Rencana Trump Tahan Dana WHO Hadapi Pandemi Tuai Sorotan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump berencana menahan pendanaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atas penanganannya terhadap pandemi corona virus langsung menuai sorotan.
Hal itu disampaikan pada Selasa, (14/04/2020) waktu setempat, bahwa ia telah menginstruksikan pemerintahannya untuk menunda pendanaan. Baca Juga : Trump Stop AS Danai WHO atas Tuduhan Salah Urus COVID-19
Trump, pada konferensi pers Gedung Putih, mengklaim WHO gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab.
Dia menuduh kelompok itu mempromosikan "disinformasi" China tentang virus yang kemungkinan mengarah pada penyebaran virus, yang lebih luas daripada yang seharusnya terjadi.
Trump mengatakan AS akan terus terlibat dengan WHO dalam mengejar apa yang disebutnya reformasi yang berarti. Dia menambahkan bahwa "penahanan" pada pendanaan akan berlanjut sementara AS meninjau peringatan organisasi tentang virus corona dan China.
Hal ini langsung ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Ia mengatakan "bukan waktunya" untuk mengurangi dana ke WHO atau organisasi lain yang memerangi pandemi.
"Sekarang adalah waktu untuk persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini dan konsekuensinya yang menghancurkan," kata Guterres dalam sebuah pernyataan dilansir dari Al Jazeera, Rabu, (15/04/2020).
WHO tidak segera berkomentar terkait dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat tersebut.
Sementara dr Nahid Bhadelia, seorang spesialis penyakit menular dan direktur medis Unit Patogen Khusus di Universitas Boston Menulis di media sosialnya terkait hal ini. Ia mengatakan penarikan dana akan menjadi bencana.
"Memotong 15 persen (kontribusi AS) dari anggaran WHO selama pandemi terbesar yang diproyeksikan pada abad terakhir adalah bencana mutlak," tulisnya di Twitter.
"WHO adalah mitra teknis global, platform di mana negara-negara berdaulat berbagi data/teknologi, mata kita pada lingkup global pandemi ini," lanjutnya.
Hal itu disampaikan pada Selasa, (14/04/2020) waktu setempat, bahwa ia telah menginstruksikan pemerintahannya untuk menunda pendanaan. Baca Juga : Trump Stop AS Danai WHO atas Tuduhan Salah Urus COVID-19
Trump, pada konferensi pers Gedung Putih, mengklaim WHO gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab.
Dia menuduh kelompok itu mempromosikan "disinformasi" China tentang virus yang kemungkinan mengarah pada penyebaran virus, yang lebih luas daripada yang seharusnya terjadi.
Trump mengatakan AS akan terus terlibat dengan WHO dalam mengejar apa yang disebutnya reformasi yang berarti. Dia menambahkan bahwa "penahanan" pada pendanaan akan berlanjut sementara AS meninjau peringatan organisasi tentang virus corona dan China.
Hal ini langsung ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Ia mengatakan "bukan waktunya" untuk mengurangi dana ke WHO atau organisasi lain yang memerangi pandemi.
"Sekarang adalah waktu untuk persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini dan konsekuensinya yang menghancurkan," kata Guterres dalam sebuah pernyataan dilansir dari Al Jazeera, Rabu, (15/04/2020).
WHO tidak segera berkomentar terkait dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat tersebut.
Sementara dr Nahid Bhadelia, seorang spesialis penyakit menular dan direktur medis Unit Patogen Khusus di Universitas Boston Menulis di media sosialnya terkait hal ini. Ia mengatakan penarikan dana akan menjadi bencana.
"Memotong 15 persen (kontribusi AS) dari anggaran WHO selama pandemi terbesar yang diproyeksikan pada abad terakhir adalah bencana mutlak," tulisnya di Twitter.
"WHO adalah mitra teknis global, platform di mana negara-negara berdaulat berbagi data/teknologi, mata kita pada lingkup global pandemi ini," lanjutnya.
(agn)