Hindari Pinjol, AFPI Edukasi Pelaku UMKM Manfaatkan Fintech Lending
loading...
A
A
A
MEDAN - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar Fintech Lending Days di Kota Medan dengan mengedepankan layanan pendanaan para perusahaan Fintech Peer-to-Peer Lending dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM ). Kegiatan ini mengundang 17 komunitas pelaku UMKM di bawah naungan organisasi wilayah Sumatra Utara mengikuti sesi pameran UMKM Exhibition & Talk Show.
Acara ini mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) dan sejumlah perusahaan teknologi finansial. Sebelumnya, kegiatan serupa telah selesai diadakan di beberapa kota termasuk Bali, Malang, Makassar dan Yogyakarta sejak 2021.
Ketua Umum AFPI Entjik S Djafar mengatakan, acara ini juga dihadiri 33 perusahaan fintech lending yang merupakan gabungan dari anggota dan ekosistem pendukung AFPI. Mereka di antaranya, PT Ekosistem Digital Nusantara, Easycash, Privy, Kredit Pintar, dan OVO Finansial serta 250+ peserta UMKM dan UKM Medan.
Hal ini menjadi bukti minat mereka terhadap pendanaan alternatif usaha mereka melalui platform fintech lending. Gelaran ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara para pelaku usaha mikro atau wirausahawan dengan penyelenggara fintech lending untuk dapat saling berkolaborasi dalam pengembangan bisnis bersama.
"Kami juga ingin terus mengedukasi para pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform fintech lending sebagai alternatif pendanaan yang legal, agar terhindar dari pinjol (ilegal),” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/5/2024)
Fintech Lending Days diawali dengan UMKM Visit oleh seluruh platform fintech lending dengan mengunjungi UMKM pilihan perwakilan industri kriya, perkebunan dan tekstil ulos daerah Berastagi dan Media Visit serta Radio Talkshow pada hari sebelumnya (6/5/2024).
Agenda ini mempertemukan para penyelenggara Fintech Lending agar mengetahui kebutuhan dan keinginan dari perwakilan pelaku UMKM, mengenal pemberitaan industri fintech lending dan mengenal kebiasaan finansial masyarakat Sumatra Utara.
AFPI mencatat per Februari 2024, terdapat penyaluran khusus fintech lending ke Sumut dengan akumulasi pinjaman mencapai Rp19,5 triliun yang menunjukkan adopsi yang kuat dari masyarakat dalam memanfaatkan layanan fintech lending.
Selain itu, tercatat 77.651 lender dan 3.178.464 borrower yang mencerminkan perkembangan yang pesat dalam industri fintech lending di Sumatra Utara yang diharapkan dampak memberikan dampak positif dalam memajukan perekonomian regional dan meningkatkan akses finansial bagi masyarakat. ”Melihat data kontribusi UMKM di Sumut, usaha mikro kecil menyumbang 98,9% dari seluruh usaha, sedangkan usaha menengah dan besar hanya 1,1%,” kata Kadis Koperasi dan UKM Sumut Naslindo Sirait.
Meski jumlah pelaku usaha mikro dan kecil cukup besar, namun kontribusinya terhadap perekonomian Sumut cukup besar, yaitu sebesar 46,51%. Apalagi UMKM mampu menyerap 80% tenaga kerja.
Acara ini mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) dan sejumlah perusahaan teknologi finansial. Sebelumnya, kegiatan serupa telah selesai diadakan di beberapa kota termasuk Bali, Malang, Makassar dan Yogyakarta sejak 2021.
Ketua Umum AFPI Entjik S Djafar mengatakan, acara ini juga dihadiri 33 perusahaan fintech lending yang merupakan gabungan dari anggota dan ekosistem pendukung AFPI. Mereka di antaranya, PT Ekosistem Digital Nusantara, Easycash, Privy, Kredit Pintar, dan OVO Finansial serta 250+ peserta UMKM dan UKM Medan.
Hal ini menjadi bukti minat mereka terhadap pendanaan alternatif usaha mereka melalui platform fintech lending. Gelaran ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara para pelaku usaha mikro atau wirausahawan dengan penyelenggara fintech lending untuk dapat saling berkolaborasi dalam pengembangan bisnis bersama.
"Kami juga ingin terus mengedukasi para pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform fintech lending sebagai alternatif pendanaan yang legal, agar terhindar dari pinjol (ilegal),” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/5/2024)
Fintech Lending Days diawali dengan UMKM Visit oleh seluruh platform fintech lending dengan mengunjungi UMKM pilihan perwakilan industri kriya, perkebunan dan tekstil ulos daerah Berastagi dan Media Visit serta Radio Talkshow pada hari sebelumnya (6/5/2024).
Agenda ini mempertemukan para penyelenggara Fintech Lending agar mengetahui kebutuhan dan keinginan dari perwakilan pelaku UMKM, mengenal pemberitaan industri fintech lending dan mengenal kebiasaan finansial masyarakat Sumatra Utara.
AFPI mencatat per Februari 2024, terdapat penyaluran khusus fintech lending ke Sumut dengan akumulasi pinjaman mencapai Rp19,5 triliun yang menunjukkan adopsi yang kuat dari masyarakat dalam memanfaatkan layanan fintech lending.
Selain itu, tercatat 77.651 lender dan 3.178.464 borrower yang mencerminkan perkembangan yang pesat dalam industri fintech lending di Sumatra Utara yang diharapkan dampak memberikan dampak positif dalam memajukan perekonomian regional dan meningkatkan akses finansial bagi masyarakat. ”Melihat data kontribusi UMKM di Sumut, usaha mikro kecil menyumbang 98,9% dari seluruh usaha, sedangkan usaha menengah dan besar hanya 1,1%,” kata Kadis Koperasi dan UKM Sumut Naslindo Sirait.
Meski jumlah pelaku usaha mikro dan kecil cukup besar, namun kontribusinya terhadap perekonomian Sumut cukup besar, yaitu sebesar 46,51%. Apalagi UMKM mampu menyerap 80% tenaga kerja.