Belum Ada Sinyal PSBB Surabaya Raya Diperpanjang
loading...
A
A
A
GRESIK - Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik tinggal beberapa hari. Pemprov Jawa Timur belum mengambil sikap untuk memperpanjang.
Ketua Koordinator PSBB Jawa Timur Heru Tjahjono menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi. Selanjutnya Gubernur yang menentukan apakah diperpanjang atau tidak. "Yang lebih penting saat ini meningkatkan kualitas kedisiplinan masyarakat mengikuti aturan yang ada,” katanya saat mendampingi Gubernur Jatim sidak ke dapur umum di Kodim 0817 Gresik, Kamis (7/5/2020).
Dirinya mencontohkan adanya kegiatan shalat taraweh di Masjid wilayah Sidoarjo suatu malam. Setelah dilakukan rapid test ternyata ada 6 orang yang hasilnya reaktif.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, angka penyebaran pandemi di Gresik dan Sidoarjo sudah melandai. Sementara Surabaya masih meningkat. "Mari kita semua disiplin sampai penyebaran virus ini dinyatakan berhenti total," ujar Khofifah, usai mengecek dapur umum di markas Kodim 0817 Gresik.
Pihaknya meminta semuanya harus bergandengan tangan melawan Covid-19. Kewaspadaan harus ditingkatkan berlipat ganda. Meski sudah diterapkan PSBB, penyebarannya masih cukup masif.
Di hari ke sepuluh PSBB ini pihaknya mengajak semua untuk melihat hasil yang signifikan. Dari mulai menyebaran, penurunan hingga angka kematian. Sinergitas harus lebih maksimal lagi. "Sampai kita semua berhasil melawan pandemi ini," katanya.
Khofifah mencontohkan, kedisiplinan di Provinsi Hubei, Wuhan. Masyarakat masih pakai masker ketika keluar rumah. Padahal disana sudah dinyatakan bebas dari virus corona selama dua bulan terakhir.
Contoh lainnya, ketika berada di ruang publik yang banyak warga tetap menerapkan physical distancing. Konser di ruang tertutup hanya berkapasitas 50 persen.
Sebaliknya, konser di lokasi terbuka menerapkan physical distancing. "Artinya, disiplin dan kepatuhan secara konsisten dapat menjaga dan mencegah penyebaran Covid-19," tandasnya.
Ketua Koordinator PSBB Jawa Timur Heru Tjahjono menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi. Selanjutnya Gubernur yang menentukan apakah diperpanjang atau tidak. "Yang lebih penting saat ini meningkatkan kualitas kedisiplinan masyarakat mengikuti aturan yang ada,” katanya saat mendampingi Gubernur Jatim sidak ke dapur umum di Kodim 0817 Gresik, Kamis (7/5/2020).
Dirinya mencontohkan adanya kegiatan shalat taraweh di Masjid wilayah Sidoarjo suatu malam. Setelah dilakukan rapid test ternyata ada 6 orang yang hasilnya reaktif.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, angka penyebaran pandemi di Gresik dan Sidoarjo sudah melandai. Sementara Surabaya masih meningkat. "Mari kita semua disiplin sampai penyebaran virus ini dinyatakan berhenti total," ujar Khofifah, usai mengecek dapur umum di markas Kodim 0817 Gresik.
Pihaknya meminta semuanya harus bergandengan tangan melawan Covid-19. Kewaspadaan harus ditingkatkan berlipat ganda. Meski sudah diterapkan PSBB, penyebarannya masih cukup masif.
Di hari ke sepuluh PSBB ini pihaknya mengajak semua untuk melihat hasil yang signifikan. Dari mulai menyebaran, penurunan hingga angka kematian. Sinergitas harus lebih maksimal lagi. "Sampai kita semua berhasil melawan pandemi ini," katanya.
Khofifah mencontohkan, kedisiplinan di Provinsi Hubei, Wuhan. Masyarakat masih pakai masker ketika keluar rumah. Padahal disana sudah dinyatakan bebas dari virus corona selama dua bulan terakhir.
Contoh lainnya, ketika berada di ruang publik yang banyak warga tetap menerapkan physical distancing. Konser di ruang tertutup hanya berkapasitas 50 persen.
Sebaliknya, konser di lokasi terbuka menerapkan physical distancing. "Artinya, disiplin dan kepatuhan secara konsisten dapat menjaga dan mencegah penyebaran Covid-19," tandasnya.
(msd)