Kasus Covid-19 di Enrekang Bertambah, Keluarga Pasien Diisolasi
loading...
A
A
A
ENREKANG - Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Enrekang, langsung mengisolasi keluarga pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di wilayah desa Banti kecamatan Baraka.
Itu dilakukan, setelah bertambahnya angka pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus dari daerah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Sutrisno, Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Pemkab Enrekang di media center Covid-19.
"Sekarang bertambah lagi warga kita yang dinyatakan positif, yaitu lelaki 29 tahun asal Banti, Baraka," ujar Sutrisno, Minggu (12/4/2020).
Meski mengaku sulit mengidentifikasi riwayat perjalanan pasien, karena profesinya sebagai sopir penumpang trayek Makassar-Baraka.
"Tentunya kita belum tahu siapa saja yang pernah dekat dengan pasien. Untuk itu kita harapkan kejujuran dari siapa saja untuk memeriksakan diri. Namun wilayah yang sering ditempatinya selama ini adalah wilayah Banti dan juga kecamatan Bungin," lanjutnya.
"Untuk sementara kita isolasi keluarganya yang dekat dengannya selama ini, atau sejak adanya gejala. Termasuk kerabatnya di Bungin. Sambil mencari tahu siapa yang pernah dekat dengannya, karena dia sopir penumpang," tambahnya.
Sementara Kepala Desa Banti Aco, membantah jika di pemberitaan disebutkan sebagai warga Banti, menurutnya dia berasal dari kabupaten Maros. Yang berkeluarga di Banti.
"Secara kartu identitas dia warga Maros, dia bukan warga Banti. Tapi dia bagian dalam keluarga Banti," ujar Aco.
Sebelumnyanya seorang perempuan 72 tahun diumumkan sebagai pasien pertama positif di kabupaten Enrekang.
Itu dilakukan, setelah bertambahnya angka pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus dari daerah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Sutrisno, Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Pemkab Enrekang di media center Covid-19.
"Sekarang bertambah lagi warga kita yang dinyatakan positif, yaitu lelaki 29 tahun asal Banti, Baraka," ujar Sutrisno, Minggu (12/4/2020).
Meski mengaku sulit mengidentifikasi riwayat perjalanan pasien, karena profesinya sebagai sopir penumpang trayek Makassar-Baraka.
"Tentunya kita belum tahu siapa saja yang pernah dekat dengan pasien. Untuk itu kita harapkan kejujuran dari siapa saja untuk memeriksakan diri. Namun wilayah yang sering ditempatinya selama ini adalah wilayah Banti dan juga kecamatan Bungin," lanjutnya.
"Untuk sementara kita isolasi keluarganya yang dekat dengannya selama ini, atau sejak adanya gejala. Termasuk kerabatnya di Bungin. Sambil mencari tahu siapa yang pernah dekat dengannya, karena dia sopir penumpang," tambahnya.
Sementara Kepala Desa Banti Aco, membantah jika di pemberitaan disebutkan sebagai warga Banti, menurutnya dia berasal dari kabupaten Maros. Yang berkeluarga di Banti.
"Secara kartu identitas dia warga Maros, dia bukan warga Banti. Tapi dia bagian dalam keluarga Banti," ujar Aco.
Sebelumnyanya seorang perempuan 72 tahun diumumkan sebagai pasien pertama positif di kabupaten Enrekang.
(mba)