Kisah Persahabatan Eks Tentara Pelajar Indonesia dengan Perwira Belanda

Minggu, 22 November 2020 - 10:36 WIB
loading...
A A A
Waktu telah berlalu belasan bahkan puluhan tahun. Soegi yang tinggal di Jalan Siliwangi No 468, tepatnya depan makam Belanda Kalibanteng Semarang tak sengaja bertemu dengan rombongan orang-orang Belanda yang sedang ziarah. Dengan spontan dia menggunakan kemampuannya berbahasa belanda untuk bercakap-cakap. Mereka, menurut Soegi, ada yang bekas tentara Belanda dan umumnya pernah bertugas di Semarang dan Ambarawa.

Dari cerita kisah masa lalu Soegi pada orang-orang Belanda tersebut, sampai lah kepada Arnold de Lange yang tinggal di Belanda. Dalam kurun waktu yang tak lama, Arnold de Lange berkunjung ke Indonesia dan mampir ke Semarang.

Saat ini lah digunakan Arnold untuk mengunjungi Soegi. Arnold bahagia bisa bertemu dengan Soegi sekitar tahun 1992. Bahkan kala itu juga sempat reunian dengan para mantan pejuang Palagan Ambarawa di Coffee Eva Banyudono Ambarawa.

Persahabatan Arnold-Soegi terjalin penuh akrab dan kekeluargaan meski usianya menapaki senja. Arnold pun setiap tahun, khususnya setiap bulan Agustus datang ke Semarang bersama Soegi menghadiri upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI.

Hal yang membuat trenyuh keluarga Soegi, saat Soegi tertimpa musibah kecelakaan di tahun 2008 dimana harus operasi otak. Arnold yang dikabari putri ketiga Soegi bernama Rr Ayuda Nilamsari melalui jaringan telepon interlokal ke Belanda langsung menangis histeris. (Baca: KPU Sulut Terima Surat Suara Tahap 2 dan Siap Didistribusikan).

"Tidak...tidak...Soegi tidak boleh mati..., saya akan selalu bersama Soegi. Saya akan ke Indonesia untuk temani Soegi....Soegi jangan mati...Soegi harus hidup dan sehat kembali," kata Ayuda menirukan ucapan Arnold dalam komunikasinya lewat telepon.

Seminggu kemudian Arnold tiba di Semarang dan mengunjungi Soegi. Pesahabatan mereka meresap sampai ke dalam hati. Keduanya hanyut dalam tangis bahagia dan saling menguatkan. Hingga Soegi sehat, keduanya sering terlihat bersama bila Arnold datang ke Semarang.

Sayang tahun 2015 Arnold de Lange telah meninggalkan Soegi untuk selama-lamanya di Belanda karena sakit. Kini, Soegi hanya bisa mengenang kebersamaan dan persahabatan abadi dengan Arnold. "Kami tak menyimpan dendam sekecil apapun. Meski kami sadar bagaimana Belanda dulu menjajah bangsa kita. Arnold pernah menyampaikan bahwa penguasaan atas Indonesia bukan lah kehendak mereka, melainkan negaranya sejak ratusan tahun lalu,” ujar Soegi.

Bagi Arnold, Indonesia ini sudah seperti tanah airnya sendiri. Dia juga mencintai Indonesia, bahkan Arnold sering meluangkan waktu untuk ikut memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Semarang bersama Soegi.
(nag)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1477 seconds (0.1#10.140)