HUT PGRI, Gubernur Aceh Apresiasi Perjuangan Guru di Tengah Covid-19
loading...
A
A
A
BANDA ACEH - Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengapresiasi perjuangan para guru di Aceh dalam mendidik siswa di tengah pandemi Covid-19. Para guru juga disebut sebagai pahlawan garda terdepan dalam menyadarkan siswa akan pentingnya menjaga protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan Gubernur Aceh dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M Jafar, pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2020.
Kegiatan yang berlangsung Rabu (15/12/2020) di Anjong Mon Mata Pendapa Gubernur Aceh itu diikuti Ketua dan Pengurus PGRI Aceh dan kabupaten/kota se-Aceh. Acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmat Fitri, Kakanwil Kemenag Aceh, Iqbal, serta Ketua PGRI Aceh, Munzir.
"Dalam kondisi Covid-19, para guru kembali menegaskan diri sebagai ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’. Bersama pemerintah di berbagai tingkatan, mereka bahu-membahu bekerja mendidik siswa dengan berbagai tantangan," ujar M. Jafar membacakan sambutan Gubernur.
M. Jafar menjelaskan, pandemi Covid-19 telah menghentikan sejumlah aktivitas di berbagai sektor. Sekolah ditutup, kantor memberlakukan sistem shif, sebagian perusahaan tutup, ekonomi masyarakat terpuruk, dan sejumlah dampak lainnya muncul.
Di tengah kondisi itu, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Aceh rerus melahirkan berbagai kebijakan untuk melawan Covid-19, menghidupkan sektor ekonomi, dan terpenting menyelamatkan pendidikan untuk generasi penerus.
"Covid-19 telah memaksa kita menutup sekolah-sekolah demi mencegah penyebaran virus, tapi di sisi lain pendidikan tak boleh mati dalam kondisi apapun," katanya.
Ia melanjutkan, Pemerintah kemudian melahirkan kebijakan untuk Sekolah Online atau Dalam Jaringan (Daring) bagi para murid, sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
Para guru disebut memainkan peran pahlawan yang mengabdi tanpa pamrih dalam upaya menjaga generasi penerus. Bersama seluruh pihak lainnya, guru bekerja keras mengupayakan proses belajar-mengajar tetap berjalan.
"Saya kerap mendengar, tak semua sekolah mampu menerapkan pembelajaran daring kepada siswanya, karena berada di wilayah terpencil dan belum mempunyai fasilitas internet, maupun kondisi keluarga siswa yang belum mempunyai perangkat komunikasi. Para guru tetap mengajar, dengan mendatangi satu-persatu murid di rumahnya. Ini adalah pekerjaan ‘Para Pahlawan’," sebutnya.
Gubernur dalam sambutan tertulisnya juga menjelaskan, saat ini kasus-kasus COVID-19 mulai berkurang. Di beberapa wilayah, sekolah mulai dibuka kembali berpatokan pada Peta Zonasi Covid-19, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait Sekolah Tatap Muka yang telah dievaluasi.
Kendati demikian, para pihak diminta tak boleh lengah dan terus berikhtiar untuk melawan Covid-19.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh, untuk sekolah-sekolah dalam mengantisipasi meluasnya penularan COVID-19 pada pembelajaran tatap muka, adalah mencanangkan Gerakan Masker Sekolah atau Gemas.
Gerakan ini telah dilaksanakan secara serentak mulai 2 Desember 2020 lalu. Kepala sekolah, wali kelas, wali murid dan para siswa menjadi ujung tombak gerakan ini.
"Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada para ujung tombak dan semua pihak yang telah berperan aktif 2 tenaga kependidikan, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan para pemangku kepentingan pendidikan, yang terus bersinergi dalam berinovasi."
Penghargaan untuk guru berprestasi
Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada para guru berprestasi. Ada 11 guru dari Aceh yang mendapatkan sejumlah medali pada Program Gurulympic 2020, di mana 11 guru yang mewakili Aceh mendapatkan tiga medali emas, sebelas medali perak dan 25 medali perunggu.
Gubernur Aceh dalam sambutannya juga mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih. Gubernur berharap kepada para guru agar terus memberikan sosialisasi kepada siswa tentang pentingnya mencegah penyebaran Virus Corona.
"Saya mengajak semua guru untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus Aceh, sambil melakukan evaluasi untuk memperbaiki diri, meningkatkan kapasitas pengetahuan dan sumber daya, demi majunya pendidikan di Aceh."
HUT PGRI Ke-75 Dan HGN Tahun 2020 diperingati sederhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. Selain tamu yang hadir langsung, kegiatan itu juga disiarkan secara online untuk diikuti oleh para guru di kabupaten dan kota.
Hal itu disampaikan Gubernur Aceh dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M Jafar, pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2020.
Kegiatan yang berlangsung Rabu (15/12/2020) di Anjong Mon Mata Pendapa Gubernur Aceh itu diikuti Ketua dan Pengurus PGRI Aceh dan kabupaten/kota se-Aceh. Acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmat Fitri, Kakanwil Kemenag Aceh, Iqbal, serta Ketua PGRI Aceh, Munzir.
"Dalam kondisi Covid-19, para guru kembali menegaskan diri sebagai ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’. Bersama pemerintah di berbagai tingkatan, mereka bahu-membahu bekerja mendidik siswa dengan berbagai tantangan," ujar M. Jafar membacakan sambutan Gubernur.
M. Jafar menjelaskan, pandemi Covid-19 telah menghentikan sejumlah aktivitas di berbagai sektor. Sekolah ditutup, kantor memberlakukan sistem shif, sebagian perusahaan tutup, ekonomi masyarakat terpuruk, dan sejumlah dampak lainnya muncul.
Di tengah kondisi itu, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Aceh rerus melahirkan berbagai kebijakan untuk melawan Covid-19, menghidupkan sektor ekonomi, dan terpenting menyelamatkan pendidikan untuk generasi penerus.
"Covid-19 telah memaksa kita menutup sekolah-sekolah demi mencegah penyebaran virus, tapi di sisi lain pendidikan tak boleh mati dalam kondisi apapun," katanya.
Ia melanjutkan, Pemerintah kemudian melahirkan kebijakan untuk Sekolah Online atau Dalam Jaringan (Daring) bagi para murid, sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
Para guru disebut memainkan peran pahlawan yang mengabdi tanpa pamrih dalam upaya menjaga generasi penerus. Bersama seluruh pihak lainnya, guru bekerja keras mengupayakan proses belajar-mengajar tetap berjalan.
"Saya kerap mendengar, tak semua sekolah mampu menerapkan pembelajaran daring kepada siswanya, karena berada di wilayah terpencil dan belum mempunyai fasilitas internet, maupun kondisi keluarga siswa yang belum mempunyai perangkat komunikasi. Para guru tetap mengajar, dengan mendatangi satu-persatu murid di rumahnya. Ini adalah pekerjaan ‘Para Pahlawan’," sebutnya.
Gubernur dalam sambutan tertulisnya juga menjelaskan, saat ini kasus-kasus COVID-19 mulai berkurang. Di beberapa wilayah, sekolah mulai dibuka kembali berpatokan pada Peta Zonasi Covid-19, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait Sekolah Tatap Muka yang telah dievaluasi.
Kendati demikian, para pihak diminta tak boleh lengah dan terus berikhtiar untuk melawan Covid-19.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh, untuk sekolah-sekolah dalam mengantisipasi meluasnya penularan COVID-19 pada pembelajaran tatap muka, adalah mencanangkan Gerakan Masker Sekolah atau Gemas.
Gerakan ini telah dilaksanakan secara serentak mulai 2 Desember 2020 lalu. Kepala sekolah, wali kelas, wali murid dan para siswa menjadi ujung tombak gerakan ini.
"Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada para ujung tombak dan semua pihak yang telah berperan aktif 2 tenaga kependidikan, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan para pemangku kepentingan pendidikan, yang terus bersinergi dalam berinovasi."
Penghargaan untuk guru berprestasi
Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada para guru berprestasi. Ada 11 guru dari Aceh yang mendapatkan sejumlah medali pada Program Gurulympic 2020, di mana 11 guru yang mewakili Aceh mendapatkan tiga medali emas, sebelas medali perak dan 25 medali perunggu.
Gubernur Aceh dalam sambutannya juga mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih. Gubernur berharap kepada para guru agar terus memberikan sosialisasi kepada siswa tentang pentingnya mencegah penyebaran Virus Corona.
"Saya mengajak semua guru untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus Aceh, sambil melakukan evaluasi untuk memperbaiki diri, meningkatkan kapasitas pengetahuan dan sumber daya, demi majunya pendidikan di Aceh."
HUT PGRI Ke-75 Dan HGN Tahun 2020 diperingati sederhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. Selain tamu yang hadir langsung, kegiatan itu juga disiarkan secara online untuk diikuti oleh para guru di kabupaten dan kota.
(ars)