7 Santri Positif COVID-19, Transmisi Lokal di Ponpes Blitar Terus Terjadi
loading...
A
A
A
BLITAR - Penularan atau transmisi lokal COVID-19 di lingkungan pondok pesantren di wilayah Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar kembali terjadi. Yang terbaru, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar menemukan tujuh santri terkonfirmasi positif COVID-19.
Dengan demikian jumlah jumlah santri di ponpes Udanawu yang dinyatakan positif COVID-19 menjadi 14 santri. "Ada tambahan tujuh santri dengan riwayat pernah berkontak erat," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti dalam keterangan rilisnya.
(Baca juga: Tuding Polisi Ambil Untung dari Operasi Yustisi, Akun Facebook di Blitar Diselidiki )
Belum diketahui dari mana positif COVID-19 bermula. Awalnya, begitu diketahui ada seorang santri positif COVID-19, Gugus Tugas langsung melakukan tracing diikuti rapid test dan swab test. Rapid dilakukan kepada seluruh santri. Sedangkan swab test khusus kepada mereka yang berkontak erat.
Sebagai antisipasi ponpes juga sempat melakukan lockdown. Santri dilarang keluar dari lingkungan pesantren. Begitu juga tidak menerima kunjungan wali santri. Namun angka kasus masih juga bertambah. Menurut Krisna Yekti, tujuh orang santri tersebut langsung diisolasi.
(Baca juga: Peradi Pergerakan Bentuk Kepengurusan di Surabaya )
Mereka merupakan warga Desa Bakung Kecamatan Udanawu dan Desa Pulerejo, Kecamatan Ponggok. "Diisolasi di gedung LEC Garum," tambah Krisna Yekti. Termasuk tujuh orang santri, di Kabupaten Blitar ada tambahan sembilan kasus positif COVID-19. Dua diantaranya warga Desa Jajar Kecamatan Talun dan Desa Pakisrejo Kecamatan Srengat.
"Satu diantaranya dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar," terang Krisna Yekti. Tercatat hingga 23 Oktober, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 736 kasus. Perinciannya, 628 orang sembuh, 52 meninggal dunia, 21 dirawat di rumah sakit dan selebihnya menjalani isolasi.
Dengan demikian jumlah jumlah santri di ponpes Udanawu yang dinyatakan positif COVID-19 menjadi 14 santri. "Ada tambahan tujuh santri dengan riwayat pernah berkontak erat," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti dalam keterangan rilisnya.
(Baca juga: Tuding Polisi Ambil Untung dari Operasi Yustisi, Akun Facebook di Blitar Diselidiki )
Belum diketahui dari mana positif COVID-19 bermula. Awalnya, begitu diketahui ada seorang santri positif COVID-19, Gugus Tugas langsung melakukan tracing diikuti rapid test dan swab test. Rapid dilakukan kepada seluruh santri. Sedangkan swab test khusus kepada mereka yang berkontak erat.
Sebagai antisipasi ponpes juga sempat melakukan lockdown. Santri dilarang keluar dari lingkungan pesantren. Begitu juga tidak menerima kunjungan wali santri. Namun angka kasus masih juga bertambah. Menurut Krisna Yekti, tujuh orang santri tersebut langsung diisolasi.
(Baca juga: Peradi Pergerakan Bentuk Kepengurusan di Surabaya )
Mereka merupakan warga Desa Bakung Kecamatan Udanawu dan Desa Pulerejo, Kecamatan Ponggok. "Diisolasi di gedung LEC Garum," tambah Krisna Yekti. Termasuk tujuh orang santri, di Kabupaten Blitar ada tambahan sembilan kasus positif COVID-19. Dua diantaranya warga Desa Jajar Kecamatan Talun dan Desa Pakisrejo Kecamatan Srengat.
"Satu diantaranya dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar," terang Krisna Yekti. Tercatat hingga 23 Oktober, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 736 kasus. Perinciannya, 628 orang sembuh, 52 meninggal dunia, 21 dirawat di rumah sakit dan selebihnya menjalani isolasi.
(msd)