Misteri Kampung Kolam dan Mandor Sukmo Ilang Lenyap di Perkebunan Tebu Tanah Deli

Minggu, 05 April 2020 - 05:03 WIB
Misteri Kampung Kolam...
Misteri Kampung Kolam dan Mandor Sukmo Ilang Lenyap di Perkebunan Tebu Tanah Deli
A A A
Mendengar namaDesa atau Kampung Kolam di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara bagi sebagian warga sudah terasa angker.

Bahkan cerita tentang kampung itu tidak terlepas dari cerita mistis pada masa lalu. Konon, seseorang yang mengaku sudah lama tinggal di kawasan Kampung Kolam, tidak jarang orang - orang langsung menanyakan tentang cerita mistis Sukmo Ilang atau hilangnyapenduduk satu kampung secara gaib.

Mandor Sukmo (Jiwa) adalah nama yang tersohor dalam cerita tentang hilangnya dia bersama puluhan penduduk Kampung Kolam. Dia merupakan salah seorang warga yang ditipu oleh agen pekerja dari tanah Jawa yang dibawa ke Tanah Deli, Sumatera Utara.

Sesampai di Kampung Kolam Sukmo membangkitkan perlawanan terhadap penindasan kuli perkebunan Belanda di Tanah Deli karena merasa kasihan ketika melihat kuli kebun yang ditindas oleh mandor- mandor Belanda. Namun keberadaanya hingga kini hilang secara misterius bersama puluhan warga lainnya.

Dari satu versi cerita menyebutkan, peristiwa hilangnya Mandor Sukmo dan puluhan anak buahnya, kerap terdengar dari mulut ke mulut di Desa atau Kampung Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang dan sekitarnya.

Untuk menghalau penindasan Belanda, Mandor Sukmo berusaha berhubungan dengan cara ritualdengan kerajaan bunian yang bermukim di sekitar lokasi perkebunan kawasan Kampung Kolam.

Sukmo bersama para kuli kebun melakukan ritual tertentu, semacam meminta suaka kepada masyarakat bunian di sekitar desa itu untuk melakukan perlawanan kepada orang Belanda melalui alam gaib. Permohonan mereka akhirnya terkabul.

Saat mereka bekerja mengolah lahan perkebunan dibawah terik matahari dan diawasi ketat oleh tuan-tuan Belanda, Sukmo dan puluhan anak buahnya secara tiba-tiba hilang dari pandangan.

Mereka menghilang, lenyap bak ditelan bumi sampai sekarang ini. Namun ada versi lainnya menyebutkan, mandor Sukmo dan anak buahnya diperkirakan satu kampung menghilang dalam perjalanan pulang dari tempat bekerja, malam itu.

Peristiwa itu sontak membuat warga geger. Mereka berusaha mencari mandor Sukmo berikut puluhan anak buahnyake mana-mana.

Meskipun, sudah berhari-hari lamanya dilakukan pencarian, mandor Sukmo dan puluhan rekannya tidak kunjung ditemukan warga. Mereka justru diperkirakan warga sudah menjadi bagian dari warga Bunian yang terus bermukim di kawasan Kampung Kolam.

Hilangnya mandor Sukmo dan anak buahnya hingga saat ini masih menjadi misteri. Cerita ini terus beredar dari mulut ke mulut sampai sekarang ini, hingga membuat Desa Kolam terkenal dengan angkernya.

Akibat ini, tak jarang ada orang enggan berkunjung ke daerah ini karena dianggap masih menyimpan keangkeran dari orang Bunian yang masih bermukim di kawasan Kampung Kolam.

Peristiwa hilangnya mandor Sukmo, sengaja diabadikan dengan menyebutkan dusun tempat lokasi hilangnya Sukmo dan kawan-kawannya dengan sebutan Dusun Sukmo Ilang. Nama Sukmo Ilang juga diabadikan dalam sebuah jalan yang menghubungkan Desa Kolam dengan beberapa desa di sekitarnya.

Salah seorang warga Desa Kolam, Legino (63) mengatakan, ketika daerah ini masih cukup sepi, mereka kerap mendengarkan alunan suara gamelan dan semacam pertunjukkan wayang. Biasanya suara itu terdengar mulai pukul 23.00 WIB hingga larut malam. Tetapi ketika ditelusuri asal-muasal suara itu tidak bisa diketahui.

"Suara gamelan itu sayup- sayup terdengar. Tetapi, kalau dicari dari mana asalnya, kita tidak bisa mengetahuinya. Tiba- tiba menghilang," kata Legino.

Peristiwa gaib, suara alunan gemelan seperti itu, sudah tidak asing bagi warga, terutama penduduk asli yang sudah lama bermukim di daerah ini. Jika dulu suara gamelan dan semacam suara pertunjukan wayang dan ronggeng itu sering terdengar, namun sekarang sudah jarang kedengaran lagi.

Desa Kolam saat ini sudah semakin banyak penduduknya. Komplek dan pemukiman warga juga semakin bertambah dibangun oleh pegembang. Tetapi, tidak lantas cerita-cerita mistis itu dapat menghilang.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0983 seconds (0.1#10.140)