Demi Ekonomi Babel, Pemerintah Diminta Relaksasi Pertambangan

Senin, 11 Mei 2020 - 17:41 WIB
loading...
Demi Ekonomi Babel, Pemerintah Diminta Relaksasi Pertambangan
Pertambang Timah di Babel. Foto/SINDOnews
A A A
PANGKALPINANG - Relaksasi aturan pertambangan timah, industri pengolahan, dan stimulus pertanian-UMKM, serta pengembangan e-market diyakini dapat menyelamatkan perekonomian Bangka Belitung (Babel) dari kemerosotan yang lebih parah.

Pada triwulan pertama 2020 pertumbuhan ekonomi Babel hanya sebesar 1,35%. Angka jauh di bawah pertumbuhan Sumatera yang mencapai 3,25%, dan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 2,97%. Dikhawatirkan, kondisi ini akan lebih memburuk jika tidak segera diambil kebijakan yang tepat. ( Baca:Kembali Aktif, Bandara SMB II Palembang Perketat Calon Penumpang )

Perlambatan ekonomi Babel disebabkan oleh pelemahan kinerja sektor pertambangan, industri pengolahan dan perdagangan. Pertumbuhan sektor pertambangan mengalami minus 7,91 % karena anjloknya harga timah dunia.

Selain itu, runtuhnya industri pariwisata dan jasa menyusul penerapan jaga jarak di masa pandemi Corona ini membuat Bangka Belitung hanya bergantung pada sektor pertanian dan UMKM saja.

Menyikapi hal tersebut DPD KNPI Bangka Belitung mendesak Gubernur Erzaldi Rosman untuk mengambil langkah sesuai kewenangannya. Sekaligus menyuarakan kepada pemerintah pusat agar dapat segera memberikan stimulus ekonomi berupa relaksasi atau pelonggaran peraturan Menteri ESDM.

Hal itu dimaksudkan agar perusahaan-perusahaan timah swasta yang sempat terkendala aturan RKAB maupun CPI dapat kembali beroperasional. Alhasil, terjadi penyerapan tenaga kerja korban PHK akibat Corona, serta menggerakkan roda perekonomian Bangka Belitung agar tidak terpuruk lebih jauh.
(ihs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1074 seconds (0.1#10.140)