Realisasi Pajak Daerah Salatiga hingga Oktober Capai Rp45,039 Miliar
loading...
Kepala BKD Kota Salatiga Adhi Isnanto bersama Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat menyerahkan hadiah kepada pemenang gebyar undian pajak daerah 2020, Kamis (26/11/2020). Foto/Ist
A
A
A
SALATIGA - Serapan pajak daerah Kota Salatiga hingga Oktober 2020 lalu tercatat mencapai Rp45,039 miliar. Nilai tersebut masih di bawah target pendapatan pajak daerah 2020 senilai Rp55,583 miliar.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Salatiga Adhi Isnanto mengatakan, realisasi pendapatan pajak daerah hingga saat ini masih di bawah target.
Namun, BKD optimistis hingga akhir tahun 2020 nanti, realisasi pajak daerah bisa mencapai target yang ditetapkan. "Kami optimis hingga akhir tahun nanti target tersebut akan tercapai," katanya, Kamis (26/11/2020).
Guna mencapai target, kata dia, BKD telah menerapkan strategi, yakni meningkatkan kesadaran wajib pajak dan menggali potensi pajak dan mempermudah akses pembayaran pajak daerah.
"Kami telah bekerja sama dengan tiga bank untuk mempermudah akses pembayaran pajak," ujarnya. (Baca juga: Logistik Pilkada Sleman Siap Disitribukan ke TPS H-1 Pemungutan Suara)
Dia menyatakan, pada masa pandemi COVID-19, penurunan penerimaan daerah, terutama pajak daerah tidak bisa dihindari. (Baca juga: Merapi Berstatus Siaga, Jumlah Pengungsi di Magelang Terus Bertambah)
Sebab banyak sektor ekonomi turun kinerjanya, bahkan banyak yang tutup karena wabah tersebut. "Karena itu, kami terus berupaya memberikan relaksasi dengan memberikan keringanan dan stimulus pajak bagi wajib pajak. Yaitu pajak hotel, restoran, parkir, ABT dan PBB-P2,” pungkasnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Salatiga Adhi Isnanto mengatakan, realisasi pendapatan pajak daerah hingga saat ini masih di bawah target.
Namun, BKD optimistis hingga akhir tahun 2020 nanti, realisasi pajak daerah bisa mencapai target yang ditetapkan. "Kami optimis hingga akhir tahun nanti target tersebut akan tercapai," katanya, Kamis (26/11/2020).
Guna mencapai target, kata dia, BKD telah menerapkan strategi, yakni meningkatkan kesadaran wajib pajak dan menggali potensi pajak dan mempermudah akses pembayaran pajak daerah.
"Kami telah bekerja sama dengan tiga bank untuk mempermudah akses pembayaran pajak," ujarnya. (Baca juga: Logistik Pilkada Sleman Siap Disitribukan ke TPS H-1 Pemungutan Suara)
Dia menyatakan, pada masa pandemi COVID-19, penurunan penerimaan daerah, terutama pajak daerah tidak bisa dihindari. (Baca juga: Merapi Berstatus Siaga, Jumlah Pengungsi di Magelang Terus Bertambah)
Sebab banyak sektor ekonomi turun kinerjanya, bahkan banyak yang tutup karena wabah tersebut. "Karena itu, kami terus berupaya memberikan relaksasi dengan memberikan keringanan dan stimulus pajak bagi wajib pajak. Yaitu pajak hotel, restoran, parkir, ABT dan PBB-P2,” pungkasnya.
(boy)
Explore More