Kendati Kota Bandung Status Orange, OTG COVID-19 Berkeliaran
loading...
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Oded M Danial menyebutkan, di Kota Bandung terjadi penyebaran virus yang masuk ke tingkat rumah tangga hingga menyebabkan banyak lansia meninggal dunia. Hal itu disebabkan salah satu anggotanya banyak berkegiatan di luar.
"Jadi klaster keluarga ini masih mendominasi. Oleh karena itu, Mang Oded mengingatkan untuk terus menerus menjaga protokol kesehatan dimanapun kita berada," kata Oded di Bandung.
Hal ini sesuai data Satgas COVID-19 Kota Bandung, di mana kasus konfirmasi aktif covid 19 di Kota Bandung ini terjadi pada rentang kelompok usia 20-25 tahun. Namun kasus kematian terjadi pada rentang umur usia lanjut. (Baca juga: Lapas Tasikmalaya Gagalkan Pengiriman 6 Paket Sabu, Tamping Terlibat )
Lebih lanjut Oded menjelaskan, per 12 November 2020 kasus konfirmasi aktif COVID-19 ada 309 orang. Kendati begitu, saat ini Kota Bandung berada pada zona resiko sedang (oranye). Nilai RT (reproduction rate) bergerak cukup dinamis berfluktuasi.
Tanggal 12 November hasil perhitungan Dinkes Rt Kota Bandung sebesar 0.86. Hasil ini masih di bawah angka 1 menunjukan bahwa pandemi COVID 19 ini masih terkendali.
"Alhamdulillah terkonfirmasi sembuh juga terus bertambah sekarang total 1.920 dari terkonfirmasi yang sejak awal pandemi sampai sekarang sudah 2.327, dengan 98 orang jumlah yang meninggal," kata dia.(Baca juga: Pilbup Bandung Tinggal Menghitung Hari, KPU Mulai Sortir Surat Suara )
Untuk 98 kasus meninggal dunia covid 19 di Kota Bandung per 12 November 2020 dapat disampaikan bahwa 63.39% terjadi karena memiliki penyakit penyerta (komordbid). Dimana dengan jenis komorbid tertinggi adalah diabetes mellitus dan penyakit jantung. Rata rata usia kasus meninggal dunia adalah di rentang 60-69 dan 50-59 tahun.
Bagi OTG, Pemkot menyediakan isolasi di beberapa Hotel. Jumlah keterisian kini mencapai sebanyak 64.58%. Artinya, masih memiliki ruang yang cukup. Namun dia berharap, tidak ada lagi yang mengisi tempat isolasi ini.
Kendati begitu, fasilitas kesehatan yang dimiliki angka keterisian masih sebanyak 87.36% atau sebanyak 613 TT, dari total fasilitas yang dimiliki 704 TT. Atau masih terserdia 89 TT. Selain itu, ada peluang tambahan di RSKIA ada 36 TT dan 60 TT di RS lainnya di Kota Bandung
"Jadi klaster keluarga ini masih mendominasi. Oleh karena itu, Mang Oded mengingatkan untuk terus menerus menjaga protokol kesehatan dimanapun kita berada," kata Oded di Bandung.
Hal ini sesuai data Satgas COVID-19 Kota Bandung, di mana kasus konfirmasi aktif covid 19 di Kota Bandung ini terjadi pada rentang kelompok usia 20-25 tahun. Namun kasus kematian terjadi pada rentang umur usia lanjut. (Baca juga: Lapas Tasikmalaya Gagalkan Pengiriman 6 Paket Sabu, Tamping Terlibat )
Lebih lanjut Oded menjelaskan, per 12 November 2020 kasus konfirmasi aktif COVID-19 ada 309 orang. Kendati begitu, saat ini Kota Bandung berada pada zona resiko sedang (oranye). Nilai RT (reproduction rate) bergerak cukup dinamis berfluktuasi.
Tanggal 12 November hasil perhitungan Dinkes Rt Kota Bandung sebesar 0.86. Hasil ini masih di bawah angka 1 menunjukan bahwa pandemi COVID 19 ini masih terkendali.
"Alhamdulillah terkonfirmasi sembuh juga terus bertambah sekarang total 1.920 dari terkonfirmasi yang sejak awal pandemi sampai sekarang sudah 2.327, dengan 98 orang jumlah yang meninggal," kata dia.(Baca juga: Pilbup Bandung Tinggal Menghitung Hari, KPU Mulai Sortir Surat Suara )
Untuk 98 kasus meninggal dunia covid 19 di Kota Bandung per 12 November 2020 dapat disampaikan bahwa 63.39% terjadi karena memiliki penyakit penyerta (komordbid). Dimana dengan jenis komorbid tertinggi adalah diabetes mellitus dan penyakit jantung. Rata rata usia kasus meninggal dunia adalah di rentang 60-69 dan 50-59 tahun.
Bagi OTG, Pemkot menyediakan isolasi di beberapa Hotel. Jumlah keterisian kini mencapai sebanyak 64.58%. Artinya, masih memiliki ruang yang cukup. Namun dia berharap, tidak ada lagi yang mengisi tempat isolasi ini.
Kendati begitu, fasilitas kesehatan yang dimiliki angka keterisian masih sebanyak 87.36% atau sebanyak 613 TT, dari total fasilitas yang dimiliki 704 TT. Atau masih terserdia 89 TT. Selain itu, ada peluang tambahan di RSKIA ada 36 TT dan 60 TT di RS lainnya di Kota Bandung
(msd)