The Heritage Palace, Tempat Wisata Selfie Nuansa Eropa
loading...
A
A
A
SOLO - Saat menikmati momen liburan dengan berkunjung ke Kota Solo atau wilayah sekitarnya, The Heritage Palace bisa menjadi pilihan. Tempat wisata yang dulunya Pabrik Gula (PG) Gembongan di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, menyajikan tempat selfie dengan nuansa dan arsitektur Eropa.
The Heritage Palace merupakan tempat wisata modern tetapi tidak meninggalkan jadulnya. Bangunan yang memiliki gaya arsitektur Eropa, dikemas apik menjadi tempat wisata selfie yang menawan. “The Heritage Palace khusus untuk tempat wisata selfie,” kata Franky Hardy Soetjipto, Pengelola The Heritage Palace, Rabu (28/10/2020).
(Baca juga: Libur Panjang, Arus Lalu Lintas di Salatiga Lancar )
Sehingga akan menjadi surga bagi orang yang hobi foto. Sementara di bagian luar, orang disuguhkan taman dan gedung tuanya. Dikombinasikan gambar gambar tiga dimensi, mobil antik, dan halaman luar gedung diberi parkir mobil antik agar kesan Eropanya dapat. Diberi bendera bendera luar negeri agar ada nuansa benua biru.
Untuk melengkapi pemotretan, juga disewakan kostum ala Belanda. Sedangkan di bagian dalam, terdapat museum transportasi, museum tiga dimensi dan omah kuwalik (rumah terbalik). Sehingga menjadi tempat seru seruan, dan lokasi wisata bagi keluarga. Tempat wisata ini juga menampilkan mobil mobil kuno. Menjadi sebuah perpaduan yang luar biasa. Karena konsepnya untuk selfie, jadi properti yang ada justru untuk selfie.
Pengunjung bebas bergaya di dalam mobil hingga naik di atasnya nggak masalah. Pihaknya tidak bisa lepas dari konsep yang diusung sebagai tempat wisata selfie.
(Baca juga Arus Mudik Libur Panjang di Jateng Masih Terpantau Lancar )
”Jika hanya selfie di sebelahnya, ya sama aja. Biarkan gambar yang bercerita ketika orang lain melihat hasil foto di tempat ini,” urainya. Ketika berfoto dengan beground yang ada, maka hasilnya seolah olah berada di Eropa. Gambar tiga dimensi memang sengaja dibuat agar memunculkan keseruan.
The Heritage Palace dulunya merupakan bekas Pabrik Gula (PG) Gembongan. Sejak tahun 2018 lalu telah bermetamorfosis menjadi obyek wisata kekinian. Tahun 2019 mendapat penghargaan dari Pemprov Jawa Tengah sebagai salah satu tempat wisata dengan daya tarik wisata paling bagus nomor 4. Bangunan berbentuk letter L dan setiap gedung ada akses, dan gedung tengah terdapat pangkal cerobongnya. Menurut cerita, cerobong itu dulunya untuk produksi gula, serta mengeringkan tembakau.
Dilihat dari sejarahnya, PG Gembongan didirikan tahun 1892 oleh Raja Pakoe Boewono (PB) XII. Dirunut dari ceritanya, PG Gembongan yang mensuport Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar. Hingga tahun 1920, ada perkembangan di Belanda yang membuat aturan untuk gedung gedung di tanah jajahan harus berbentuk nuansa Eropa. Sehingga gedung ini pun dibuat bentuknya sesuai arsitektur Eropa.
(Baca juga: Long Weekend, KAI Daop 6 Tambah 12 Perjalanan KA )
Bekas PG Gembongan memiliki luas lahan sekitar 2,2 hektar. PG Gembongan berdiri hingga memasuki zaman kemerdekaan. Setelah berubah menjadi tempat wisata, kemudian diberi nama The Heritage Palace. Sesuai dengan tempatnya, pengelola ingin menjadi bekas PG Gembongan sebagai warisan, tempat dimana masyarakat bisa melihat warisan budaya Bangsa Indonesia yang sangat indah.
Dalam pandemi COVID-19, protokol kesehatan diterapkan ketat. Pengunjung wajib mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun atau handsinitizer, dan menjaga jarak. “Kami melakukan pembatasan 60% dari total kapasitas,” terangnya. Selama pandemi, obyek wisata dibuka pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB (close tiket)
The Heritage Palace merupakan tempat wisata modern tetapi tidak meninggalkan jadulnya. Bangunan yang memiliki gaya arsitektur Eropa, dikemas apik menjadi tempat wisata selfie yang menawan. “The Heritage Palace khusus untuk tempat wisata selfie,” kata Franky Hardy Soetjipto, Pengelola The Heritage Palace, Rabu (28/10/2020).
(Baca juga: Libur Panjang, Arus Lalu Lintas di Salatiga Lancar )
Sehingga akan menjadi surga bagi orang yang hobi foto. Sementara di bagian luar, orang disuguhkan taman dan gedung tuanya. Dikombinasikan gambar gambar tiga dimensi, mobil antik, dan halaman luar gedung diberi parkir mobil antik agar kesan Eropanya dapat. Diberi bendera bendera luar negeri agar ada nuansa benua biru.
Untuk melengkapi pemotretan, juga disewakan kostum ala Belanda. Sedangkan di bagian dalam, terdapat museum transportasi, museum tiga dimensi dan omah kuwalik (rumah terbalik). Sehingga menjadi tempat seru seruan, dan lokasi wisata bagi keluarga. Tempat wisata ini juga menampilkan mobil mobil kuno. Menjadi sebuah perpaduan yang luar biasa. Karena konsepnya untuk selfie, jadi properti yang ada justru untuk selfie.
Pengunjung bebas bergaya di dalam mobil hingga naik di atasnya nggak masalah. Pihaknya tidak bisa lepas dari konsep yang diusung sebagai tempat wisata selfie.
(Baca juga Arus Mudik Libur Panjang di Jateng Masih Terpantau Lancar )
”Jika hanya selfie di sebelahnya, ya sama aja. Biarkan gambar yang bercerita ketika orang lain melihat hasil foto di tempat ini,” urainya. Ketika berfoto dengan beground yang ada, maka hasilnya seolah olah berada di Eropa. Gambar tiga dimensi memang sengaja dibuat agar memunculkan keseruan.
The Heritage Palace dulunya merupakan bekas Pabrik Gula (PG) Gembongan. Sejak tahun 2018 lalu telah bermetamorfosis menjadi obyek wisata kekinian. Tahun 2019 mendapat penghargaan dari Pemprov Jawa Tengah sebagai salah satu tempat wisata dengan daya tarik wisata paling bagus nomor 4. Bangunan berbentuk letter L dan setiap gedung ada akses, dan gedung tengah terdapat pangkal cerobongnya. Menurut cerita, cerobong itu dulunya untuk produksi gula, serta mengeringkan tembakau.
Dilihat dari sejarahnya, PG Gembongan didirikan tahun 1892 oleh Raja Pakoe Boewono (PB) XII. Dirunut dari ceritanya, PG Gembongan yang mensuport Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar. Hingga tahun 1920, ada perkembangan di Belanda yang membuat aturan untuk gedung gedung di tanah jajahan harus berbentuk nuansa Eropa. Sehingga gedung ini pun dibuat bentuknya sesuai arsitektur Eropa.
(Baca juga: Long Weekend, KAI Daop 6 Tambah 12 Perjalanan KA )
Bekas PG Gembongan memiliki luas lahan sekitar 2,2 hektar. PG Gembongan berdiri hingga memasuki zaman kemerdekaan. Setelah berubah menjadi tempat wisata, kemudian diberi nama The Heritage Palace. Sesuai dengan tempatnya, pengelola ingin menjadi bekas PG Gembongan sebagai warisan, tempat dimana masyarakat bisa melihat warisan budaya Bangsa Indonesia yang sangat indah.
Dalam pandemi COVID-19, protokol kesehatan diterapkan ketat. Pengunjung wajib mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun atau handsinitizer, dan menjaga jarak. “Kami melakukan pembatasan 60% dari total kapasitas,” terangnya. Selama pandemi, obyek wisata dibuka pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB (close tiket)
(msd)