Hasil Tes Belum Keluar, Jenazah Probable COVID-19 Ingin Diambil Paksa Keluarga

Kamis, 15 Oktober 2020 - 13:19 WIB
loading...
Hasil Tes Belum Keluar,...
Warga saat hendak mengambil paksa jenazah Probable COVID-19 di RS Awal Bros Makassar. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Insiden pengambilan paksa jenazah pasien probable (kategori suspek) Covid-19 dari rumah sakit nyaris terulang lagi di Kota Makassar tepatnya di RS Awal Bros, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Rabu (14/10) malam.

Direktur RS Awal Bros, dr Mery Monica mengatakan pasien berinisial DB (62) meninggal dunia sekitar pukul 19.45 Wita. Tapi hasil tes polymerase chain reaction (PCR) almarhum belum keluar.



Hasil tes PCR itulah, kata Mery yang membuat keluarga pasien menolak dimakamkan sesuai protokol pemakaman jenazah Covid-19 . Bahkan menggiring brankar kamar jenazah RS hingga ke tepi jalan.

"Sebenarnya pas masuk pasien tersebut sekitar pukul 10.00 Wita. Sudah ditawarkan tes PCR namun pihak keluarga masih mau merunding, baru sore sekitar pukul 17.00 Wita baru bersedia," kata Mery melalui sambungan telepon, Kamis (15/10/2020).

Namun, lanjut Mery, ketika pihaknya hendak mengambil sampel di mobil PCR. Reagen atau cairan kimia untuk mereaksi sampel habis.

"Jadi kami bilang besok pagi baru bisa dites PCR. Tapi jam 7 malam pasien meninggal dunia," ucapnya.

Dia menuturkan, pasien tersebut masuk dalam kategori kasus probable COVID-19 melalui hasil CT scan serta pemeriksaan darah.

"Vonis awal suspek ke Covid-19 , bukan (penyakit) jantung. Tapi untuk memastikan kita tunggu hasi PCRnya," jelas Mery.

Disebutkan Mery, uji laboratorium PCR perlu melalui banyak tahap. Pihaknya masih menunggu tahapan hingga hasil PCR keluar.



"Ini sementara masih kita kejar hasilnya dari BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, katanya siang ini keluar," tegasnya.

Dia menjelaskan, rombongan keluarga jenazah pasien asal Kecamatan Panakukang itu, masih berkumpul di area rumah sakit. Untuk menjegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas berwenang.

"Kita berusaha persuasif ke pihak keluarga. Kita juga sudah lapor ke satgas, dibantu kepolisian. Sambil menunggu hasil PCR keluar dari BBLK, tidak lama lagi ini, satu atau dua jam lagi," pungkasnya.

Terpisah Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Iqbal Usman mengatakan dalam pengamanan semalam pihaknya bahkan harus melepaskan tembakan peringatan untuk meredam massa keluarga pasien untuk tidak bertindak anarkistis.

"Tapi kita sudah berikan edukasi. Selanjutnya pihak keluarga bersedia mengembalikan jenazah ke tempat semula. Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Terkait hasil laboratorium," ujarnya.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2757 seconds (0.1#10.140)