Berkunjung di Kerajaan Gowa, Tjahjo Kumolo Diberi Keris Pusaka
loading...
A
A
A
GOWA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo , diberi hadiah keris pusaka oleh Kerajaan Gowa.
Pemberian hadiah tersebut dilakukan saat orang nomor satu Kemenpan RB itu mengunjungi Istana Tamalate, Balla Lompoa, Jalan KH Wahid Hasyim, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Rabu (14/10/2020).
Museum Balla Lompoa sendiri merupakan istana peninggalan Kerajaan Gowa . Tjahjo Kumolo hadir mengenakan batik merah dipadu celana hitam. Ia juga mengenakan pattonro merah (hiasan kepala) pemberian Pjs Bupati Gowa Andi Aslam Patonangi.
Dalam kesempatan itu, Tjahjo Kumolo diberi keris pusaka peninggalan Kerajaan Gowa . Jumlahnya tiga buah, dua diantaranya adalah keris kembar. Keris pusaka itu diberikan oleh Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Andi Idjo Karaeng Lembang Parang.
"Saya terima amanah pemberian sepasang dan sebuah pusaka Kerajaan Gowa ini, saya akan ikut merawat pusaka ini," kata Tjahjo dalam sambutannya.
Politikus PDI-Perjuangan itu melanjutkan, keris pemberian Kerajaan Gowa itu akan ia jadikan sebagai benda pusaka, bukan hanya semata koleksi.
Tjahjo mengatakan, pemberian pusaka Kerajaan Gowa itu adalah amanah. Ia berjanji akan ikut menjaga marwah, kebesaran nama dan warisan budaya Kerajaan Gowa.
"Jadi yang saya muliakan Raja Gowa, sepasang dan sebuah pusaka ini bukan jadi koleksi bagi saya, tetapi akan saya tempatkan sebagai pusaka saya. Amanah ini menunjukkan bahwa saya telah menjadi bagian dari rakyat Gowa," tambahnya.
Keris kembar sendiri merupakan senjata yang diberikan kepada pengawal raja dan permaisuri kerajaan Gowa setelah insiden terbunuhnya Raja Gowa I Manggorai Daeng Mammeta, Karaeng Bontolangkasa’, Tunijallo (Raja Gowa XII periode 1565-1590).
Dia dibunuh oleh saudara sesusuannya yang bisu bernama I Lolo Tamakkana untuk menjaga keselamatan raja dan permaisuri yang juga sekaligus bermakna menjaga keselamatan negara dan mengayomi seluruh rakyat.
Menurut kisah yang beredar di masyarakat, keris ini dibuat ratusan tahun yang lalu dari bahan dasar logam meteorit yang jatuh ke bumi dan dibuat oleh panrita bassi atau pandai besi tanpa ditempa dan dipanaskan dengan api.
Akan tetapi dibuat dengan cara dipijat dan ditekan menggunakan telunjuk dan ibu jari sang pandai besi. Itulah sebabnya ukuran keris ini sedikit lebih kecil dibandingkan ukuran ukuran keris pada umumnya.
Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Andi Idjo mengatakan pemberian keris pusaka itu diharapkan bisa membangun silaturahmi antara kerajaan Gowa dengan Menpan RB Tjahjo Kumolo .
"Pemberian keris pusaka itu untuk mempererat tali silaturahmi dengan Bapak Menpan RB Tjahjo Kumolo . Kita harap beliau ikut menjaga marwah dan warisan budaya Kerajaan Gowa," kata Andi Kumala Andi Idjo.
Pjs Bupati Gowa, Aslam Patonangi mengatakan, kunjungan ini menjadi bukti bahwa Gowa adalah kabupaten dengan memiliki banyak sejarah.
Bahkan seorang menteri telah menjadi bagian dari masyarakat Gowa yang ditandai dengan pemberian keris.
"Ini membuat kita sebagai orang Gowa bangga. Balla Lompoa ini simbol dari historis kita dengan tagline Gowa bersejarah, dan dari sini juga lahir pahlawan nasional salah satunya Sultan Hasanuddin," katanya.
Pemberian hadiah tersebut dilakukan saat orang nomor satu Kemenpan RB itu mengunjungi Istana Tamalate, Balla Lompoa, Jalan KH Wahid Hasyim, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Rabu (14/10/2020).
Museum Balla Lompoa sendiri merupakan istana peninggalan Kerajaan Gowa . Tjahjo Kumolo hadir mengenakan batik merah dipadu celana hitam. Ia juga mengenakan pattonro merah (hiasan kepala) pemberian Pjs Bupati Gowa Andi Aslam Patonangi.
Dalam kesempatan itu, Tjahjo Kumolo diberi keris pusaka peninggalan Kerajaan Gowa . Jumlahnya tiga buah, dua diantaranya adalah keris kembar. Keris pusaka itu diberikan oleh Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Andi Idjo Karaeng Lembang Parang.
"Saya terima amanah pemberian sepasang dan sebuah pusaka Kerajaan Gowa ini, saya akan ikut merawat pusaka ini," kata Tjahjo dalam sambutannya.
Politikus PDI-Perjuangan itu melanjutkan, keris pemberian Kerajaan Gowa itu akan ia jadikan sebagai benda pusaka, bukan hanya semata koleksi.
Tjahjo mengatakan, pemberian pusaka Kerajaan Gowa itu adalah amanah. Ia berjanji akan ikut menjaga marwah, kebesaran nama dan warisan budaya Kerajaan Gowa.
"Jadi yang saya muliakan Raja Gowa, sepasang dan sebuah pusaka ini bukan jadi koleksi bagi saya, tetapi akan saya tempatkan sebagai pusaka saya. Amanah ini menunjukkan bahwa saya telah menjadi bagian dari rakyat Gowa," tambahnya.
Keris kembar sendiri merupakan senjata yang diberikan kepada pengawal raja dan permaisuri kerajaan Gowa setelah insiden terbunuhnya Raja Gowa I Manggorai Daeng Mammeta, Karaeng Bontolangkasa’, Tunijallo (Raja Gowa XII periode 1565-1590).
Dia dibunuh oleh saudara sesusuannya yang bisu bernama I Lolo Tamakkana untuk menjaga keselamatan raja dan permaisuri yang juga sekaligus bermakna menjaga keselamatan negara dan mengayomi seluruh rakyat.
Menurut kisah yang beredar di masyarakat, keris ini dibuat ratusan tahun yang lalu dari bahan dasar logam meteorit yang jatuh ke bumi dan dibuat oleh panrita bassi atau pandai besi tanpa ditempa dan dipanaskan dengan api.
Akan tetapi dibuat dengan cara dipijat dan ditekan menggunakan telunjuk dan ibu jari sang pandai besi. Itulah sebabnya ukuran keris ini sedikit lebih kecil dibandingkan ukuran ukuran keris pada umumnya.
Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Andi Idjo mengatakan pemberian keris pusaka itu diharapkan bisa membangun silaturahmi antara kerajaan Gowa dengan Menpan RB Tjahjo Kumolo .
"Pemberian keris pusaka itu untuk mempererat tali silaturahmi dengan Bapak Menpan RB Tjahjo Kumolo . Kita harap beliau ikut menjaga marwah dan warisan budaya Kerajaan Gowa," kata Andi Kumala Andi Idjo.
Pjs Bupati Gowa, Aslam Patonangi mengatakan, kunjungan ini menjadi bukti bahwa Gowa adalah kabupaten dengan memiliki banyak sejarah.
Bahkan seorang menteri telah menjadi bagian dari masyarakat Gowa yang ditandai dengan pemberian keris.
"Ini membuat kita sebagai orang Gowa bangga. Balla Lompoa ini simbol dari historis kita dengan tagline Gowa bersejarah, dan dari sini juga lahir pahlawan nasional salah satunya Sultan Hasanuddin," katanya.
(agn)