Misteri Keterangan Istri Pendeta Korban Penembakan di Intan Jaya

Sabtu, 26 September 2020 - 12:04 WIB
loading...
Misteri Keterangan Istri...
Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) OPM dilaporkan telah melakukan penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani di Hitadipa Papua. Foto/Ilustrasi
A A A
JAYAPURA - Kasus penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremias Zanambani , mulai mendapatkan titik terang, setelah pimpinan TNI-Polri, Wakapolda Papua, bersama dengan Danrem 173 beserta Pemerintah Daerah mendengar keterangan langsung dari keluarga korban yang disampaikan istri almarhum sendiri.

(Baca juga: OPM Tembak Pendeta Yeremia Zanambani di Hitadipa Papua )

Menurut keterangan pihak keluarga dalam pertemuan yang dilakukan di kediaman Bupati Intan Jaya, Kamis (24/9/2020) lalu, menyebutkan bahwa yang melakukan penembakan terhadap Pendeta Yeremias Zanambani adalah oknum anggota TNI dari Koramil Hatidapa, berinisial A, yang telah dianggap sebagai anak oleh keluarga almarhum.

Polda Papua dan Kodam XVII Cederawasih, akan melakukan penyilidikan lebih lanjut agar dapat mengungkap siapa penembak Pendeta Yeremias Zanambani . Wakapolda Papua, Mathius Fakiri menyampaikan, pihak kepolisian akan melakukan penegakan hukum bagi siapa saja yang melakukan tindakan kriminal. Di tempat yang sama Danrem 173, Brigjen TNI Iwan Setiawan menuturkan. apa yang disampaikan dalam pertemuan tersebut akan diteruskan sebagai laporan kepada Pangdam XVII Cenderawasih.

Sedangkan Bupati Intan Jaya, Natalius Tabuni menyebutkan, bahwa pada dasarnya TNI-Polri hadir di Kabupaten Intan Jaya untuk memberikan rasa aman. (Baca juga: 2 Pemuda Kuras Premium di SPBU dengan Tangki Mobil Modifikasi )

Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, dan Papua Barat, Frits Ramandey ketika dikonfirmasi, Sabtu (26/9/2020) menyebutkan, terkait siapa pelaku penembakan Pendeta Yeremias Zanambani , dirinya belum bisa berkomentar banyak lantaran masih akan menunggu tindak lanjut dari kepolisian dan Kodam XVII Cenderawasih.

Bahkan pihaknya secara langsung belum mendengarakn keterangan dari pihak keluarga korban yang disampaikan istri Pendeta Yeremias Zanambani . "Komnas tidak mendengar secara langsung hasil pertemuan itu, yang jelas kami menyambut baik ada kemajuan terkait peristiwa dalam kasus itu. Soal siapa pelakunya, tentu kami masih menunggu proses penyidikan. Kami juga saat ini juga sedang bekerja untuk dengan mengumpulkan informasi, dan nantinya kami akan jadwalkan untuk bertemu dengan istri almarhum," kata Frits.

Pemberitaan sebelumnya, kasus penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremias Zanambani di Kampung Hatidapa beberapa waktu lalu, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan aparat penegak hukum saling tuding. (Baca juga: Hujan Tangis di Pemakaman Polwan yang Tewas Saat Menolong Adiknya )

Dimana Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw ketika diwawancarai, menyebutkan bahwa pelaku penembakan Pendeta Yeremias Zanambani murni dilakukan oleh anggota KKB, mengingat daerah tersebut telah dikuasai oleh lima kelompok yang berasal dari Tembagapura Mimika. Bahkan Paulus menyebutkan, kasus penembakan itu sengaja dilakukan lalu dipropaganda oleh kelompok sparatis untuk dibawa ke sidang PBB.

Sementara juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambon membantah kalau pelaku penembakan Pendeta Yeremias Zanambani dilakukan oleh para pejuang revolusi kemerdakaan Papua. Ia menyebutkan bahwa penembakan dilakukan oleh aparat TNI. (Baca juga: Serang Polisi Pakai Senpi, Bandar Bawa 7 Kg Sabu Ditembak Mati )

Diketahui Pendeta Yeremias Zanambani tewas ditembak di Kampung Hitadipa, Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 18.00 WIT. Sebelum pembunuhan terhadap pendeta, kurun waktu seminggu KKB, telah melakukan empat aksi kekerasan yang menewaskan empat orang, dua di antaranya merupakan warga sipil yang kesehariannya sebagai tukang ojek yakni Laode Anas (34) dan Fatur Rahman (23).

Beberapa hari kemudian KKB mulai beraksi kembali, dimana dua anggota TNI tewas di kampung Bilogai, yakni Serka Sahlan dan terakhir Babinsa Kampung Hatidapa, Pratu Dwi Akbar. Dalam minggu ini kontak tembak antara KKB dengan aparat TNI sering terjadi, ironisanya kontak tembak itu terjadi di tengah kota Kabupaten Intan Jaya. Tercatat, kasus penembakan terakhir terjadi pada Rabu (23/9/2020), dan Jumat (25/9/2020). Dalam kontak tembak itu tidak ada korban jiwa.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2260 seconds (0.1#10.140)