Niat Sebar Hoaks Uji Vaksin COVID-19, Akhirnya 'Gatot'
loading...
A
A
A
BANDUNG - Di tengah upaya pemerintah menghadirkan vaksin untuk mengakhiri pandemi COVID-19 , nyatanya masih banyak masyarakat yang tidak percaya bahwa COVID-19 itu nyata. (Baca juga: Viral di Medsos, Tahanan Polsek Karang Jaya Muratara Kabur )
Bahkan, uji klinis calon vaksin COVID-19 , Sinovac yang kini tengah berjalan di Kota Bandung, dituding sebagai bagian rekayasa dan pembohongan publik. Tudingan itu pun dirasakan langsung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga salah satu relawan uji klinis vaksin Sinovac.
Diketahui, Ridwan Kamil telah menjalani pengambilan darah pertama di Puskesmas Garuda, Rabu (30/9/3020) lalu untuk memastikan ada tidaknya imunitas terhadap COVID-19 pascapenyuntikan vaksin ke dalam tubuhnya.
Lewat akun Instagram pribadinya @Ridwan Kamil, orang nomor 1 di Jabar itu membagikan potongan-potongan komentar warganet terhadap foto pengambilan darah yang diunggah Ridwan Kamil . Warganet menuding bahwa pengambilan darah yang dijalani Ridwan Kamil palsu dan hanya pencitraan.
Komentar-komentar nyinyir itu bermunculan setelah pemilik akun @teluuur menulis: Padahal tutup jarum suntiknya belum dibuka sebagai perbandingan silahkan cek story. (Baca juga: Kasat Sabhara Polres Blitar Batal Mundur dari Kepolisian )
Alih-alih hendak menyebarkan hoaks, warganet yang tak percaya unggahan foto Ridwan Kamil tersebut malah kena batunya karena tak tahu bahwa alat yang digunakan ternyata bukanlah jarum suntik biasa, melainkan vacutainer.
"Alat ini namanya VACUTAINER mas @teluuur. Ada dua jarum: satu ke vena satu ke tabungnya. Yang terlihat seperti tutup itu, ya itulah tabungnya. Teknologi baru dalam pengambilan darah. Beda dengan jarum suntik jadul yang biasa dipakai. Jika gak ngerti tanya pada ahlinya, bukan menuding pura-pura disuntik dan pembohongan publik. Posting dari yang tidak berilmu dikeproki oleh followernya yang sama2 tidak pakai ilmu. Kasian. Pikarunyaeun. Dimaafkan" tulis Ridwan Kamil .
Unggahan Ridwan Kamil tersebut akhirnya mengundang ribuan warganet untuk berkomentar. Hampir 15.000 tanggapan warganet memenuhi kolom komentar. Umumnya, warganet menghujat akun @teluuur yang dianggap memalukan karena berkomentar tanpa berpikir terlebih dahulu.
(Baca juga: Geliat Wisata Gunung Bromo di Tengah Pandemi COVID-19 )
Saat hari pertama ngantor di Kota Depok, dalam rangka menyemangati para pihak terkait untuk menekan kasus COVID-19 di Kota Depok, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil juga mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang tidak percaya COVID-19 .
Menurut Kang Emil, dalam hal COVID-19 , masyarakat global terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok yang tidak percaya dengan COVID-19 . Kedua, kelompok yang sudah bisa menerima hadirnya virus tersebut. Ketiga, kelompok yang sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru.
"Saya doakan jamaah di sini tidak termasuk kelompok pertama dan bisa dengan cepat beradaptasi melakukan penerapan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun)," ujar Kang Emil dalam sosialisasi COVID-19 kepada para tokoh masyarakat berpengaruh seusai salat Jumat di Masjid Al-Barokah, Kompleks BDN, Kota Depok, Jumat (2/10/2020).
Bahkan, uji klinis calon vaksin COVID-19 , Sinovac yang kini tengah berjalan di Kota Bandung, dituding sebagai bagian rekayasa dan pembohongan publik. Tudingan itu pun dirasakan langsung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga salah satu relawan uji klinis vaksin Sinovac.
Diketahui, Ridwan Kamil telah menjalani pengambilan darah pertama di Puskesmas Garuda, Rabu (30/9/3020) lalu untuk memastikan ada tidaknya imunitas terhadap COVID-19 pascapenyuntikan vaksin ke dalam tubuhnya.
Lewat akun Instagram pribadinya @Ridwan Kamil, orang nomor 1 di Jabar itu membagikan potongan-potongan komentar warganet terhadap foto pengambilan darah yang diunggah Ridwan Kamil . Warganet menuding bahwa pengambilan darah yang dijalani Ridwan Kamil palsu dan hanya pencitraan.
Komentar-komentar nyinyir itu bermunculan setelah pemilik akun @teluuur menulis: Padahal tutup jarum suntiknya belum dibuka sebagai perbandingan silahkan cek story. (Baca juga: Kasat Sabhara Polres Blitar Batal Mundur dari Kepolisian )
Alih-alih hendak menyebarkan hoaks, warganet yang tak percaya unggahan foto Ridwan Kamil tersebut malah kena batunya karena tak tahu bahwa alat yang digunakan ternyata bukanlah jarum suntik biasa, melainkan vacutainer.
"Alat ini namanya VACUTAINER mas @teluuur. Ada dua jarum: satu ke vena satu ke tabungnya. Yang terlihat seperti tutup itu, ya itulah tabungnya. Teknologi baru dalam pengambilan darah. Beda dengan jarum suntik jadul yang biasa dipakai. Jika gak ngerti tanya pada ahlinya, bukan menuding pura-pura disuntik dan pembohongan publik. Posting dari yang tidak berilmu dikeproki oleh followernya yang sama2 tidak pakai ilmu. Kasian. Pikarunyaeun. Dimaafkan" tulis Ridwan Kamil .
Unggahan Ridwan Kamil tersebut akhirnya mengundang ribuan warganet untuk berkomentar. Hampir 15.000 tanggapan warganet memenuhi kolom komentar. Umumnya, warganet menghujat akun @teluuur yang dianggap memalukan karena berkomentar tanpa berpikir terlebih dahulu.
(Baca juga: Geliat Wisata Gunung Bromo di Tengah Pandemi COVID-19 )
Saat hari pertama ngantor di Kota Depok, dalam rangka menyemangati para pihak terkait untuk menekan kasus COVID-19 di Kota Depok, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil juga mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang tidak percaya COVID-19 .
Menurut Kang Emil, dalam hal COVID-19 , masyarakat global terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok yang tidak percaya dengan COVID-19 . Kedua, kelompok yang sudah bisa menerima hadirnya virus tersebut. Ketiga, kelompok yang sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru.
"Saya doakan jamaah di sini tidak termasuk kelompok pertama dan bisa dengan cepat beradaptasi melakukan penerapan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun)," ujar Kang Emil dalam sosialisasi COVID-19 kepada para tokoh masyarakat berpengaruh seusai salat Jumat di Masjid Al-Barokah, Kompleks BDN, Kota Depok, Jumat (2/10/2020).
(eyt)