Dilanda Kekeringan, Warga Gunungkidul Beli Air dari Jawa Tengah
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Kekeringan sudah dirasakan warga Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak beberapa bulan terakhir.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga pun harus membeli air bersih dari tangki swasta yang di datangkan dari Pracimantoro, Jawa Tengah .
Sejumlah sumber mata air di wilayah Padukuhan Karangwuni, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mulai mengering.
Telaga-telaga di daerah tersebut terlihat sudah menyusut debit airnya. Salah satu warga Karangwuni, Ayup Sunanta mengatakan, kekeringan di wilayahnya ini sudah terjadi sejak awal Mei 2024.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sejak beberapa bulan terakhir ini dirinya harus membeli tangki air bersih yang didatangkan dari Pracimantoro, Jawa Tengah dengan harga Rp110.000 untuk satu tangki kapasitas 5.000 liter.
“Satu tangki kapasitas 5.000 liter dapat digunakan selama kurang lebih 15 hari dan biasa digunakan untuk mencuci, mandi, dan memasak,” Ayup Sunanta, Senin (8/7/2024).
Ayup menambahkan saat ini aliran air dari PDAM tak lancar dan hanya mengalir satu minggu sekali. Hal tersebut diperparah dengan tak adanya sumber air sumur di daerah tersebut. “Pernah dibor untuk membuat sumur tapi tak keluar air,” ujarnya.
Baca juga; Kemarau Panjang di Gunung Kidul, Teknologi Diterjunkan untuk Mengaliri Air dari Lapisan Tanah
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Sumadi mengatakan, untuk kekeringan di wilayah Kabupaten Gunungkidul sudah terjadi sejak awal bulan Mei. Saat ini terdapat 4 kecamatan yang terdampak kekeringan, di antaranya Kecamatan Panggang, Tepus, Rongkop, dan Saptosari.
“Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul telah mengirimkan 144 tangki kapasitas 5.000 liter air dari total keseluruhan 1.000 tangki yang akan didistribusikan untuk membantu warga yang kekeringan,” katanya.
Lihat Juga: Apa Itu Kolam Pipi Monyet yang akan Dibuat Dharma Pongrekun untuk Olah Air Hujan Jadi Air Bersih?
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga pun harus membeli air bersih dari tangki swasta yang di datangkan dari Pracimantoro, Jawa Tengah .
Sejumlah sumber mata air di wilayah Padukuhan Karangwuni, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mulai mengering.
Telaga-telaga di daerah tersebut terlihat sudah menyusut debit airnya. Salah satu warga Karangwuni, Ayup Sunanta mengatakan, kekeringan di wilayahnya ini sudah terjadi sejak awal Mei 2024.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sejak beberapa bulan terakhir ini dirinya harus membeli tangki air bersih yang didatangkan dari Pracimantoro, Jawa Tengah dengan harga Rp110.000 untuk satu tangki kapasitas 5.000 liter.
“Satu tangki kapasitas 5.000 liter dapat digunakan selama kurang lebih 15 hari dan biasa digunakan untuk mencuci, mandi, dan memasak,” Ayup Sunanta, Senin (8/7/2024).
Ayup menambahkan saat ini aliran air dari PDAM tak lancar dan hanya mengalir satu minggu sekali. Hal tersebut diperparah dengan tak adanya sumber air sumur di daerah tersebut. “Pernah dibor untuk membuat sumur tapi tak keluar air,” ujarnya.
Baca juga; Kemarau Panjang di Gunung Kidul, Teknologi Diterjunkan untuk Mengaliri Air dari Lapisan Tanah
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Sumadi mengatakan, untuk kekeringan di wilayah Kabupaten Gunungkidul sudah terjadi sejak awal bulan Mei. Saat ini terdapat 4 kecamatan yang terdampak kekeringan, di antaranya Kecamatan Panggang, Tepus, Rongkop, dan Saptosari.
“Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul telah mengirimkan 144 tangki kapasitas 5.000 liter air dari total keseluruhan 1.000 tangki yang akan didistribusikan untuk membantu warga yang kekeringan,” katanya.
Lihat Juga: Apa Itu Kolam Pipi Monyet yang akan Dibuat Dharma Pongrekun untuk Olah Air Hujan Jadi Air Bersih?
(wib)