310 Siswa Ikuti Seleksi Juggling Competition U-20 Kemenpora
loading...
A
A
A
SRAGEN - Sebanyak 310 siswa dari sejumlah sekolah sepak bola (SSB) di Sragen Jawa Tengah, mengikuti seleksi Youth Un Juggling Competition U-20.
untuk mencegah kerumunan sebagai bagian dari upaya penanggulangan persebaran COVID-19 , sebagian besar siswa mengikuti seleksi secara virtual.
sekitar 30 siswa dari lima SSB di sragen yang mengikuti seleksi secara langsung di Gor Diponegoro Sragen, Sabtu siang (12-12-2020).
Sebanyak 30 siswa itu juga sudah mengikuti rapid test dengan hasil nonreaktif. Mereka mengikuti seleksi di hadapan dewan juri dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Sragen, Yusep Wahyudi, rapid test menjadi bagian tahapan yang harus dilalui semua peserta yang ikut seleksi. "Jadi, kami tidak ingin kegiatan ini menjadi media penularan COVID-19," jelasya.
Ditambahkan yusep, lima SSB yang mengikuti seleksi secara langsung di Gor Diponegoro adalah KFC Karangmalang, Barreti Soccer Academy, IM Sragen, Putra Sukowati dan Bintang Pelajar.
Masing-masing SSB mengirimkan enam wakilnya untuk mengikuti kompetisi. Pemenang dari kompetisi ini ditentukan berdasar waktu paling lama seorang peserta bisa melakukan juggling dengan bola.
"Ini bagian dari pembinaan bibit pesepak bola di Tanah Air. Kami berharap, di antara anak-anak ini kelak ada yang bisa mengenakan jersey timnas untuk berkompetisi di Turnamen Internasional mewakili Indonesia," papar yusep.
Tri Haryanto, salah satu peserta dari barreti soccer academy sudah biasa berlatih juggling di rumah dan di lapangan bersama teman-temannya.
(Baca juga: 3 Hari Hilang, Remaja Tenggelam di Sungai Kedung Bener Kebumen Ditemukan Tewas)
Dia bisa melakukan juggling dengan durasi rata-rata lima menit. Pada Youth Fun Juggling Competition U-20 ini, ia berharap bisa mencatatkan waktu lebih dari lima menit dan lolos ke babak berikutnya.
(Baca juga: Musim Penghujang, Sejumlah Pengungsi Merapi Mulai Alami Batuk Pilek)
Masa pandemi COVID-19, Tri Haryanto dan teman-temannya biasa berlatih dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
untuk mencegah kerumunan sebagai bagian dari upaya penanggulangan persebaran COVID-19 , sebagian besar siswa mengikuti seleksi secara virtual.
sekitar 30 siswa dari lima SSB di sragen yang mengikuti seleksi secara langsung di Gor Diponegoro Sragen, Sabtu siang (12-12-2020).
Sebanyak 30 siswa itu juga sudah mengikuti rapid test dengan hasil nonreaktif. Mereka mengikuti seleksi di hadapan dewan juri dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Sragen, Yusep Wahyudi, rapid test menjadi bagian tahapan yang harus dilalui semua peserta yang ikut seleksi. "Jadi, kami tidak ingin kegiatan ini menjadi media penularan COVID-19," jelasya.
Ditambahkan yusep, lima SSB yang mengikuti seleksi secara langsung di Gor Diponegoro adalah KFC Karangmalang, Barreti Soccer Academy, IM Sragen, Putra Sukowati dan Bintang Pelajar.
Masing-masing SSB mengirimkan enam wakilnya untuk mengikuti kompetisi. Pemenang dari kompetisi ini ditentukan berdasar waktu paling lama seorang peserta bisa melakukan juggling dengan bola.
"Ini bagian dari pembinaan bibit pesepak bola di Tanah Air. Kami berharap, di antara anak-anak ini kelak ada yang bisa mengenakan jersey timnas untuk berkompetisi di Turnamen Internasional mewakili Indonesia," papar yusep.
Tri Haryanto, salah satu peserta dari barreti soccer academy sudah biasa berlatih juggling di rumah dan di lapangan bersama teman-temannya.
(Baca juga: 3 Hari Hilang, Remaja Tenggelam di Sungai Kedung Bener Kebumen Ditemukan Tewas)
Dia bisa melakukan juggling dengan durasi rata-rata lima menit. Pada Youth Fun Juggling Competition U-20 ini, ia berharap bisa mencatatkan waktu lebih dari lima menit dan lolos ke babak berikutnya.
(Baca juga: Musim Penghujang, Sejumlah Pengungsi Merapi Mulai Alami Batuk Pilek)
Masa pandemi COVID-19, Tri Haryanto dan teman-temannya biasa berlatih dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
(boy)