Kemenperin Dorong Industri Kulit dan Alas Kaki Ambil Peluang Bisnis Lewat Digitalisasi

Jum'at, 13 November 2020 - 15:48 WIB
loading...
Kemenperin Dorong Industri Kulit dan Alas Kaki Ambil Peluang Bisnis Lewat Digitalisasi
Pembukaan Kick-Off Digitalisasi Sentra IKM Tanggulangin Sidoarjo, Jumat (13/11/2020). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SIDOARJO - Industri kulit, alas kaki, dan barang jadi kulit merupakan salah satu sektor Industri prioritas yang berhasil mencatatkan nilai surplus dalam perdagangan Internasional.

Pada bulan Agustus 2020, nilai ekspor produk ini lebih besar dari nilai impornya yaitu sebesar USD255,86 juta. Selain itu, Indonesia berada pada urutan ke-4 di dunia sebagai eksportir produk kulit, alas kaki dan barang jadi kulit.

Untuk mendukung perkembangan Industri kulit, alas kaki dan barang jadi kulit, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) sejak tahun 2017 hingga 2019 secara konsisten memberikan dukungan dalam pengembangan industri di Tanggulangin, Sidoarjo.

Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, E. Ratna Utarianingrum, mengatakan Kementerian Perindustrian telah melaksanakan berbagai program untuk pengembangan Sentra IKM Tanggulangin.

Program itu diantaranya pelaksanaan Program Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin melalui pembangunan gapura, trotoar, taman wisata dan revitalisasi fisik lainnya lewat Dana Alokasi Khusus Revitalisasi Sentra IKM.

Selain itu, untuk program yang bersifat non fisik, telah dilaksanakan berbagai fasilitasi diantaranya fasilitasi akses digital marketing melalui program e-Smart IKM, fasilitasi Rebranding Sentra IKM Tanggulangin dan fasilitasi Upscaling IKM Tanggulangin unggulan.

"IKM mendapatkan berbagai materi workshop terkait dengan perbaikan kualitas produk, Manajemen Bisnis, Strategi Pemasaran, Digital Marketing, Fasilitasi Pembuatan Marketing Tools dan diakhiri dengan Business Matching," katanya.

Dia melanjutkan, pada tahun ini sebagai respon terhadap kondisi pandemi COVID-19 , Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal IKMA melakukan program fasilitasi pemasaran produk melalui jalur Digital di Sentra IKM Tanggulangin Sidoarjo.

Program ini dilaksanakan melalui Digitalisasi Pemasaran Produk Koperasi Intako yang diharapkan bisa berperan dalam melakukan penjualan produk-produk IKM Tanggulangin.

“Program ini bertujuan untuk menjadikan INTAKO sebagai pusat pemasaran digital produk IKM tanggulangin yang akan dilakukan secara bertahap," kata dia pada acara “Kick-Off Digitalisasi Sentra IKM Tanggulangin Sidoarjo” melalui media daring, Jumat (13/11).

Pada tahap awal akan dilakukan pelaksanaan strategi pemasaran digital jangka pendek melalui persiapan, penyusunan, fasilitasi peralatan pemasaran digital dan pelaksanaan rencana pemasaran di marketplaces maupun media sosial.

Kemudian tahap selanjutnya akan dilaksanakan strategi pemasaran digital jangka menengah melalui pendampingan agar INTAKO bisa melaksanakan pemasaran digital secara mandiri. Sehingga pada akhirnya INTAKO bisa menjadi pusat pemasaran digital produk IKM Tanggulangin.

Ratna menyampaikan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan, terdapat fakta bahwa tingkat kemampuan pengurus Koperasi INTAKO dalam melakukan pemasaran digital.

Baik melalui sosial media atau marketplaces masih kurang. Selain itu juga masih terbatasnya akses pengurus koperasi INTAKO terhadap informasi teknologi mengenaipemasaran digital.

"Hal ini bisa dimaklumi mengingat perkembangan teknologi digital yang sangat cepat. Sehingga diperlukan pembaruan pengetahuan secara berkala sehingga bisa mengimbangi perkembangan teknologi," tuturnya.

Untuk mensukseskan program tersebut, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak dalam mengembangkan Sentra IKM Tanggulangin Sidoarjo. (Baca juga: Siswi SMP Mual Dikira Masuk Angin, Dibawa ke Tukang Pijit, Eh Ternyata Dihamili Paman)

"Kami juga mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal. Karena dengan membeli produk lokal berarti kita turut serta berperan dalam membangkitkan kembali perekonomian dan menjaga ketersediaan lapangan pekerjaan. Karena kita Cinta Produk Indonesia dan Bangga Buatan Indonesia," paparnya.

Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Jawa Timur, Saiful Jasan mengakui selama pandemi COVID-19 ini pemanfaatan digital marketing mengalami peningkatan hingga 9,21 persen. (Baca juga: Tak Ingin Mati Akibat Pandemi, Pemandu Wisata Ini Racik Wedang Uwuh)

"Termasuk pelakunya juga meningkat. Karena dari market place yang ada termasuk dari pemerintah saat ini mencoba menfasilitasi dan berupaya untuk bagaimana IKM ini bisa mengikuti perkembangan pasar online," tandasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3745 seconds (0.1#10.140)