Kabur dari Rumah, Siswi SMP di Bali Digilir 10 Orang
loading...
A
A
A
BULELENG - Seorang siswi SMP di Buleleng, Bali menjadi korban perkosaan usai kabur dari rumah. Polisi kini memburu pelakunya yang berjumlah 10 orang.
"Laporan yang kami terima dari orangtua korban seperti itu," kata Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, Selasa (20/10/2020). (Baca juga: Mobil Patwal Kawal Jogging, Oknumnya Cuma Kena Sanksi Teguran)
Dari laporan yang diterima, polisi menyebut pelaku terdiri orang dewasa dan anak-anak. Sedangkan lokasi perkosaan ada di lima tempat. (Baca juga: Terlalu, Pria di Denpasar Ini Embat Ponsel PSK yang Dikencani)
Kasus itu bermula ketika korban yang masih berusia 14 tahun kabur meninggalkan rumah menggunakan sepeda motor pada 11 Oktober 2020 lalu.
Di tengah jalan, motor yang dikendarai kehabisan bahan bakar hingga akhirnya pelaku berinisial RA datang menolong korban.
Oleh RA, korban lalu diajak ke rumah temannya berinisial AC. Di rumah inilah, awal korban diperkosa secara bergilir oleh kedua pelaku.
Selain di rumah, korban juga mengaku diperkosa di bengkel dan semak-semak oleh pelaku lain. "Kita belum mendapat cerita lengkap karena korban masih trauma berat," ujar Sumarjaya.
Untuk mendukung laporan, polisi telah mengamankan barang bukti diantaranya pakaian korban. Polisi juga menunggu hasil visum. "Korban masih dalam pendampingan psikiater," pungkas Sumarjaya.
"Laporan yang kami terima dari orangtua korban seperti itu," kata Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, Selasa (20/10/2020). (Baca juga: Mobil Patwal Kawal Jogging, Oknumnya Cuma Kena Sanksi Teguran)
Dari laporan yang diterima, polisi menyebut pelaku terdiri orang dewasa dan anak-anak. Sedangkan lokasi perkosaan ada di lima tempat. (Baca juga: Terlalu, Pria di Denpasar Ini Embat Ponsel PSK yang Dikencani)
Kasus itu bermula ketika korban yang masih berusia 14 tahun kabur meninggalkan rumah menggunakan sepeda motor pada 11 Oktober 2020 lalu.
Di tengah jalan, motor yang dikendarai kehabisan bahan bakar hingga akhirnya pelaku berinisial RA datang menolong korban.
Oleh RA, korban lalu diajak ke rumah temannya berinisial AC. Di rumah inilah, awal korban diperkosa secara bergilir oleh kedua pelaku.
Selain di rumah, korban juga mengaku diperkosa di bengkel dan semak-semak oleh pelaku lain. "Kita belum mendapat cerita lengkap karena korban masih trauma berat," ujar Sumarjaya.
Untuk mendukung laporan, polisi telah mengamankan barang bukti diantaranya pakaian korban. Polisi juga menunggu hasil visum. "Korban masih dalam pendampingan psikiater," pungkas Sumarjaya.
(shf)