Protokol Kesehatan Diperketat, Kunjungan Wisatawan Masih Minim

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 18:56 WIB
loading...
Protokol Kesehatan Diperketat, Kunjungan Wisatawan Masih Minim
Pengunjung ke tempat wisata saat libur kali ini masih kurang dari 50% kuota yang diperbolehkan. Kondisi pandemi COVID-19 jadi salah satu faktor masih minimnya wisatawan yang liburan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Pengunjung yang masuk ke sejumlah tempat wisata di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada libur panjang kali ini tidak terlalu padat. Meski sudah diperbolehkan menerima wisatawan hingga 50% dari total kapasitas, namun di masa pandemi COVID-19 ini masih banyak masyarakat yang menahan diri untuk berwisata.

"Kita diperbolehkan menerima wisatawan sekitar 5.000 orang atau 50% dari total kapasitas, namun pengunjung per hari rata-rata antara 3.000 sampak 3.500 orang," terang Manager Operasional Lembang Park and Zoo Iwan Susanto, Sabtu (31/10/2020).(Baca juga: Mulai Tukang Cilok hingga Usaha Kios Langgar Protokol Kesehatan Didenda Rp500 Ribu )

Pihaknya memberlakukan sistem buka tutup di gerbang masuk. Ketika di dalam kawasan sudah penuh, maka pengunjung yang akan masuk ditahan terlebih dahulu. Akan tetapi selama libur panjang dan pandemi ini kondisi seperti itu belum pernah terjadi.

Mengantisipasi kondisi cuaca yang seringkali turun hujan, pihaknya telah menyiapkan banyak shelter dan pepohonan rindang yang selain untuk estetika juga sebagai pelindung dan tempat berteduh dari terik matahari. Termasuk keberadaan resto dan tempat ibadah yang bisa untuk beristirahat.

" Protokol kesehatan yang utama diterapkan. Di pintu masuk antri berjarak 1 meter/orang dan di lapangan ada imbauan juga agar setiap pengunjung wajib pakai masker," tuturnya. ( )

Disinggung soal pelaksanaan rapid test, Iwan mengatakan, sudah dilakukan pada Kamis (29/10/2020) oleh Dinas Kesehatan KBB. Para pengunjung cukup antusias mengikuti rapid test yang diikuti oleh ratusan pengunjung. Hal itu juga untuk keamanan bagi mereka karena kondisi kesehatannya jadi terpantau. "Rapid test gratis dan sukarela, tapi pengunjung antusias. Itu bagus untuk keamanan di tempat wisata," pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3137 seconds (0.1#10.140)