Bupati Nikson – Sucofindo Bahas Hasil Analisis Ekonomi Berdirinya Kampus Untara
loading...
A
A
A
TAPANULI UTARA - Bupati Tapanuli Utara Drs.Nikson Nababan MSi berkomitmen penuh untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mendirikan Universitas Tapanuli Raya (Untara).
Untuk mendukung lahirnya universitas tersebut, Bupati Nikson melakukan rapat koordinasi melalui virtual terkait uji kelayakan oleh Sucofindo dalam laporan akhir analisis ekonomi sebagai perubahan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung menjadi Universitas Tapanuli Raya (Untara), kemarin di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati.
Dalam rapat ini, Bupati Nikson didampingi Kepala Bappeda Taput Luhut Aritonang dan para OPD terkait, menekankan pentingnya Universitas Negeri di Tano Batak, salah satunya mengatasi kemiskinan di Tapanuli Raya dengan melahirkan SDM unggul sebagaimana visi misi menjadi Taput sebagai lumbung SDM berkualitas.
"Untara juga akan menghasilkan pemimpin pemimpin yang nasionalis dan Pancasilais. Pemimpin di masa depan yang bisa menjaga keutuhan dan Pancasilais wilayah Tapanuli mencerminkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama yang sangat tinggi," jelas Bupati Nikson.
(Baca juga: Dinilai Majukan Dunia Usaha, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Diganjar Penghargaan KPPU Award 2020)
Dari sisi politik, sambung politisi PDI Perjuangan ini, Taput dulunya merupakan keresidenan yang patut dan layak berdirinya universitas negeri dan bahkan layak untuk menjadi sebuah provinsi.
Disamping itu, luas dan jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tak sebanding dengan jumlah universitas negeri yang ada.
(Baca juga: Saksi AMAN Telat Datang, KPU Anggap Penghitungan Suara Tetap Sah)
“Di Sumut hanya ada 5 universitas negeri, jadi langkah strategis Taput mendirikan universitas negeri mengingat prinsip orang Batak dalam kegigihan mengantar anak sekolah hingga perguruan Tinggi dengan slogan 'Anakkonki do Hamoraon di au'," kata Nikson.
Untuk mendukung lahirnya universitas tersebut, Bupati Nikson melakukan rapat koordinasi melalui virtual terkait uji kelayakan oleh Sucofindo dalam laporan akhir analisis ekonomi sebagai perubahan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung menjadi Universitas Tapanuli Raya (Untara), kemarin di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati.
Dalam rapat ini, Bupati Nikson didampingi Kepala Bappeda Taput Luhut Aritonang dan para OPD terkait, menekankan pentingnya Universitas Negeri di Tano Batak, salah satunya mengatasi kemiskinan di Tapanuli Raya dengan melahirkan SDM unggul sebagaimana visi misi menjadi Taput sebagai lumbung SDM berkualitas.
"Untara juga akan menghasilkan pemimpin pemimpin yang nasionalis dan Pancasilais. Pemimpin di masa depan yang bisa menjaga keutuhan dan Pancasilais wilayah Tapanuli mencerminkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama yang sangat tinggi," jelas Bupati Nikson.
(Baca juga: Dinilai Majukan Dunia Usaha, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Diganjar Penghargaan KPPU Award 2020)
Dari sisi politik, sambung politisi PDI Perjuangan ini, Taput dulunya merupakan keresidenan yang patut dan layak berdirinya universitas negeri dan bahkan layak untuk menjadi sebuah provinsi.
Disamping itu, luas dan jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tak sebanding dengan jumlah universitas negeri yang ada.
(Baca juga: Saksi AMAN Telat Datang, KPU Anggap Penghitungan Suara Tetap Sah)
“Di Sumut hanya ada 5 universitas negeri, jadi langkah strategis Taput mendirikan universitas negeri mengingat prinsip orang Batak dalam kegigihan mengantar anak sekolah hingga perguruan Tinggi dengan slogan 'Anakkonki do Hamoraon di au'," kata Nikson.
(boy)