Ikut Upacara Sumpah Pemuda, Ini Pesan Eks Napiter Bom Bali
loading...
A
A
A
SEMARANG - Ada pemandangan yang berbeda dalam peringatan hari Sumpah Pemuda di Jawa Tengah yang digelar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (28/10/2020). Selain digelar secara virtual, peserta upacaranya juga tak hanya para pejabat, namun juga penyandang disabilitas dan eks narapidana terorisme (napiter).
(Baca juga: Pemda NTT Bantah Pembangunan Jurasic Park di Taman Nasional Komodo Ganggu Habitat Komodo)
Mereka di antaranya Joko Triharmanto alias Jack Harun eks napiter kasus bom Bali, mantan anak buah Noordin M Top Sri Puji Mulyo Siswanto, dan Surono dan Paimin.
(Baca juga:Seorang Ibu Hamil Tewas saat Gempa 5,4 SR Mengguncang Mamuju)
Eks napiter Jack Harun mengaku sangat bangga diundang dalam upacara Sumpah Pemuda . Menurutnya, ini adalah upacara pertama yang diikutinya.
"Sangat senang sekali, saya baru pertama kali mengikuti upacara ini. Sangat berkesan, dan semakin membangkitkan semangat saya pribadi untuk terus berkreasi, bekerja serta berbuat baik," ungkap Jack Harun.
Ia berpesan pada anak-anak muda di Indonesia agar tidak mudah terprovokasi. Anak muda diminta bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak salah memilih guru.
"Untuk teman-teman yang masih memiliki paham radikal dan menentang NKRI, mari kita banyak belajar, menimba ilmu dari banyak guru. Jangan mencari perbedaan, tapi mari kita mencari persamaan," pintanya.
(Baca juga: Pemda NTT Bantah Pembangunan Jurasic Park di Taman Nasional Komodo Ganggu Habitat Komodo)
Mereka di antaranya Joko Triharmanto alias Jack Harun eks napiter kasus bom Bali, mantan anak buah Noordin M Top Sri Puji Mulyo Siswanto, dan Surono dan Paimin.
(Baca juga:Seorang Ibu Hamil Tewas saat Gempa 5,4 SR Mengguncang Mamuju)
Eks napiter Jack Harun mengaku sangat bangga diundang dalam upacara Sumpah Pemuda . Menurutnya, ini adalah upacara pertama yang diikutinya.
"Sangat senang sekali, saya baru pertama kali mengikuti upacara ini. Sangat berkesan, dan semakin membangkitkan semangat saya pribadi untuk terus berkreasi, bekerja serta berbuat baik," ungkap Jack Harun.
Ia berpesan pada anak-anak muda di Indonesia agar tidak mudah terprovokasi. Anak muda diminta bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak salah memilih guru.
"Untuk teman-teman yang masih memiliki paham radikal dan menentang NKRI, mari kita banyak belajar, menimba ilmu dari banyak guru. Jangan mencari perbedaan, tapi mari kita mencari persamaan," pintanya.
(zil)