Polisi Bongkar Makam Perempuan yang Ditemukan Tewas Tergantung
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Aparat kepolisian Polres Bulukumba membongkar makam dari perempuan bernama Irawati (18) di Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba, Selasa (13/10/2020) sekitar pukul 11.00 Wita.
Irawati dikuburkan pada 16 September 2020. Almarhum ditemukan tidak bernyawa dalam keadaan tergantung.
Polisi membongkar makam Irawati untuk kepentingan autopsi sesuai dengan permintaan pihak keluarga.
Pelaksana Harian (Plh) Kasat Reskrim Polres Bulukumba , Ipda Muhammad Dasri mengatakan, autopsi dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian dari Irawati.
"Berdasarkan hasil gelar perkara dan permintaan keluarga maka dilakukan autopsi terhadap jenazah. Jadi kita bongkar lagi makamnya untuk diautopsi," katanya, Selasa (13/10/2020).
"Pada dasarnya autopsi dilakukan bukan untuk mengetahui siapa tersangka, tetapi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian dari almarhumah Irawati," jelasnya.
Hasil autopsi kata Dasri akan digunakan sebagai bahan penyelidikan. Menurut Dasri, berdasarkan hasil penyelidikan sementara oleh pihaknya, tidak ditemukan adanya indikasi yang mengarah pada pembunuhan. Tetapi pihak keluarga belum yakin terhadap hal tersebut.
"Untuk hasil autopsinya belum pasti kapan akan kami terima. Tapi intinya hasilnya akan kami gunakan untuk proses penyelidikan," tuturnya.
Dasri memaparkan, dalam proses autopsi ini pihakknya menurunkan tim yang terdiri dari 9 (sembilan) orang, di antaranya dari dokter polisi Polda Sulawesi Selatan dan juga ahli forensik dari kampus Universitas Hasanuddin (Unhas).
Irawati dikuburkan pada 16 September 2020. Almarhum ditemukan tidak bernyawa dalam keadaan tergantung.
Polisi membongkar makam Irawati untuk kepentingan autopsi sesuai dengan permintaan pihak keluarga.
Pelaksana Harian (Plh) Kasat Reskrim Polres Bulukumba , Ipda Muhammad Dasri mengatakan, autopsi dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian dari Irawati.
"Berdasarkan hasil gelar perkara dan permintaan keluarga maka dilakukan autopsi terhadap jenazah. Jadi kita bongkar lagi makamnya untuk diautopsi," katanya, Selasa (13/10/2020).
"Pada dasarnya autopsi dilakukan bukan untuk mengetahui siapa tersangka, tetapi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian dari almarhumah Irawati," jelasnya.
Hasil autopsi kata Dasri akan digunakan sebagai bahan penyelidikan. Menurut Dasri, berdasarkan hasil penyelidikan sementara oleh pihaknya, tidak ditemukan adanya indikasi yang mengarah pada pembunuhan. Tetapi pihak keluarga belum yakin terhadap hal tersebut.
"Untuk hasil autopsinya belum pasti kapan akan kami terima. Tapi intinya hasilnya akan kami gunakan untuk proses penyelidikan," tuturnya.
Dasri memaparkan, dalam proses autopsi ini pihakknya menurunkan tim yang terdiri dari 9 (sembilan) orang, di antaranya dari dokter polisi Polda Sulawesi Selatan dan juga ahli forensik dari kampus Universitas Hasanuddin (Unhas).
(luq)