Geliat Wisata Gunung Bromo di Tengah Pandemi COVID-19

Sabtu, 03 Oktober 2020 - 21:16 WIB
loading...
Geliat Wisata Gunung Bromo di Tengah Pandemi COVID-19
Wisatawan menikmati sunrise Gunung Bromo di spot Penanjakan 1. FOTO : SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Sabtu (3/9/2020), sekitar pukul 03.00 WIB, puluhan mobil Toyota Land Cruiser berjejer di jalan menuju penanjakan 1 atau juga disebut view point 1 Gunung Bromo.

Mobil yang khusus untuk berpacu di medan berat ini mengantar para wisatawan yang hendak menikmati matahari terbit atau sunrise dari ketinggian 2.770 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Penanjakan 1 disebut-sebut merupakan spot terbaik untuk melihat sunrise di Gunung Bromo . Spot ini terletak di Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Untuk mencapai lokasi ini, harus menggunakan kendaraan SUV yang khusus untuk offroad.

Sebab, perjalanan menuju Penanjakan 1 cukup ekstrim, penuh dengan tikungan tajam dan jurang. Jika anda tidak menggunakan kendaraan offroad dan tidak mahir mengemudi, lebih baik menyewa Jeep Bromo yang sudah disiapkan penduduk setempat.(Baca juga : Wisata Gunung Bromo Dibuka, Khofifah: Jaga Protokol Kesehatan )

Pagi itu, masih cukup gelap. Para wisatawan harus berjalan kaki sekitar 100 hingga 500 meter dari lokasi parkir menuju Penanjakan 1. Mengingat dingin yang cukup menusuk tulang, sejumlah wisatawan tampak mampir ke salah satu warung untuk menghangatkan diri dan beristirahat. Baik dengan meminum minuman hangat maupun makanan hangat. Saat itu, suhu di Penanjakan 1 Gunung Bromo mencapai 11 derajat celcius.

Sarana dan prasarana di Penanjakan 1 ini cukup lengkap. Seperti kamar mandi, toilet, warung, musholla dan lain sebagainya. Sehingga semua wisatawanpun merasa nyaman selama ada di puncak Penanjakan 1. Setelah selesai beristirahat, perjalanan kembali dilanjutkan dengan naik ke spot Penanjakan 1. Jalannya cukup nyaman karena sudah diaspal. Tepat di spot Penanjakan juga sudah direnovasi sedemikian rupa. Sehingga wisatawan bisa bebas untuk mengambil gambar dan berswafoto dari sudut manapun.

Mengingat masa pandemi COVID-19, para wisatawan diwajibkan untuk tetap mengenakan masker dan jaga jarak. Bahkan di spot Penanjakan, pihak pengelola sudah membuat lingkaran-lingkaran berjarak yang didalamnya bergambar sepatu.( )

Artinya, lingkaran itu menjadi titik berdiri antara satu pengunjung dengan pengunjung lainnya. Begitu pula dengan para pemilik warung dan toko souvenir, semua diwajibkan mengenakan masker.

Salah satu wisatawan asal Surabaya, Lydia mengaku selama masa pandemi ini dirinya baru pertama kali datang ke Bromo. Dia mengetahui Bromo sudah kembali beroperasi dari media massa dan media sosial. Begitu ada waktu luang, diapun menyempatkan diri ke salah satu destinasi wisata utama Jawa Timur (Jatim) tersebut. “Saya sangat sering ke sini (Gunung Bromo). Dalam setahun bisa lebih dari dua tiga kali,” katanya.

Diapun mengapresiasi pihak pengelola yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Semua pengunjung dan penjual diwajibkan mengenakan masker. Dari para wisatawan juga sudah tertib untuk menjaga jaga. Di tiap warung dan tempat oleh-oleh maupun souvenir, juga sudah disiapkan tempat mencuci tangan dengan air mengalir. “Saya harap ditengah pandemi COVID-19, wisata Gunung Bromo bisa kembali bangkit,” ujar perempuan berambut lurus ini.(Baca juga : Besok, KLHK Mulai Buka Kawasan Gunung Bromo untuk Wisatawan )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3369 seconds (0.1#10.140)