Serangan COVID-19 Meluas, di Jabar Muncul Klaster Pesantren

Senin, 28 September 2020 - 17:09 WIB
loading...
Serangan COVID-19 Meluas, di Jabar Muncul Klaster Pesantren
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Ridwan Kamil saat meninjau penerapan protokol kesehatan di sejumlah pesantren, Senin (6/7/2020). Foto/Humas Pemprov Jabar.
A A A
BANDUNG - Penularan COVID-19 di Provinsi Jawa Barat semakin meluas. Terbaru, COVID-19 menyerang sejumlah pesantren di Kabupaten Kuningan. Kondisi tersebut mengakibatkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kabupaten berhawa sejuk itu melonjak.

"Sekarang di Jawa Barat ada klaster pesantren di Kuningan," ungkap Gubernur Jabar, Ridwan Kamil seusai memimpin rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (28/9/2020). (Baca juga: Beredar Video Acara Gatot Nurmantyo di Surabaya Dibubarkan Polisi)

Sebagai langkah antisipasi, saat ini, telah diterapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di tingkat lingkungan pesantren, desa, hingga kecamatan. Pola PSBM, kata dia, dinilai efektif dalam menekan potensi meluasnya sebaran COVID-19. (Baca juga: Tanah Longsor Terjang Tarakan Kalimantan Utara, 11 Warga Tewas 3 Luka)

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, munculnya klaster pesantren di Kabupaten Kuningan diduga akibat mobilitas santri maupun pengajarnya. Pasalnya, pesantren tersebut memiliki sekolah umum yang santri dan pengajarnya tidak menetap atau bermukim di pesantren.

"Kalau yang sifatnya bermukim, itu relatif menurut laporan lebih terkendali. Tapi ada kasus-kasus dimana tercampur dengan yang sifatnya sekolah umum dan orangnya tidak bermukim di wilayah pesantren itu," terang Kang Emil.

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, selain penerapan PSBM, pihaknya akan menggencarkan tes COVID-19 di lingkungan pesantren. Tidak hanya di wilayah Kabupaten Kuningan, namun juga mencakup Cirebon, Indramayu, dan Majalengka (Ciayumajakuning).

"Minggu ini kita akan melakukan pengetesan massal sesuai pola, yaitu di wilayah Ciayumajakuning karena di beberapa wilayah tersebut terjadi yang namanya peningkatan kasus COVID-19," katanya.

Tidak hanya itu, Kang Emil juga mengaku telah menginstruksikan Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum untuk berkoordinasi dengan para pimpinan pesantren, termasuk kyai dalam upaya mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan di lingkungan pesantren.

Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga mengatakan, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon kini menjadi zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19 di Jabar.

"Zona merah di Minggu ini adalah Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon," sebutnya.

Meski begitu, Kang Emil mengklaim bahwa kecepatan penularan COVID-19 di Jabar masih relatif terkendali dimana angka reproduksi COVID-19 masih di kisaran 1,04.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5482 seconds (0.1#10.140)