Saking Panasnya, Emak-emak di Probolinggo Goreng Telur di Bawah Matahari
loading...
A
A
A
PROBOLINGGO - Suhu udara yang panas belakangan ini dimanfaatkan warga Kelurahan Tisnogeran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur, untuk menggoreng telur di bawah terik matahari. Hasilnya, telur mentah bisa berubah menjadi setengah matang.
Sebelumnya, penggorengan tersebut dijemur di bawah terik matahari selama 15 menit. Selanjutnya, telur digoreng meskipun tidak sampai matang 100 persen. Setelah 15 menit di pengggorengan, telur diambil lalu digoreng lagi dengan minyak panas.
Seorang warga, Anggraini (22) menjelaskan, tidak sengaja melakukan aksi tersebut. Ini dilakukan spontan setelah merasakan suhu udara yang cukup panas. “Tidak sengaja. Iseng saja. Ternyata telurnya setengah matang. Saya jemur sekitar setengah jam,“ ujar Anggraini, Rabu (21/10/2020)
Kepala pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo saat belum bisa memberi komentar apa-apa. Menurutnya, spontanitas warga tersebut harus dilakukan uji terlebih dahulu. ”Harus diakukan uji terlebih dahulu untuk memastikan,” ujar Sugito.
Diketahui, suhu udara di Kota probolinggo mencapai 34 – 35 derajat Celsius.. Ini adalah di atas normal karena biasanya hanya berkisar 23 hingga 28 derajat celsius saja. Suhu panas tersebut diakibatkan dampak dari badai Lalina. “Masyarakat harus selalu menjaga stamina dan menjaga kebutuhan air putih agar tidak dehidrasi. Apalagi sekarang masa Pandemi COVID-19," tambahnya.
Sugito juga berpesan, masyarakat yang membakar sampah hendaknya berhati-hati, karena angin gending yang masih berlangsung rentan terjadi kebakaran. Dampak Lanina juga berimbas akan terjadinya curah hujan yang tinggi.
“Kami imbau masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah tidak sembarangan antisipasi genangan banjir bila turun hujan nanti,” pungkasnya.
Sebelumnya, penggorengan tersebut dijemur di bawah terik matahari selama 15 menit. Selanjutnya, telur digoreng meskipun tidak sampai matang 100 persen. Setelah 15 menit di pengggorengan, telur diambil lalu digoreng lagi dengan minyak panas.
Seorang warga, Anggraini (22) menjelaskan, tidak sengaja melakukan aksi tersebut. Ini dilakukan spontan setelah merasakan suhu udara yang cukup panas. “Tidak sengaja. Iseng saja. Ternyata telurnya setengah matang. Saya jemur sekitar setengah jam,“ ujar Anggraini, Rabu (21/10/2020)
Kepala pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo saat belum bisa memberi komentar apa-apa. Menurutnya, spontanitas warga tersebut harus dilakukan uji terlebih dahulu. ”Harus diakukan uji terlebih dahulu untuk memastikan,” ujar Sugito.
Diketahui, suhu udara di Kota probolinggo mencapai 34 – 35 derajat Celsius.. Ini adalah di atas normal karena biasanya hanya berkisar 23 hingga 28 derajat celsius saja. Suhu panas tersebut diakibatkan dampak dari badai Lalina. “Masyarakat harus selalu menjaga stamina dan menjaga kebutuhan air putih agar tidak dehidrasi. Apalagi sekarang masa Pandemi COVID-19," tambahnya.
Sugito juga berpesan, masyarakat yang membakar sampah hendaknya berhati-hati, karena angin gending yang masih berlangsung rentan terjadi kebakaran. Dampak Lanina juga berimbas akan terjadinya curah hujan yang tinggi.
“Kami imbau masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah tidak sembarangan antisipasi genangan banjir bila turun hujan nanti,” pungkasnya.
(msd)