Ratusan Santri Blitar Di-rapid Test COVID-19, 17 Reaktif
loading...
A
A
A
BLITAR - Sebanyak 17 santri dari 197 santri Ponpes di wilayah Udanawu Kabupaten Blitar yang menjalani rapid test COVID-19, dinyatakan reaktif. Untuk memastikan bebas dari COVID-19 mereka langsung diarahkan menjalani tes usap (swab test).
"Yang dirapid ada 197 (santri) yang reaktif ada 17 dan langsung diswab," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti dalam keterangan rilisnya. Sebelumnya rapid test direncanakan kepada 450 santri.(Baca juga : COVID-19 Masuk Markas Tentara di Blitar, 8 Prajurit TNI Positif )
Hal itu menyusul adanya tiga santri terkonfirmasi positif COVID-19 . Sayangnya, Krisna Yekti tidak menjelaskan lebih jauh alasan kenapa yang di-rapid test akhirnya hanya 197 santri. Bukan 450 santri.
Hanya disampaikan, sesuai prosedur yang berlaku, petugas akan melanjutkan swab test kepada mereka yang hasil rapidnya reaktif. "Yang hasilnya reaktif langsung dilanjutkan swab test," tambah Krisna Yekti. Sampai saat ini Gugus Tugas masih melakukan tracking.(Baca juga : Positif COVID-19 Tembus 551 kasus, Puskesmas Blitar Dilockdown )
Belum diketahui pasti dari mana para santri bisa terpapar COVID-19. Selama dilakukan tracking Gugus Tugas meminta pihak Ponpes Udanawu untuk lockdown sementara. Setiap santri dilarang keluar dari lingkungan ponpes. Begitu juga tidak menerima kunjungan orang luar, termasuk wali santri.
Sementara pada Selasa (29/9) ini, terdapat tambahan tiga kasus positif COVID-19 baru. Ketiganya masing masing warga Desa Jiwut Kecamatan Nglegok, Desa Kedawung Kecamatan Nglegok dan Desa Jajar Kecamatan Talun. Salah satu di antaranya adalah pegawai BKPSDM yang beriwayat usai dinas luar kota.
"Dua orang diisolasi di gedung LEC Garum dan satu orang dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar," pungkas Krisna Yekti.
Tercatat hingga 29 September, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 578 kasus. Perinciannya, 494 orang sembuh, 45 orang meninggal dunia, 15 orang dirawat di rumah sakit dan selebihnya menjalani isolasi.
"Yang dirapid ada 197 (santri) yang reaktif ada 17 dan langsung diswab," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti dalam keterangan rilisnya. Sebelumnya rapid test direncanakan kepada 450 santri.(Baca juga : COVID-19 Masuk Markas Tentara di Blitar, 8 Prajurit TNI Positif )
Hal itu menyusul adanya tiga santri terkonfirmasi positif COVID-19 . Sayangnya, Krisna Yekti tidak menjelaskan lebih jauh alasan kenapa yang di-rapid test akhirnya hanya 197 santri. Bukan 450 santri.
Hanya disampaikan, sesuai prosedur yang berlaku, petugas akan melanjutkan swab test kepada mereka yang hasil rapidnya reaktif. "Yang hasilnya reaktif langsung dilanjutkan swab test," tambah Krisna Yekti. Sampai saat ini Gugus Tugas masih melakukan tracking.(Baca juga : Positif COVID-19 Tembus 551 kasus, Puskesmas Blitar Dilockdown )
Belum diketahui pasti dari mana para santri bisa terpapar COVID-19. Selama dilakukan tracking Gugus Tugas meminta pihak Ponpes Udanawu untuk lockdown sementara. Setiap santri dilarang keluar dari lingkungan ponpes. Begitu juga tidak menerima kunjungan orang luar, termasuk wali santri.
Sementara pada Selasa (29/9) ini, terdapat tambahan tiga kasus positif COVID-19 baru. Ketiganya masing masing warga Desa Jiwut Kecamatan Nglegok, Desa Kedawung Kecamatan Nglegok dan Desa Jajar Kecamatan Talun. Salah satu di antaranya adalah pegawai BKPSDM yang beriwayat usai dinas luar kota.
"Dua orang diisolasi di gedung LEC Garum dan satu orang dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar," pungkas Krisna Yekti.
Tercatat hingga 29 September, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 578 kasus. Perinciannya, 494 orang sembuh, 45 orang meninggal dunia, 15 orang dirawat di rumah sakit dan selebihnya menjalani isolasi.
(nun)