Diduga Kumpul Kebo di Rumah Kosong, 9 Remaja di Palopo Diamankan
loading...
A
A
A
PALOPO - Di tengah pandemi virus Corona dan pelaksanaan ibadah puasa sembilan remaja di Kota Palopo diamankan petugas gabungan setelah kumpul kebo di sebuah rumah kosong, Sabtu malam (9/5/2020). Mereka terdiri dari tiga wanita dan enam pria diamankan petugas gabungan ke Kantor Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Palopo Sulsel.
Bhabinkamtibmas Salekoe Aiptu Abdul Liso mengatakan, para remaja itupun diberikan sanksi dan pembinaan. Dimana sebelumnya petugas kelurahan juga menikahkan satu pasangan lantaran pacarnya hamil lima bulan usai tinggal satu kamar di sebuah kost. (Baca: 500 TKA China Tak Jadi ke Sultra, 3.000 Tenaga Kerja Lokal Bakal Kehilangan Pekerjaan)
“Kesembilan remaja tersebut diduga kuat akan berbuat mesum sehingga warga setempat melaporkan ke petugas untuk dilakukan penggerebekan,” kata dia.
Bahkan saat diamankan tak satu pun pelaku menggunakan masker meski pandemi Covid 19 sedang mewabah. Selain itu ulah para remaja ini juga meresahkan warga setempat yang tengah melaksanakan ibadah puasa.
“Para pelaku kemudian digelandang ke kantor kelurahan untuk di data dan dibina. Sebagai efek jera pelaku pria diberikan sanksi push-up sementara remaja wanita diminta menghubungi orang tua wali mereka,” ungkapnya.
Maraknya praktik prostitusi berkedok indekost di Kecamatan Wara Timur menjadi tugas berat pemerintah dan aparat kemanan setempat. Pasalnya jumlah indekost yang ada di daerah itu cukup banyak serta berada di gang yang sempit dan sulit untuk dipantau.
Sebelumnya petugas Kelurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas menikahkan satu pasangan remaja di kantor lurah, setelah pacarnya hamil lima bulan. Mereka dinikahkan secara sederhana tanpa disaksikan orang tua pasangan akibat pemberlakuan PSBB di wilayah tempat mereka.
Bhabinkamtibmas Salekoe Aiptu Abdul Liso mengatakan, para remaja itupun diberikan sanksi dan pembinaan. Dimana sebelumnya petugas kelurahan juga menikahkan satu pasangan lantaran pacarnya hamil lima bulan usai tinggal satu kamar di sebuah kost. (Baca: 500 TKA China Tak Jadi ke Sultra, 3.000 Tenaga Kerja Lokal Bakal Kehilangan Pekerjaan)
“Kesembilan remaja tersebut diduga kuat akan berbuat mesum sehingga warga setempat melaporkan ke petugas untuk dilakukan penggerebekan,” kata dia.
Bahkan saat diamankan tak satu pun pelaku menggunakan masker meski pandemi Covid 19 sedang mewabah. Selain itu ulah para remaja ini juga meresahkan warga setempat yang tengah melaksanakan ibadah puasa.
“Para pelaku kemudian digelandang ke kantor kelurahan untuk di data dan dibina. Sebagai efek jera pelaku pria diberikan sanksi push-up sementara remaja wanita diminta menghubungi orang tua wali mereka,” ungkapnya.
Maraknya praktik prostitusi berkedok indekost di Kecamatan Wara Timur menjadi tugas berat pemerintah dan aparat kemanan setempat. Pasalnya jumlah indekost yang ada di daerah itu cukup banyak serta berada di gang yang sempit dan sulit untuk dipantau.
Sebelumnya petugas Kelurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas menikahkan satu pasangan remaja di kantor lurah, setelah pacarnya hamil lima bulan. Mereka dinikahkan secara sederhana tanpa disaksikan orang tua pasangan akibat pemberlakuan PSBB di wilayah tempat mereka.
(sms)