Kisah Cinta Saudagar Tiongkok Tan Bun An dengan Gadis Palembang Siti Fatimah di Pulau Kemaro
loading...
A
A
A
Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah Kota Palembang, Pulau Kemaro dilengkapi dengan berbagai situs yang melengkapi legenda Pulau Kemaro. Situs tersebut antara lain seperti pagoda, makam penunggu pulau, kelenteng, tempat pembakaran uang kertas, dan pohon cinta.
Diantara berbagai situs tersebut, bangunan pagoda menjadi ikon Pulau Kemaro. Pada sisi-sisi lantai dasar bangunan pagoda terdapat cerita yang menggambarkan legenda Pulau Kemaro.
"Dari atas pagoda yang memiliki sembilan lantai ini, pengunjung bisa menyaksikan seputaran Pulau Kemaro yang dikelilingi oleh Sungai Musi," kata Noverta.
(Baca juga: Cerita Berandal Lokajaya di atas Kanvas Limbah Kulit Sapi Seniman Tulungagung)
Sayangnya, tidak semua pengunjung boleh memasuki pagoda. Pada bagian yang lain terdapat kelenteng, tidak setiap orang diberi izin untuk masuk ke tempat ibadah ini, pasalnya kelenteng ini hanya digunakan bagi mereka yang ingin beribadah saja.
Bersebelahan dengan kelenteng, terdapat bangunan yang diyakini sebagai makam penunggu Pulau Kemaro. Pada versi cerita yang lain, ketiga makam tersebut diyakini sebagai makam Tan Bun An, Siti Fatimah, dan pengawalnya.
(Baca juga: Monumen Kresek, Saksi Sejarah Peristiwa Madiun)
"Tiap akhir pekan Pulau Kemaro kerap menjadi destinasi wisata bagi para pelajar di Palembang. Selain letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, menyambangi pulau ini menjadi liburan yang asik dan murah-meriah," jelas lelaki yang juga berprofesi sebagai usahawan.
Selain bisa mendapatkan informasi mengenai legenda Pulau Kemaro, pengunjung juga bisa langsung menapak tilas perjalanan Tan Bun An dengan menyusuri Sungai Musi menggunakan ketek.
Diantara berbagai situs tersebut, bangunan pagoda menjadi ikon Pulau Kemaro. Pada sisi-sisi lantai dasar bangunan pagoda terdapat cerita yang menggambarkan legenda Pulau Kemaro.
"Dari atas pagoda yang memiliki sembilan lantai ini, pengunjung bisa menyaksikan seputaran Pulau Kemaro yang dikelilingi oleh Sungai Musi," kata Noverta.
(Baca juga: Cerita Berandal Lokajaya di atas Kanvas Limbah Kulit Sapi Seniman Tulungagung)
Sayangnya, tidak semua pengunjung boleh memasuki pagoda. Pada bagian yang lain terdapat kelenteng, tidak setiap orang diberi izin untuk masuk ke tempat ibadah ini, pasalnya kelenteng ini hanya digunakan bagi mereka yang ingin beribadah saja.
Bersebelahan dengan kelenteng, terdapat bangunan yang diyakini sebagai makam penunggu Pulau Kemaro. Pada versi cerita yang lain, ketiga makam tersebut diyakini sebagai makam Tan Bun An, Siti Fatimah, dan pengawalnya.
(Baca juga: Monumen Kresek, Saksi Sejarah Peristiwa Madiun)
"Tiap akhir pekan Pulau Kemaro kerap menjadi destinasi wisata bagi para pelajar di Palembang. Selain letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, menyambangi pulau ini menjadi liburan yang asik dan murah-meriah," jelas lelaki yang juga berprofesi sebagai usahawan.
Selain bisa mendapatkan informasi mengenai legenda Pulau Kemaro, pengunjung juga bisa langsung menapak tilas perjalanan Tan Bun An dengan menyusuri Sungai Musi menggunakan ketek.