61 Petugas Penanganan COVID-19 Sleman Jalani Rapid Test

Rabu, 06 Mei 2020 - 19:00 WIB
loading...
61 Petugas Penanganan COVID-19 Sleman Jalani Rapid Test
Petugas melakukan rapid test terhadap TRC BPDD Sleman di Aula Pemda Unit I Sleman, Rabu (6/5/2020). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Gugus Tugas Pencegahan Penanganggan COVID-19 Sleman melakukan rapid diagnostic test (RDT) terhadap 61 petugas tim reaksi cepat (TRC), penyemprotan, dan pemakamam COVID-19 pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman di aula pemda unit I Pemkab Sleman, Rabu (6/5/2020).

RDT dilakukan untuk mengatahui kondisi para petugas tersebut. Sebab selama ini mereka bersingungan dengan tempat dan orang-orang berhubungan dengan virus corona jenis baru, COVID-19. Dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat dilakukan tindakan untuk pencegahan penyebaran COVID-19.

Bagi yang reaktif harus menjalani swab untuk uji Polymerase Chain Reaction (PCR) apakah positif atau negatif COVID-19. Bagi yang reaktif selama menunggu hasil swab harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan RDT ini untuk meyakinkan tidak ada petugas yang reaktif COVID-19. Sebab mereka ini bertugas di garda depan yang terjun ke lapangan sehingga harus dipastikan tidak ada yang terkena COVID-19 serta dalam bertugas tidak membahayakan masyarakat dan keluarganya.

"Para petugas ini setiap hari melakukan kegiatan penyemprotan dan pemakaman jenazah baik yang terkena COVID-19 maupun tidak. Namun ada ketakutan dari masyarakat untuk memakamkan jenazah non COVID-19dilakukan oleh petugas dengan standar pemakaman COVID-19," kata mantan Kepala Satpol PP Sleman itu.

Menurut Joko, sebenarnya protap pemakmaan penanganan jenazah korban COVID-19 dari rumah sakit sudah aman dari virus sehingga tidak mungkin para petugas terkontaminasi karena petugas juga menggunakan alatpelindung diri (APD) komplet. Karena itu, tidak perlu ditakutkan oleh masyarakat dan tidak perlu ada penolakan jenazah positif maupun negatif COVID-19.

"Kami berencana akan melakukan RDT lagi minggu depan," katanya.

Petugas pemakaman jenazah terdampak COVID-19 BPBD Sleman, Sigit mengakui awal melaksanakan tugas merasa takut dan waswas karena punya keluarga. Namun keluarga dan para tetangga mendukungnya, sehingga memantapkan dirinya melaksanakan tugas. Meski begitu agar lingkungan tidak khawatir tertular, Sigit tetap membatasi dalam pergaulan di lingkungan.

"Sebenarnya dalam bertugas sudah dilengkapi APD lengkap, namun untuk kehati-hatian saja," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo menambahkan, RDT 61 petugas tersebut diketahui hasilnya nonreaktif, sehingga melegakan semua pihak. Petugas pun dapat melaksanakan kembali tugasnya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1616 seconds (0.1#10.140)