Monitor Pak Iwan Bule, Ini Loh Anak-anak Kurang Mampu di SSB Bintang Lima Butuh Sentuhan

Rabu, 14 Oktober 2020 - 16:05 WIB
loading...
Monitor Pak Iwan Bule,...
Anak-anak berlatih sepak bola di SSB Bintang Lima yang digagas sebagai SSB gratis bagi anak-anak kurang mampu. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Membangun sekolah sepak bola (SSB) sebagai fondasi sepak bola Indonesia merupakan hal yang wajib dilakukan jika tim nasional Indonesia ingin berbicara banyak di kasta sepak bola Asia maupun dunia.

Menjamurnya SSB di seluruh Indonesia saat ini menjadi bukti bahwa masyarakat telah menyadari SSB merupakan awal mula wadah pembibitan atlet sepak bola.

Tentunya, potensi luar biasa anak-anak Indonesia yang mempunyai bakat sepak bola dari Sabang sampai Merauke ini harus difasilitasi dengan baik, tidak hanya oleh SSB, namun juga Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku federasi tertinggi sepak bola Indonesia. (BACA JUGA: Direktur Televisi Swasta Tewas Setelah Alami Kecelakaan Tunggal)

Namun sayang, masih banyak anak-anak berbakat di berbagai daerah yang terbentur dengan mahalnya biaya untuk berlatih sepak bola di SSB.

Hal itulah yang membuat Komunitas Sepak Bola Bintang Lima tergugah untuk menggagas program anak asuh dan SSB gratis bagi anak-anak kurang mampu.

Komunitas Bintang Lima yang mempunyai homebase di Bandung ini mencoba bekerja sama dengan brand nasional Ortuseight untuk membangun sepak bola dan berkomitmen mendukung penuh persepakbolaan Indonesia. (BACA JUGA: Peserta Demo Tolak UU Ciptaker Tak Mau Pulang, Polisi Tembakan Gas Air Mata)

Komunitas ini mencoba memfasilitasi anak-anak kurang mampu melalui wadah SSB Bintang Lima. Sekolah yang didirikan di Mangungharja, Ciparay, Kabupaten Bandung ini sudah berjalan 8 bulan dengan total 45 anak asuh.

"Anak-anak di sini mayoritas dari kampung sekitar sini yang kebetulan secara ekonominya belum mampu, namun secara potensi dan kemampuan cukup baik. Orang tua mereka ada yang menjadi buruh cuci, TKW, dan lain sebagainya," tutur Irvan Bob, Ketua Umum Komunitas Bintang Lima, Rabu (14/10/2020).

Bahkan, kata Irvan, awalnya mereka pun berlatih dengan fasilitas seadanya. Irvan mencontohkan, karena ketiadaan biaya untuk membeli sepatu sepak bola, mereka awalnya menggunakan sepatu sekolah.

"Awalnya mereka berlatih memakai sepatu sekolah, namun karena kita kerja sama dengan Ortuseight, Alhamdulillah sebagian diberi sepatu bola dari Ortuseight" ungkapnya.(BACA JUGA: Juventus Dapat Kabar Buruk, Cristiano Ronaldo Positif Covid-19)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1472 seconds (0.1#10.140)