PT PP Torehkan Prestasi dalam Standar Konstruksi Terbaru di Indonesia
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - PT PP salah satu BUMN konstruksi terus berusaha mengimplementasikan berbagai standar terbaru di industri konstruksi Tanah Air.
Salah satunya tiga Rekor MURI atas pembangunan New Yogyakarta International Airport dan tiga Rekor MURI atas pembangunan Istora Papua.
Namun sebelumnya, kata Corporate Secretary PTPP, Yuyus Juarsa, raihan prestasi dimulai dari menjadi pionir dalam perolehan sertifikasi ISO 9001, kemudian PTPP kembali melanjutkan kepemimpinannya dengan menginisiasi green movement di industri konstruksi Indonesia dengan menerapkan green constructions. (BACA JUGA: PT PP Resmikan Stadion Papua Senilai Rp1,3 Triliun)
Di era digital ini, PTPP berupaya untuk memulai gerakan kesadaran digitalisasi sebagai sendi dan cara kerja baru dunia konstruksi di Indonesia dengan menunjukkan kepemimpinannya dalam bidang teknologi.
"PTPP menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang menerapkan Building Information Modeling (BIM) sejak tahun 2015 dan menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis SAP di tahun 2016," kata dia dalam keterangan yang diterima, Minggu (1/11/2020).
BIM merupakan seperangkat teknologi, proses, kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan terintegrasi dalam sebuah model digital. Penggunaan teknologi BIM memungkinkan pelaku yang terlibat dalam suatu proyek bekerja secara kolaborasi, mengoptimalkan produktivitas SDM dan kegiatan proyek secara cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien selama proses umur siklus bangunan (building lifecycle).
"Sehingga, dengan penerapan BIM ini akan membuat efisiensi yang sangat signifikan dari sisi biaya dan waktu pelaksanaan proyek, karena data desain (pra-konstruksi) menjadi sangat detail dan akurat," bebernya. (BACA JUGA: PT PP Catat Kontrak Baru Senilai Rp11,24 Triliun)
Saat ini, dunia bisnis mengalami era disrupsi dimana perusahaan startup dapat menumbangkan perusahaan yang telah lama berdiri. Era disrupsi didorong oleh adanya perkembangan dunia digital di mana sektor kontruksi merupakan salah satu sektor yang akan terkena dampak dari transformasi digital tersebut.
Namun, adopsi digital pada sektor konstruksi jauh lebih lambat dibandingkan dengan sektor lainnya. Efisiensi biaya, produktivitas, peningkatan mutu dan akurasi waktu selalu menjadi tantangan dari tahun demi tahun dalam sektor konstruksi.
"Perseroan memandang perlu diadakannya suatu transformasi menuju era konstruksi digital sebagaimana yang telah diterapkan oleh beberapa negara maju, salah satunya adalah dengan penerapan implementasi teknologi BIM," jelas Yuyus.
Ia mengungkapkan, PTPP telah mengimplementasikan teknologi BIM Level 2 sesuai dengan standar ISO: 19650, di mana perseroan saat ini tengah melakukan proses full audit dan sertifikasi oleh Llyod International yang ditargetkan akan rampung pada bulan Desember mendatang.
Salah satunya tiga Rekor MURI atas pembangunan New Yogyakarta International Airport dan tiga Rekor MURI atas pembangunan Istora Papua.
Namun sebelumnya, kata Corporate Secretary PTPP, Yuyus Juarsa, raihan prestasi dimulai dari menjadi pionir dalam perolehan sertifikasi ISO 9001, kemudian PTPP kembali melanjutkan kepemimpinannya dengan menginisiasi green movement di industri konstruksi Indonesia dengan menerapkan green constructions. (BACA JUGA: PT PP Resmikan Stadion Papua Senilai Rp1,3 Triliun)
Di era digital ini, PTPP berupaya untuk memulai gerakan kesadaran digitalisasi sebagai sendi dan cara kerja baru dunia konstruksi di Indonesia dengan menunjukkan kepemimpinannya dalam bidang teknologi.
"PTPP menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang menerapkan Building Information Modeling (BIM) sejak tahun 2015 dan menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis SAP di tahun 2016," kata dia dalam keterangan yang diterima, Minggu (1/11/2020).
BIM merupakan seperangkat teknologi, proses, kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan terintegrasi dalam sebuah model digital. Penggunaan teknologi BIM memungkinkan pelaku yang terlibat dalam suatu proyek bekerja secara kolaborasi, mengoptimalkan produktivitas SDM dan kegiatan proyek secara cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien selama proses umur siklus bangunan (building lifecycle).
"Sehingga, dengan penerapan BIM ini akan membuat efisiensi yang sangat signifikan dari sisi biaya dan waktu pelaksanaan proyek, karena data desain (pra-konstruksi) menjadi sangat detail dan akurat," bebernya. (BACA JUGA: PT PP Catat Kontrak Baru Senilai Rp11,24 Triliun)
Saat ini, dunia bisnis mengalami era disrupsi dimana perusahaan startup dapat menumbangkan perusahaan yang telah lama berdiri. Era disrupsi didorong oleh adanya perkembangan dunia digital di mana sektor kontruksi merupakan salah satu sektor yang akan terkena dampak dari transformasi digital tersebut.
Namun, adopsi digital pada sektor konstruksi jauh lebih lambat dibandingkan dengan sektor lainnya. Efisiensi biaya, produktivitas, peningkatan mutu dan akurasi waktu selalu menjadi tantangan dari tahun demi tahun dalam sektor konstruksi.
"Perseroan memandang perlu diadakannya suatu transformasi menuju era konstruksi digital sebagaimana yang telah diterapkan oleh beberapa negara maju, salah satunya adalah dengan penerapan implementasi teknologi BIM," jelas Yuyus.
Ia mengungkapkan, PTPP telah mengimplementasikan teknologi BIM Level 2 sesuai dengan standar ISO: 19650, di mana perseroan saat ini tengah melakukan proses full audit dan sertifikasi oleh Llyod International yang ditargetkan akan rampung pada bulan Desember mendatang.
(vit)