Viral Robohnya Tiang Pancang Kereta Cepat, Lokasinya Ada di Dalam Hutan
loading...
A
A
A
KARAWANG - Tiang pancang atau pier pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) jatuh dan menghantam eskavator, videonya viral di media sosial. Lokasi robohnya pier itu di DK 46, Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang.
Untuk menuju lokasi sulit ditempuh, karena hujan penuh lumpur tebal dan berada di kawasan hutan Perhutani. Berdasarkan pemantauan, proyek strategis nasional ini untuk menuju lokasi kejadian robohnya pier di DK 46 tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua atau roda empat saat habis hujan.
Puluhan wartawan yang mencoba melakukan peliputan tidak berhasil masuk ke lokasi. Akhirnya wartawan menuju kantor kontraktor pelaksana. Namun setelah ditunggu berjam-jam pihak kontraktor menolak berkomentar. Wartawan hanya dilayani oleh aparat Koramil setempat yang menjelaskan jika manajemen tidak bisa diwawancara.
Sementara itu ketika dihubungi Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Mirza Soraya, menjelaskan melalui keterangan tertulis menyebutkan Tim Quality PT KCIC, dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier di DK46, dan menginstruksikan kontraktor melakukan rework, serta membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkankan.
SOP Engineering terkait dengan pembongkaran pier untuk rework sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan kontruksinya, namun berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada didalam video.
"Pasca kejadian pembongkaran pier di DK46, Teluk Jambe, yang dilakukan tanpa SOP Kontruksi yang benar sehingga menimpa eskavator Minggu (5/12/2021)," kata Mirza Soraya melalui rilis yang diterima.
"Pihak KCIC langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," katanya.
Untuk menuju lokasi sulit ditempuh, karena hujan penuh lumpur tebal dan berada di kawasan hutan Perhutani. Berdasarkan pemantauan, proyek strategis nasional ini untuk menuju lokasi kejadian robohnya pier di DK 46 tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua atau roda empat saat habis hujan.
Puluhan wartawan yang mencoba melakukan peliputan tidak berhasil masuk ke lokasi. Akhirnya wartawan menuju kantor kontraktor pelaksana. Namun setelah ditunggu berjam-jam pihak kontraktor menolak berkomentar. Wartawan hanya dilayani oleh aparat Koramil setempat yang menjelaskan jika manajemen tidak bisa diwawancara.
Sementara itu ketika dihubungi Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Mirza Soraya, menjelaskan melalui keterangan tertulis menyebutkan Tim Quality PT KCIC, dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier di DK46, dan menginstruksikan kontraktor melakukan rework, serta membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkankan.
SOP Engineering terkait dengan pembongkaran pier untuk rework sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan kontruksinya, namun berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada didalam video.
"Pasca kejadian pembongkaran pier di DK46, Teluk Jambe, yang dilakukan tanpa SOP Kontruksi yang benar sehingga menimpa eskavator Minggu (5/12/2021)," kata Mirza Soraya melalui rilis yang diterima.
"Pihak KCIC langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," katanya.
(eyt)