Kasat Sabhara Polres Blitar Batal Mundur dari Kepolisian

Sabtu, 03 Oktober 2020 - 16:31 WIB
loading...
Kasat Sabhara Polres...
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. Foto/Dok
A A A
SURABAYA - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo batal mengundurkan diri atau resign sebagai anggota kepolisian.

"Tidak jadi mengundurkan diri, sudah selesai (masalah). Sekarang ditarik ke Polda Jatim, tapi jabatannya sekarang masih Kasat Sabhara. Kan nggak serta merta begitu, ada prosesnya. Di tarik ke Polda Jatim untuk dilakukan penyegaran sementara," katanya Truno, Sabtu (3/10/2020).

Truno menyebut apa yang terjadi antara AKP Agus dengan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani merupakan miskomunikasi. Untuk itu, Polda Jatim memilih melakukan konseling dan mediasi untuk menangani kasus ini.

Proses pembinaan ini, kata dia penting untuk meninjau kembali keputusan yang diambil Agus dalam kondisi emosi. "Setiap personel Polri itu bisa dilakukan pembinaan melalui biro SDM. Itu (keputusan mengundurkan diri) mungkin sesaat pada saat itu yang bersangkutan dalam kondisi labil," tandas Truno.

Sebelumnya, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengajukan pengunduran diri sebagai anggota kepolisian kepada Kapolda Jatim dengan tembusan ke Kapolri. Agus mengundurkan diri lantaran kecewa pada Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.

Agus mengatakan, dia selama ini banyak menerima perlakuan arogan dari Kapolres. Dia mengakui bahwa, dalam bertugas setiap anggota polisi tidak selalu sempurna. Namun, dia tidak terima dengan setiap umpatan kasar yang dilontarkan kepadanya dan anggota lain.

“Saya tidak terima, hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi Kapolres saya,” katanya di Mapolda Jatim, Kamis (1/10/2020). (Baca juga: Napak Tilas Kemenangan Khofifah-Jokowi, Tim Kelana-Astutik Buka Posko Barokah Berkelas)

Menurutnya, setiap kali Kapolres marah, seluruh mengeluarkan maki-makian kasar. Bahkan sampai menyebut binatang, bajingan dan lain-lain. Bahkan pernah mengatai bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain. (Baca juga: Petani Tanaman Hias Antusias Ikuti Pelatihan Diversifikasi Produk Tanaman Anti Polutan)

Bahkan, Agus menyebut Kapolres sering mencopot jabatan seorang anggota jika ada yang melakukan kesalahan, tanpa dilakukan pembinaan. “Hal itu bukan mencerminkan perilaku polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” terangnya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2199 seconds (0.1#10.140)