Penjualan BBM Pertamina Menurun Akibat Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengalami penurunan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) terendah sepanjang sejarah akibat terdampak pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan perusahaan sepanjang Maret 2020 penjualan BBM Pertamina secara nasional anjlok sebesar 34,6% dibandingkan rata-rata penjualan Januari-Februari.
"Situasi seperti ini belum pernah terjadi. Jadi kalau dilihat, ini adalah sales terendah sepanjang sejarah Pertamina," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara online dengan DPR Komisi VI, di Jakarta, Kamis (16/04/2020).
Menurut dia, pada Januari hingga Februari, penurunan penjualan BBM masih di level 16,78%. Namun sejak pemerintah meminta para karyawan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penurunannya sangat tajam.
Adapun penurunan penjualan terjadi terutama di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Bandung, Makassar dan kota besar lainnya. Rinciannya, penjualan BBM Pertamina di DKI Jakarta turun mencapai 59%, Bandung 57%, Makassar 53%, dan kota-kota lain mencapai di atas 40%.
Tidak hanya itu, penjualan bahan bakar avtur untuk maskapai merosot tajam hingga mencapai 60% karena banyak penerbangan tidak jalan. Selain itu, penjualan BBM untuk industri dan korporat juga turun karena mulai banyak yang tidak beroperasi. "Tentu ini akan berdampak besar terhadap operasional kilang dan kinerja keuangan Pertamina,” ungkapnya.
"Situasi seperti ini belum pernah terjadi. Jadi kalau dilihat, ini adalah sales terendah sepanjang sejarah Pertamina," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara online dengan DPR Komisi VI, di Jakarta, Kamis (16/04/2020).
Menurut dia, pada Januari hingga Februari, penurunan penjualan BBM masih di level 16,78%. Namun sejak pemerintah meminta para karyawan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penurunannya sangat tajam.
Adapun penurunan penjualan terjadi terutama di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Bandung, Makassar dan kota besar lainnya. Rinciannya, penjualan BBM Pertamina di DKI Jakarta turun mencapai 59%, Bandung 57%, Makassar 53%, dan kota-kota lain mencapai di atas 40%.
Tidak hanya itu, penjualan bahan bakar avtur untuk maskapai merosot tajam hingga mencapai 60% karena banyak penerbangan tidak jalan. Selain itu, penjualan BBM untuk industri dan korporat juga turun karena mulai banyak yang tidak beroperasi. "Tentu ini akan berdampak besar terhadap operasional kilang dan kinerja keuangan Pertamina,” ungkapnya.
(don)