Di Tengah Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law, Risma Punguti Sampah
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Risma harini kembali memunguti sampah di tengah aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang berlangsung di depan seberang Gedung Negara Grahadi Surabaya , Selasa (10/11/2020) malam.
Sejak pukul 16.00 WIB, ia sudah datang dan didampingi Wakapolrestabes Surabaya , AKBP Hartoyo, beserta pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya , memantau jalannya aksi dari seberang jalan. (Baca juga: Yayasan 10 November, Langkah Warga Berantas Kemiskinan Lewat Pendidikan )
Ketika memasuki petang, Risma terlihat berjalan menghampiri demonstran selama beberapa menit. Tanpa rasa takut, ia berjalan di antara para demonstran itu sembari memunguti sampah yang ada di sana menggunakan karung.
Di sela-sela aksinya memunguti sampah, Risma juga ngobrol dengan dua orang demonstran. Mereka mengadu ke Risma terkait permasalahan tanahnya yang ada di wilayah Surabaya Utara. "Saya tahu masalahnya. Dan, saya juga sudah berjuang kirim surat kemana-mana. Kalau tidak percaya nanti tak tunjukkan suratnya," kata Risma .
Seusai berdialog dengan para demonstran itu, Risma kembali berjalan ke seberang jalan. Di sana, ia masih terlihat memantau jalannya aksi unjuk rasa hingga para demonstran membubarkan diri. (Baca juga: Tak Kuat Bertengkar dengan Kekasih, Pria Ini Tegak Racun Rumput )
Menurutnya, ketika aksi unjuk rasa itu belum berakhir, maka petugas dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya belum dapat membersihkan sampah di kawasan itu. (Baca juga: Ada Suara Gemuruh Dari Merapi, BPPTKG: Guguran Material Lama )
Tentunya, jika aksi tersebut masih berlangsung sampai malam, maka petugas kebersihan akan kembali pulang hingga larut malam. "Jadikan sakno (kasihan), kasihan mereka. Mereka tukang sapu tapi kan mereka juga manusia," katanya.
Lihat Juga: Usai Bersihkan DAS Citarum, Pandawara Group dan Juragan 99 Akan Lanjutkan Kolaborasi di Malang
Sejak pukul 16.00 WIB, ia sudah datang dan didampingi Wakapolrestabes Surabaya , AKBP Hartoyo, beserta pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya , memantau jalannya aksi dari seberang jalan. (Baca juga: Yayasan 10 November, Langkah Warga Berantas Kemiskinan Lewat Pendidikan )
Ketika memasuki petang, Risma terlihat berjalan menghampiri demonstran selama beberapa menit. Tanpa rasa takut, ia berjalan di antara para demonstran itu sembari memunguti sampah yang ada di sana menggunakan karung.
Di sela-sela aksinya memunguti sampah, Risma juga ngobrol dengan dua orang demonstran. Mereka mengadu ke Risma terkait permasalahan tanahnya yang ada di wilayah Surabaya Utara. "Saya tahu masalahnya. Dan, saya juga sudah berjuang kirim surat kemana-mana. Kalau tidak percaya nanti tak tunjukkan suratnya," kata Risma .
Seusai berdialog dengan para demonstran itu, Risma kembali berjalan ke seberang jalan. Di sana, ia masih terlihat memantau jalannya aksi unjuk rasa hingga para demonstran membubarkan diri. (Baca juga: Tak Kuat Bertengkar dengan Kekasih, Pria Ini Tegak Racun Rumput )
Menurutnya, ketika aksi unjuk rasa itu belum berakhir, maka petugas dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya belum dapat membersihkan sampah di kawasan itu. (Baca juga: Ada Suara Gemuruh Dari Merapi, BPPTKG: Guguran Material Lama )
Tentunya, jika aksi tersebut masih berlangsung sampai malam, maka petugas kebersihan akan kembali pulang hingga larut malam. "Jadikan sakno (kasihan), kasihan mereka. Mereka tukang sapu tapi kan mereka juga manusia," katanya.
Lihat Juga: Usai Bersihkan DAS Citarum, Pandawara Group dan Juragan 99 Akan Lanjutkan Kolaborasi di Malang
(eyt)