Usia Harapan Hidup di Jatim Masih Terendah di Pulau Jawa
loading...
A
A
A
SURABAYA - Selama periode 2014 hingga 2020, Jawa Timur (Jatim) berhasil meningkatkan usia harapan hidup (UHH) saat lahir. Dari 70,45 tahun di tahun 2014 menjadi 71,30 tahun di tahun 2020 atau naik sebesar 0,85 tahun.
(Baca juga: Lampaui Nasional, Angka Harapan Hidup di Sleman Capai 76 Tahun)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS Jatim) , UHH Jatim di 2020 tersebut masih lebih rendah dibanding nasional yang sebesar 71,47 tahun. Angka UHH nasional tersebut membaik dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 71,34 tahun. Secara nasional, UHH Jatim berada di peringkat ke-10.
(Baca juga: Usia Harapan Hidup di Jatim: Surabaya Tinggi, Bondowoso Rendah)
Peringkat pertama adalah Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 74,99 tahun. Disusul Jawa Tengah 74,37 tahun, Kalimantan Timur 74,33 tahun, Jawa Barat 73,04 tahun, DKI Jakarta 72,91 tahun, Kalimantan Utara 72,59 tahun, Bali 72,13 tahun, Sulawesi Utara 71,69 tahun dan Riau 71,60 tahun.
“Dalam kurun waktu tersebut (2014–2020), secara rata-rata umur harapan hidup (di Jatim) tumbuh sebesar 0,19% per tahun atau naik 0,14 tahun per tahunnya. Ini menunjukkan adanya perbaikan pembangunan kualitas kesehatan di Jatim. Masyarakat semakin menikmati pembangunan di bidang kesehatan,” kata Kepala Bidang Nerwilis BPS Jatim Khaerul Agus, Kamis (17/12/2020).
Di sisi lain, harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS) di Jatim juga mengalami peningkatan. Meningkatnya angka HLS dan RLS menunjukkan bahwa pembangunan manusia di sisi pendidikan lambat laun mengalami kemajuan. Selama periode 2014 hingga 2020, HLS di Jatim meningkat dari 12,45 tahun di 2014 menjadi 13,19 tahun di 2020 atau naik sebesar 0,74 tahun.
Sementara RLS meningkat dari 7,05 tahun di 2014 menjadi 7,78 tahun di 2020 atau naik 0,73 tahun. Angka HLS rata-rata tumbuh 1,17% per tahun. Meningkatnya angka HLS menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2020, HLS di Jatim mencapai 13,19 tahun. Artinya, anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus D1.
Pada periode yang sama, RLS di Jatim tumbuh 1,73% per tahun. Pertumbuhan yang positif ini menjadi modal untuk mendukung pembangunan di Jatim. Artinya kualitas sumber daya manusia dari sisi pendidikan yang semakin membaik akan berdampak terhadap peningkatan daya saing sumber daya manusia sebagai pelaku utama pembangunan.
“RLS Jatim tahun 2020 mencapai 7,78 tahun. Ini menunjukkan bahwa, secara umum rata-rata penduduk Jatim usia 25 tahun ke atas sebagian besar telah mengenyam pendidikan kelas VII (SMP kelas I) hingga kelas VIII (SMP kelas II),” tandas Agus.
(Baca juga: Lampaui Nasional, Angka Harapan Hidup di Sleman Capai 76 Tahun)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS Jatim) , UHH Jatim di 2020 tersebut masih lebih rendah dibanding nasional yang sebesar 71,47 tahun. Angka UHH nasional tersebut membaik dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 71,34 tahun. Secara nasional, UHH Jatim berada di peringkat ke-10.
(Baca juga: Usia Harapan Hidup di Jatim: Surabaya Tinggi, Bondowoso Rendah)
Peringkat pertama adalah Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 74,99 tahun. Disusul Jawa Tengah 74,37 tahun, Kalimantan Timur 74,33 tahun, Jawa Barat 73,04 tahun, DKI Jakarta 72,91 tahun, Kalimantan Utara 72,59 tahun, Bali 72,13 tahun, Sulawesi Utara 71,69 tahun dan Riau 71,60 tahun.
“Dalam kurun waktu tersebut (2014–2020), secara rata-rata umur harapan hidup (di Jatim) tumbuh sebesar 0,19% per tahun atau naik 0,14 tahun per tahunnya. Ini menunjukkan adanya perbaikan pembangunan kualitas kesehatan di Jatim. Masyarakat semakin menikmati pembangunan di bidang kesehatan,” kata Kepala Bidang Nerwilis BPS Jatim Khaerul Agus, Kamis (17/12/2020).
Di sisi lain, harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS) di Jatim juga mengalami peningkatan. Meningkatnya angka HLS dan RLS menunjukkan bahwa pembangunan manusia di sisi pendidikan lambat laun mengalami kemajuan. Selama periode 2014 hingga 2020, HLS di Jatim meningkat dari 12,45 tahun di 2014 menjadi 13,19 tahun di 2020 atau naik sebesar 0,74 tahun.
Sementara RLS meningkat dari 7,05 tahun di 2014 menjadi 7,78 tahun di 2020 atau naik 0,73 tahun. Angka HLS rata-rata tumbuh 1,17% per tahun. Meningkatnya angka HLS menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2020, HLS di Jatim mencapai 13,19 tahun. Artinya, anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus D1.
Pada periode yang sama, RLS di Jatim tumbuh 1,73% per tahun. Pertumbuhan yang positif ini menjadi modal untuk mendukung pembangunan di Jatim. Artinya kualitas sumber daya manusia dari sisi pendidikan yang semakin membaik akan berdampak terhadap peningkatan daya saing sumber daya manusia sebagai pelaku utama pembangunan.
“RLS Jatim tahun 2020 mencapai 7,78 tahun. Ini menunjukkan bahwa, secara umum rata-rata penduduk Jatim usia 25 tahun ke atas sebagian besar telah mengenyam pendidikan kelas VII (SMP kelas I) hingga kelas VIII (SMP kelas II),” tandas Agus.
(shf)