BPBD Butuh Tambahan Posko Terpadu Carester di Makassar

Sabtu, 12 Desember 2020 - 08:22 WIB
loading...
BPBD Butuh Tambahan...
Logo BPBD Makassar. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, butuh tambahan posko terpadu care and rescue center (carester). Posko yang ada saat ini dinilai belum mampu mengakomodir seluruh wilayah Kota Makassar.

Kepala BPBD Kota Makassar, Rusli mengatakan, saat ini pemerintah kota baru memiliki tiga carester dan masih butuh penambahan di empat titik. Diantaranya, Kecamatan Tamalate, Rappocini, Mariso, dan Kepulauan Sangkarrang.

Penambahan carester ini sebetulnya sudah sejak lama diusulkan, hanya saja belum bisa terakomodir lantaran terkendala lahan.



"Tapi kita berharap lima tahun ke depan, empat titik ini bisa diakomodir, makanya kita usulkan masuk di RPJMD 2021-2026," kata Rusli, kemarin.

Tidak hanya pembangunan posko di empat titik, Rusli juga menginginkan ada penambahan alat berupa perahu karet dan personel. Pasalnya saat ini hanya memiliki delapan perahu karet yang tersebar di tiga posko yakni di Manggala, Tamalanrea, dan Ujung Tanah.

"Itu pun kondisinya sudah bocor-bocor, semoga saja ada tambahan tahun depan," tutur dia.

Memasuki musim penghujan, BPBD telah menyiagakan personel di titik rawan banjir. Berdasarkan data BPBD, ada lima titik rawan, yakni Manggala, Tamalate, Biringkanayya, Tamalanrea, dan Tamalate.

"Kita juga sudah tunjuk relawan dari masyarakat. Jadi kalau terjadi bencana bisa langsung diinformasikan ke posko induk," papar Rusli.



Sekretaris BPBD Kota Makassar , Khaeruddin mengatakan ada dua carester yang saat ini disiagakan. Keduanya yakni di Kecamatan Manggala dan Tamalanrea. Wilayah ini dinilai rawan terjadi banjir saat musim hujan.

"Kalau di Kecamatan Ujung Tanah itu tidak pernah banjir, makanya kita fokus di Manggala dan BTP Tamalanrea," ujar dia.

Intensitas curah hujan dia akui cukup tinggi sejak beberapa pekan terakhir ini. Titik rawan banjir seperti Kodam III di Pacerakkang dan Blok 10 di Perumnas Antang Manggala tak luput dari tinjauan lapangan. Antisipasi sejak dini perlu dilakukan.

"Di sana kan tiap tahun terjadi banjir dan kita sudah siapkan perahu karet dan personel 100 orang," ucap Khaeruddin.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2039 seconds (0.1#10.140)