Terpeleset, Nenek Tewas Tergencet Kapal Ferry dan Tercebur ke Laut
loading...
A
A
A
CILEGON - Diduga karena terpeleset seorang nenek berusia lanjut (60) penumpang kapal terperosok di Lintasan Gangway Dermaga III Pelabuhan Merak , Kota Cilegon, Banten, Jumat (16/10/2020). Sang nenek sempat terjepit di tempat tersebut lalu kemudian tercebur ke laut saat kapal bergeser.
Untuk melepaskan tubuh korban nenek asal Panimbang, Pandeglang , Banten itu akhirnya tewas di tempat kejadian setelah sempat tergencet badan kapal.
Kabag Ops Polres Cilegon Kompol Bambang Supeno mengatakan, dalam rekaman CCTV di dalam kapal Ferry Raja Rakata tampak seorang nenek berusia lanjut tengah melintas area gangway untuk masuk ke dalam kapal yang akan membawanya ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (Baca : Diduga Mencuri Ikan di Laut Natuna Utara, TNI AL Tangkap Dua Kapal Ikan Berbendera Vietnam)
Namun tiba – tiba jembatan yang digunakan untuk melintas itu terangkat dan membuat seorang nenek ini terperosok dan tubuhnya sempat terjepit di badan kapal.
Mengetahui hal ini kapten kapal sempat menggeser kapan agar tubuh nenek tersebut bisa dievakuasi. Namun setelah kapal bergeser tubuh renta tersebut justru jatuh ke laut. Petugas yang bekerja di dermaga III Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten langsung terjun ke laut untuk mengevakuasi korban. (Bisa klik : Pelabuhan Tikus Jadi Pintu Masuk Narkoba ke Bangka Selatan)
“Diduga terjatuhnya korban ke gangway tersebut akibat gelombang laut yang membuat jembatan bergerak-gerak hingga korban kehilangan keseimbangan tubuh hingga akhirnya terjatuh,” kata Kabag Ops Polres Cilegon Kompol Bambang Supeno.
Peristiwa ini membuat para penumpang panik dan heboh. Informasi awal dari pemeriksaan polisi diduga jembatan perlintasan itu terangkat akibat gelombang laut yang tinggi sehingga membuat kapal menjadi oleng dan tidak stabil saat bersandar di dermaga III tersebut.
“Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi yang berada di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara,” timpalnya.
Sementara itu Jasmin keluarga korban yang berada di kampung halamanya di Sobang, Panimbang, Banten mengaku sudah mengetahui kejadian tersebut. Namun karena tidak memiliki biaya mereka tidak bisa menjemput jenazah untuk kemudian dimakamkan.
“Saya berharap pihak rumah sakit mau mengirimkan jasad korban ke keluarga secepatnya,” kata Jasmin.
Untuk melepaskan tubuh korban nenek asal Panimbang, Pandeglang , Banten itu akhirnya tewas di tempat kejadian setelah sempat tergencet badan kapal.
Kabag Ops Polres Cilegon Kompol Bambang Supeno mengatakan, dalam rekaman CCTV di dalam kapal Ferry Raja Rakata tampak seorang nenek berusia lanjut tengah melintas area gangway untuk masuk ke dalam kapal yang akan membawanya ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (Baca : Diduga Mencuri Ikan di Laut Natuna Utara, TNI AL Tangkap Dua Kapal Ikan Berbendera Vietnam)
Namun tiba – tiba jembatan yang digunakan untuk melintas itu terangkat dan membuat seorang nenek ini terperosok dan tubuhnya sempat terjepit di badan kapal.
Mengetahui hal ini kapten kapal sempat menggeser kapan agar tubuh nenek tersebut bisa dievakuasi. Namun setelah kapal bergeser tubuh renta tersebut justru jatuh ke laut. Petugas yang bekerja di dermaga III Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten langsung terjun ke laut untuk mengevakuasi korban. (Bisa klik : Pelabuhan Tikus Jadi Pintu Masuk Narkoba ke Bangka Selatan)
“Diduga terjatuhnya korban ke gangway tersebut akibat gelombang laut yang membuat jembatan bergerak-gerak hingga korban kehilangan keseimbangan tubuh hingga akhirnya terjatuh,” kata Kabag Ops Polres Cilegon Kompol Bambang Supeno.
Peristiwa ini membuat para penumpang panik dan heboh. Informasi awal dari pemeriksaan polisi diduga jembatan perlintasan itu terangkat akibat gelombang laut yang tinggi sehingga membuat kapal menjadi oleng dan tidak stabil saat bersandar di dermaga III tersebut.
“Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi yang berada di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara,” timpalnya.
Sementara itu Jasmin keluarga korban yang berada di kampung halamanya di Sobang, Panimbang, Banten mengaku sudah mengetahui kejadian tersebut. Namun karena tidak memiliki biaya mereka tidak bisa menjemput jenazah untuk kemudian dimakamkan.
“Saya berharap pihak rumah sakit mau mengirimkan jasad korban ke keluarga secepatnya,” kata Jasmin.
(sms)