Longsor Terjadi di Dua Kecamatan Gara-gara Intensitas Hujan Tinggi
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Selang dua hari berturut-turut bencana longsor terjadi di dua wilayah berbeda di Kabupaten Bandung Barat (KBB) . Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya kerugian materi dan satu rumah kondisinya terancam.
Peristiwa pertama terjadi pada Senin (19/10/2020) di Kampung Ciparang, RT 02/09, Desa Ganjarsari, Kecamatan Cikalongwetan. Sedangkan kejadian kedua terjadi Selasa (20/10/2020) sore di Kampung Barunagri RT 03/11, Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, dimana tanah longsor menjebol bangunan rumah. (Baca juga : Dua Pegawai Positif COVID-19, Kantor Desa Terpaksa Tutup Tiga Hari )
"Pemicu terjadinya longsor karena hujan terus menerus dengan intensitas tinggi, dan adanya saluran air tersumbat akibat sampah," kata Kepala Desa Sukajaya, Asep Cahya Wijaya.
Dijelaskannya, rumah tersebut tidak jauh berada dekat lereng dan terdapat saluran air. Dikarenakan salurannya tersumbat sampah, akhirnya tanah lereng tersebut tidak kuat menahan debit air yang semakin lama semakin tinggi.
Namun sebelum material tanah menjebol dinding rumah, penghuninya sudah terlebih dahulu menyelamatkan diri karena sudah melihat tanda-tanda tanah bakal longsor. Kini warga bersama petugas desa, dan petugas BPBD KBB tengah membersihkan sumbatan air dan material longsoran.
"Hanya bagian tembok belakang rumah yang jebol karena diterjang tanah. Tapi penghuni aman, tidak kenapa-napa," kata dia. (Baca juga : 150 Pekerja Terdidik Dikirim Pemagangan ke Jepang Selama Tiga Tahun )
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengatakan hujan dengan intensitas tinggi diduga menjadi sebab pergerakan tanah. Saat ini anggotanya di lapangan tengah melakukan assessment.
"Penyebab longsor karena hujan deras, dan rumahnya ada di sisi lereng. Hasil inventarisasi di lapangan yang terdampak hanya satu rumah," sebutnya.
Peristiwa pertama terjadi pada Senin (19/10/2020) di Kampung Ciparang, RT 02/09, Desa Ganjarsari, Kecamatan Cikalongwetan. Sedangkan kejadian kedua terjadi Selasa (20/10/2020) sore di Kampung Barunagri RT 03/11, Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, dimana tanah longsor menjebol bangunan rumah. (Baca juga : Dua Pegawai Positif COVID-19, Kantor Desa Terpaksa Tutup Tiga Hari )
"Pemicu terjadinya longsor karena hujan terus menerus dengan intensitas tinggi, dan adanya saluran air tersumbat akibat sampah," kata Kepala Desa Sukajaya, Asep Cahya Wijaya.
Dijelaskannya, rumah tersebut tidak jauh berada dekat lereng dan terdapat saluran air. Dikarenakan salurannya tersumbat sampah, akhirnya tanah lereng tersebut tidak kuat menahan debit air yang semakin lama semakin tinggi.
Namun sebelum material tanah menjebol dinding rumah, penghuninya sudah terlebih dahulu menyelamatkan diri karena sudah melihat tanda-tanda tanah bakal longsor. Kini warga bersama petugas desa, dan petugas BPBD KBB tengah membersihkan sumbatan air dan material longsoran.
"Hanya bagian tembok belakang rumah yang jebol karena diterjang tanah. Tapi penghuni aman, tidak kenapa-napa," kata dia. (Baca juga : 150 Pekerja Terdidik Dikirim Pemagangan ke Jepang Selama Tiga Tahun )
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengatakan hujan dengan intensitas tinggi diduga menjadi sebab pergerakan tanah. Saat ini anggotanya di lapangan tengah melakukan assessment.
"Penyebab longsor karena hujan deras, dan rumahnya ada di sisi lereng. Hasil inventarisasi di lapangan yang terdampak hanya satu rumah," sebutnya.
(nun)