Program Wisata Duta Covid-19 Sulsel Diterapkan di Empat Daerah
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel, bakal menerapkan program wisata duta Covid-19 di empat wilayah. Di mana sebelumnya program ini hanya dilakukan terpusat di Kota Makassar untuk penanganan pasien virus Corona.
Koordinator Program Wisata Duta Covid-19 Sulsel, Husni Thamrin menjelaskan, program ini dilakukan untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Agenda tersebut menjadi bagian dalam upaya percepatan pengendalian Covid-19 di Sulsel.
Adapun empat titik kabupaten/kota penerapan wisata Covid-19 ini, diantaranya di Kota Palopo, Parepare, Kabupaten Bantaeng, dan Pinrang.
"Inilah yang diarahkan pak gubernur kita supaya bagaimana wisata duta Covid-19 dihadirkan secara regional," papar Husni kepada KORAN SINDO, kemarin.
Dia melanjutkan, keempat titik wilayah ini akan melayani program isolasi mandiri di kabupaten sekitarnya. Misalnya, program penerapan wisata Covid-19 yang dipusatkan di Kota Palopo, akan mengakomodir daerah-daerah regional kawasan Luwu Raya.
"Tentu ini akan meng-cover seluruh wilayah Sulsel. Kalau wilayah Selatan, di Bantaeng. Terus wilayah tengah dipusatkan di Parepare, dan wilayah Timur ada Wajo," sambung Husni.
Program wisata duta Covid-19 secara regional ini mengadaptasi dengan apa yang sudah dijalankan di Kota Makassar sebelumnya. Program isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) akan dirawat di hotel yang disiapkan di empat wilayah tersebut.
Husni mengaku, pihaknya sementara melakukan penjajakan untuk penyiapan hotel di empat wilayah tersebut. Untuk sementara, akan disiapkan masing-masing satu hotel dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Khusus di Kabupaten Bantaeng, rencananya akan ditempatkan di Hotel BM. Sementara di Kota Palopo, program wisata duta Covid-19 bakal dipusatkan di Hotel Kamanre.
"Yang (dua daerah) lain masih sementara penjajakan dengan pemerintah daerah setempat," tutur Husni.
Meski begitu, dia berharap wisata duta Covid-19 secara regional di empat wilayah tersebut bisa dijalankan dalam waktu dekat. Pemprov Sulsel, lanjut Husni, akan memback-up penuh pengelolaannya. Pemerintah daerah, diharapkan bisa membantu dari sisi penyiapan sumber daya manusia, khususnya tenaga medis.
"Jadi sekarang sudah dalam tahap pemantapan. Mudah-mudahan satu-dua minggu kedepan sudah jalan. Program ini dikelola dan dibiayai pemerintah provinsi. Cuma kan dukungan kabupaten/kota diharapkan, misalnya penyediaan tim medis," urai dia.
Husni berharap, dengan hadirnya wisata duta Covid-19 secara regional di empat wilayah itu semakin mempercepat upaya pemutusan mata rantai penularan Covid-19 di Sulsel. Khususnya penularan di tingkat keluarga.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel ini menilai, angka keterpaparan Covid-19 status OTG sedikit banyak timbul dari klaster keluarga. Salah satunya efek dari ketidakpatuhan melakukan isolasi mandiri.
Selain itu, isolasi mandiri yang selama ini dijalankan pasien OTG di daerah belum maksimal. Belum lagi dukungan melaksanakan isolasi mandiri di rumah, belum sesuai standar protokol kesehatan.
"Karena kadang kalau di isolasi mandiri di rumah, kurang patuh. Terus kondisi sosial rumah tidak cocok untuk isolasi mandiri. Sehingga mereka cenderung menulari keluarga sehingga lahirlah klaster keluarga. Makanya wisata covid dihadirkan di daerah, supaya penanganan juga tidak terlalu jauh lagi di Makassar," papar Husni.
Sekadar diketahui, program wisata duta Covid-19 selama ini dipusatkan di Kota Makassar. Seluruh kasus terkonfirmasi positif virus korona status OTG di semua daerah, ditarik ke Makassar untuk dirawat di beberapa hotel yang disiapkan sebagai ruang isolasi mandiri.
Data Dinkes Sulsel per tanggal 25 Oktober 2020, tercatat sebanyak 6.039 warga Sulsel yang telah dirawat melalui program wisata duta Covid-19. Di mana 5.815 diantaranya sudah sembuh. Sementara 62 orang lainnya, menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit rujukan.
Sementara 162 orang lainnya masih menjalani isolasi mandiri di tiga hotel yang disiapkan di Kota Makassar. Dengan rincian, 47 orang di Hotel Swissbell, 62 orang di Hotel Almadera, dan 53 lainnya di Hotel Grand Imawan. Selama menjalani program wisata duta Covid-19, mereka dibekali makanan bergizi dan nutrisi yang baik, serta olahraga yang cukup.
Selain itu, mereka juga dibekali berbagai materi kesehatan utamanya tentang Covid-19. Pasalnya, mereka yang telah dinyatakan sembuh lewat program ini, bakal menjadi duta Covid-19 di daerah masing-masing yang membantu pemerintah mensosialisasikan pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan sebagai pencegahan virus Corona.
"Artinya kita belajar dari sini, ternyata tingkat kesembuhan kasus OTG sangat tinggi lewat program wisata duta Covid-19. Makanya ini yang diarahkan pak gubernur untuk dikembangkan. Sebenarnya kasus kita di Sulsel juga sudah mulai melandai. Rt kita sudah di bawa nol. Artinya, satu orang tidak lagi menulari satu orang lainnya," jelas Husni.
Koordinator Program Wisata Duta Covid-19 Sulsel, Husni Thamrin menjelaskan, program ini dilakukan untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Agenda tersebut menjadi bagian dalam upaya percepatan pengendalian Covid-19 di Sulsel.
Adapun empat titik kabupaten/kota penerapan wisata Covid-19 ini, diantaranya di Kota Palopo, Parepare, Kabupaten Bantaeng, dan Pinrang.
"Inilah yang diarahkan pak gubernur kita supaya bagaimana wisata duta Covid-19 dihadirkan secara regional," papar Husni kepada KORAN SINDO, kemarin.
Dia melanjutkan, keempat titik wilayah ini akan melayani program isolasi mandiri di kabupaten sekitarnya. Misalnya, program penerapan wisata Covid-19 yang dipusatkan di Kota Palopo, akan mengakomodir daerah-daerah regional kawasan Luwu Raya.
"Tentu ini akan meng-cover seluruh wilayah Sulsel. Kalau wilayah Selatan, di Bantaeng. Terus wilayah tengah dipusatkan di Parepare, dan wilayah Timur ada Wajo," sambung Husni.
Program wisata duta Covid-19 secara regional ini mengadaptasi dengan apa yang sudah dijalankan di Kota Makassar sebelumnya. Program isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) akan dirawat di hotel yang disiapkan di empat wilayah tersebut.
Husni mengaku, pihaknya sementara melakukan penjajakan untuk penyiapan hotel di empat wilayah tersebut. Untuk sementara, akan disiapkan masing-masing satu hotel dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Khusus di Kabupaten Bantaeng, rencananya akan ditempatkan di Hotel BM. Sementara di Kota Palopo, program wisata duta Covid-19 bakal dipusatkan di Hotel Kamanre.
"Yang (dua daerah) lain masih sementara penjajakan dengan pemerintah daerah setempat," tutur Husni.
Meski begitu, dia berharap wisata duta Covid-19 secara regional di empat wilayah tersebut bisa dijalankan dalam waktu dekat. Pemprov Sulsel, lanjut Husni, akan memback-up penuh pengelolaannya. Pemerintah daerah, diharapkan bisa membantu dari sisi penyiapan sumber daya manusia, khususnya tenaga medis.
"Jadi sekarang sudah dalam tahap pemantapan. Mudah-mudahan satu-dua minggu kedepan sudah jalan. Program ini dikelola dan dibiayai pemerintah provinsi. Cuma kan dukungan kabupaten/kota diharapkan, misalnya penyediaan tim medis," urai dia.
Husni berharap, dengan hadirnya wisata duta Covid-19 secara regional di empat wilayah itu semakin mempercepat upaya pemutusan mata rantai penularan Covid-19 di Sulsel. Khususnya penularan di tingkat keluarga.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel ini menilai, angka keterpaparan Covid-19 status OTG sedikit banyak timbul dari klaster keluarga. Salah satunya efek dari ketidakpatuhan melakukan isolasi mandiri.
Selain itu, isolasi mandiri yang selama ini dijalankan pasien OTG di daerah belum maksimal. Belum lagi dukungan melaksanakan isolasi mandiri di rumah, belum sesuai standar protokol kesehatan.
"Karena kadang kalau di isolasi mandiri di rumah, kurang patuh. Terus kondisi sosial rumah tidak cocok untuk isolasi mandiri. Sehingga mereka cenderung menulari keluarga sehingga lahirlah klaster keluarga. Makanya wisata covid dihadirkan di daerah, supaya penanganan juga tidak terlalu jauh lagi di Makassar," papar Husni.
Sekadar diketahui, program wisata duta Covid-19 selama ini dipusatkan di Kota Makassar. Seluruh kasus terkonfirmasi positif virus korona status OTG di semua daerah, ditarik ke Makassar untuk dirawat di beberapa hotel yang disiapkan sebagai ruang isolasi mandiri.
Data Dinkes Sulsel per tanggal 25 Oktober 2020, tercatat sebanyak 6.039 warga Sulsel yang telah dirawat melalui program wisata duta Covid-19. Di mana 5.815 diantaranya sudah sembuh. Sementara 62 orang lainnya, menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit rujukan.
Sementara 162 orang lainnya masih menjalani isolasi mandiri di tiga hotel yang disiapkan di Kota Makassar. Dengan rincian, 47 orang di Hotel Swissbell, 62 orang di Hotel Almadera, dan 53 lainnya di Hotel Grand Imawan. Selama menjalani program wisata duta Covid-19, mereka dibekali makanan bergizi dan nutrisi yang baik, serta olahraga yang cukup.
Selain itu, mereka juga dibekali berbagai materi kesehatan utamanya tentang Covid-19. Pasalnya, mereka yang telah dinyatakan sembuh lewat program ini, bakal menjadi duta Covid-19 di daerah masing-masing yang membantu pemerintah mensosialisasikan pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan sebagai pencegahan virus Corona.
"Artinya kita belajar dari sini, ternyata tingkat kesembuhan kasus OTG sangat tinggi lewat program wisata duta Covid-19. Makanya ini yang diarahkan pak gubernur untuk dikembangkan. Sebenarnya kasus kita di Sulsel juga sudah mulai melandai. Rt kita sudah di bawa nol. Artinya, satu orang tidak lagi menulari satu orang lainnya," jelas Husni.
(agn)