Jenis Baru COVID-19 Disebut Berpotensi Ganggu Program Vaksinasi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Jenis baru COVID-19 yang penularannya lebih cepat disebut berpotensi mengganggu jalannya program vaksinasi yang telah digagas pemerintah. Sehingga diperlukan solusi dan strategi khusus untuk penanganannya.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan pandemi Covid-19 di Indonesia belum terkendali. Sehingga, jika jenis baru Covid-19 itu telah ada di Tanah Air, bisa saja meningkatkan angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19.
"Ini akan mengganggu dari keberhasilan program vaksinasi . Tapi mengganggu vaksin Covid-19 ya belum tentu. Tapi kalau mengganggu program vaksinasi ya jelas karena meningkatkan angka reproduksi dengan misalnya angka 2 bisa jadi 3," kata Dicky, Minggu (27/12/2020).
Lebih jauh, dia memaparkan, jenis baru Covid-19 berdampak pada semakin tinggi dan terencananya efikasi vaksin Covid-19. Selain itu, juga bakal menyerang kelompok produktif dan aktif sehingga semakin memberatkan situasi pandemi Covid-19 di dalam negeri.
"Ini menambah lagi memberatkan dan memperburuk pandemi kita. Saya tidak menakut-nakuti tapi itu lah yang harus direspon," jelasnya.
Sebelumnya, Dicky menerangkan bahwa jenis baru virus Covid-19 dari Inggris berpotensi telah menyebar ke Indonesia.
Dia menduga jenis baru virus Covid-19 yang lebih mudah menular itu telah ada di Indonesia lantaran virus tersebut sudah dilaporkan sejak September lalu. Apalagi, Singapura telah mengkonfirmasi kasus pertama virus tersebut sudah ada di negaranya.
"Memang ini tidak menyebabkan keparahan besar. Tapi dengan semakin efektif dan efisiennya dia melakukan replikasi dan infeksi, ini akan berdampak pada sistem pelayanan kesehatan," tuturnya.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan pandemi Covid-19 di Indonesia belum terkendali. Sehingga, jika jenis baru Covid-19 itu telah ada di Tanah Air, bisa saja meningkatkan angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19.
"Ini akan mengganggu dari keberhasilan program vaksinasi . Tapi mengganggu vaksin Covid-19 ya belum tentu. Tapi kalau mengganggu program vaksinasi ya jelas karena meningkatkan angka reproduksi dengan misalnya angka 2 bisa jadi 3," kata Dicky, Minggu (27/12/2020).
Lebih jauh, dia memaparkan, jenis baru Covid-19 berdampak pada semakin tinggi dan terencananya efikasi vaksin Covid-19. Selain itu, juga bakal menyerang kelompok produktif dan aktif sehingga semakin memberatkan situasi pandemi Covid-19 di dalam negeri.
"Ini menambah lagi memberatkan dan memperburuk pandemi kita. Saya tidak menakut-nakuti tapi itu lah yang harus direspon," jelasnya.
Sebelumnya, Dicky menerangkan bahwa jenis baru virus Covid-19 dari Inggris berpotensi telah menyebar ke Indonesia.
Dia menduga jenis baru virus Covid-19 yang lebih mudah menular itu telah ada di Indonesia lantaran virus tersebut sudah dilaporkan sejak September lalu. Apalagi, Singapura telah mengkonfirmasi kasus pertama virus tersebut sudah ada di negaranya.
"Memang ini tidak menyebabkan keparahan besar. Tapi dengan semakin efektif dan efisiennya dia melakukan replikasi dan infeksi, ini akan berdampak pada sistem pelayanan kesehatan," tuturnya.
(agn)