Usai Melayat, Delapan Warga Desa Ini Dinyatakan Positif COVID-19
loading...
ilustrasi
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Delapan warga Kalurahan Purwodadi Kapanewon Tepus harus menjalani karantina di rumah sakit. Mereka dinyatakan positif setelah melayat dan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty menjelaskan, delapan pasien baru merupakan hasil tracing atas kasus pasien positif di desa tersebut. Sebelumnya ada pasien yang masuk rumah sakit dan kondisi terus menurun hingga meninggal dunia.
"Setelah hasil uji laboratorium keluar dan pasien yang meninggal dunia dinyatakan positif, tracing langsung dilakukan," terangnya kepada wartawan Selasa (27/10/2020).
(Baca juga: Polda Jateng Kerahkan 1.700 Personil Amankan Arus Mudik Libur Panjang )
Dijelaskan, upaya melakukan uji swab dilakukan terhadap 22 warga yang melakukan kontak erat baik saat menjenguk di rumah sakit maupun saat melayat. Semuanya salah keluarga pasien yabg meninggal dunia serta tetangga dan lingkungan sekitar. "Dari hasil itu diketahui 8 positif," katanya.
Kendati dinyatakan positif, namun kondisi fisik semua pasien tanpa gejala atau asymtomatik. Upaya karantina langsung dilakukan untuk menghindari penyebaran meluas. "Kita juga lakukan tracing lanjutan kepada warga lain yang kontak dengan 8 pasien tersebut," ulasnya.
(Baca juga: Kebumen Dihantam Banjir dan Longsor, Pemprov Jateng Kirim Bantuan )
Dengan kasus ini, Dewi meminta warga benar-benar bisa menjaga protokol kesehatan saat melayat atau menjenguk pasien sakit. Jangan sampai, kata dsi hal ini menjadikan klaster baru sehingga penyebaran virus Corona sulit dicegah.
"Dibutuhkan kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena Corona ada di sekitar kita. Jaga kebersihan dengan cucu tangan paku sabun dan air mengalir, hindari kontak langsung dan gunakan masker," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty menjelaskan, delapan pasien baru merupakan hasil tracing atas kasus pasien positif di desa tersebut. Sebelumnya ada pasien yang masuk rumah sakit dan kondisi terus menurun hingga meninggal dunia.
"Setelah hasil uji laboratorium keluar dan pasien yang meninggal dunia dinyatakan positif, tracing langsung dilakukan," terangnya kepada wartawan Selasa (27/10/2020).
(Baca juga: Polda Jateng Kerahkan 1.700 Personil Amankan Arus Mudik Libur Panjang )
Dijelaskan, upaya melakukan uji swab dilakukan terhadap 22 warga yang melakukan kontak erat baik saat menjenguk di rumah sakit maupun saat melayat. Semuanya salah keluarga pasien yabg meninggal dunia serta tetangga dan lingkungan sekitar. "Dari hasil itu diketahui 8 positif," katanya.
Kendati dinyatakan positif, namun kondisi fisik semua pasien tanpa gejala atau asymtomatik. Upaya karantina langsung dilakukan untuk menghindari penyebaran meluas. "Kita juga lakukan tracing lanjutan kepada warga lain yang kontak dengan 8 pasien tersebut," ulasnya.
(Baca juga: Kebumen Dihantam Banjir dan Longsor, Pemprov Jateng Kirim Bantuan )
Dengan kasus ini, Dewi meminta warga benar-benar bisa menjaga protokol kesehatan saat melayat atau menjenguk pasien sakit. Jangan sampai, kata dsi hal ini menjadikan klaster baru sehingga penyebaran virus Corona sulit dicegah.
"Dibutuhkan kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena Corona ada di sekitar kita. Jaga kebersihan dengan cucu tangan paku sabun dan air mengalir, hindari kontak langsung dan gunakan masker," pungkasnya.
Lihat Juga :
(msd)
