Bisnis Perhotelan dan Restoran Berisiko Tingkatkan Kredit Macet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa sudah mulai terjadi penurunan permintaan kredit dan adanya potensi peningkatan kredit macet (NPL) di beberapa sektor bisnis yang terdampak langsung pandemi Corona. Sektor-sektor bisnis itu adalah perhotelan, transportasi, dan restoran.
Semua sektor tersebut terdampak karena pengunjung dan penggunanya turun drastis akibat pandemi. "Hotel penghuninya sudah berkurang banyak, transportasi sudah berhenti, restoran juga sudah tidak ada pengunjungnya. Tapi ini semua kan bersifat sementara dan akan kita lihat kondisinya," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, Senin (11/5/2020).
Meski demikian, OJK meyakini bahwa kredit macet masih akan terjaga stabil hingga akhir tahun. Sementara, kredit macet bulan Maret tercatat telah meningkat menjadi 2,79% dibanding Desember 2019 yang masih sebesar 2,53%. ( Baca:Demi Ekonomi Babel, Pemerintah Diminta Relaksasi Pertambangan )
"NPL ini kita harapkan sampai Covid-19 selesai tidak akan signifikan naik. Dan angka ini masih di 2,7% untuk bulan Maret. Kalau ada bank goyah dari sisi NPL saya yakin tidak ada," jelas Wimboh.
Wimboh melanjutkan kondisi likuiditas perbankan saat ini masih juga terjaga. Hal itu tercermin dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang berada di angka 21,72%. Meski mengalami penurunan dibanding Desember (23,31%), angka tadi masih terbilang tinggi.
Semua sektor tersebut terdampak karena pengunjung dan penggunanya turun drastis akibat pandemi. "Hotel penghuninya sudah berkurang banyak, transportasi sudah berhenti, restoran juga sudah tidak ada pengunjungnya. Tapi ini semua kan bersifat sementara dan akan kita lihat kondisinya," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, Senin (11/5/2020).
Meski demikian, OJK meyakini bahwa kredit macet masih akan terjaga stabil hingga akhir tahun. Sementara, kredit macet bulan Maret tercatat telah meningkat menjadi 2,79% dibanding Desember 2019 yang masih sebesar 2,53%. ( Baca:Demi Ekonomi Babel, Pemerintah Diminta Relaksasi Pertambangan )
"NPL ini kita harapkan sampai Covid-19 selesai tidak akan signifikan naik. Dan angka ini masih di 2,7% untuk bulan Maret. Kalau ada bank goyah dari sisi NPL saya yakin tidak ada," jelas Wimboh.
Wimboh melanjutkan kondisi likuiditas perbankan saat ini masih juga terjaga. Hal itu tercermin dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang berada di angka 21,72%. Meski mengalami penurunan dibanding Desember (23,31%), angka tadi masih terbilang tinggi.
(ihs)