UMKM Terpukul Pandemi Covid-19, Mereka Tak Mau Gulung Tikar
loading...
A
A
A
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati menuturkan, di tengah pandemi Covid-19, Pemkot Surabaya terus berupaya bagaimana memberdayakan UMKM. Apalagi situasi saat ini sektor ekonomi dan dunia usaha berdampak begitu besar.
"Kita juga terus mencarikan substitusinya, bagaimana mereka masih tetap produksi, dan produksi itu bisa tetap menghasilkan," kata Wiwiek.
Ia melanjutkan, pihaknya melibatkan UMKM untuk mendukung pemkot dalam upaya penanganan Covid-19. Mereka dilibatkan dalam pembuatan alat pelindung diri seperti masker dan baju hazmat, hingga berbagai produk olahan makanan.
"Jadi kemarin mereka itu kita libatkan dalam pembuatan masker, APD, baju hazmat. Kita juga libatkan dalam pembuatan abon, pembuatan kering tempe dan sebagainya," ucapnya.
Wiwiek menambahkan, untuk produk kering tempe, pemkot melibatkan hampir 165 UMKM. Sedangkan abon, ada sekitar 10 UMKM, dan sambel pecel 49 UMKM. Di samping itu, ada pula UMKM yang dilibatkan dalam pembuatan APD dan masker kain. "Untuk pembuatan APD itu ada 11 UKM, sedangkan masker, kurang lebih ada 41 UKM," katanya.
"Kita juga terus mencarikan substitusinya, bagaimana mereka masih tetap produksi, dan produksi itu bisa tetap menghasilkan," kata Wiwiek.
Ia melanjutkan, pihaknya melibatkan UMKM untuk mendukung pemkot dalam upaya penanganan Covid-19. Mereka dilibatkan dalam pembuatan alat pelindung diri seperti masker dan baju hazmat, hingga berbagai produk olahan makanan.
"Jadi kemarin mereka itu kita libatkan dalam pembuatan masker, APD, baju hazmat. Kita juga libatkan dalam pembuatan abon, pembuatan kering tempe dan sebagainya," ucapnya.
Wiwiek menambahkan, untuk produk kering tempe, pemkot melibatkan hampir 165 UMKM. Sedangkan abon, ada sekitar 10 UMKM, dan sambel pecel 49 UMKM. Di samping itu, ada pula UMKM yang dilibatkan dalam pembuatan APD dan masker kain. "Untuk pembuatan APD itu ada 11 UKM, sedangkan masker, kurang lebih ada 41 UKM," katanya.
(msd)