Belajar Menulis Artikel Ilmiah Populer Itu Mengasyikkan
loading...
A
A
A
(Baca juga: Menjaga Mutu Kopi Robusta Sridonoretno Agar Bersaing di Pasaran )
Dahlia, salah satu narasumber yang hadir dalam forum belajar bersama ini mengatakan, menulis artikel ilmiah populer sama halnya dengan menulis karya jurnalistik. "Karya ilmiah populer, juga memakai metode 5 W 1 H dalam penulisannya," ungkapnya.
Dalam menulis artikel ilmiah populer, lanjutnya, harus fokus terhadap persoalan yang dihadapi publik dan dibaca dengan sudut pandang penulisnya. Tentunya, juga harus diikuti dengan kajian ilmiah , sehingga bisa melahirkan alternatif-alternatif solusi untuk menjawab kebuntuan dari persoalan yang dihadapi publik.
"Masalah yang ada di publik, diuji dengan pertanyaan-pertanyaan dari penulis memanfaatkan metode 5 W 1 H. Dilanjutkan dengan analisa, dan kajian ilmiah , sehingga melahirkan alternatif-alternatif solusinya," tuturnya.
Tulisan yang dilahirkan, tentunya perlu juga didiskusikan bersama atau dikaji ulang, sehingga semakin memperkaya pemikiran yang ada di dalam tulisan tersebut, agar layak untuk dikonsumsi publik.
Dahlia, salah satu narasumber yang hadir dalam forum belajar bersama ini mengatakan, menulis artikel ilmiah populer sama halnya dengan menulis karya jurnalistik. "Karya ilmiah populer, juga memakai metode 5 W 1 H dalam penulisannya," ungkapnya.
Dalam menulis artikel ilmiah populer, lanjutnya, harus fokus terhadap persoalan yang dihadapi publik dan dibaca dengan sudut pandang penulisnya. Tentunya, juga harus diikuti dengan kajian ilmiah , sehingga bisa melahirkan alternatif-alternatif solusi untuk menjawab kebuntuan dari persoalan yang dihadapi publik.
"Masalah yang ada di publik, diuji dengan pertanyaan-pertanyaan dari penulis memanfaatkan metode 5 W 1 H. Dilanjutkan dengan analisa, dan kajian ilmiah , sehingga melahirkan alternatif-alternatif solusinya," tuturnya.
Tulisan yang dilahirkan, tentunya perlu juga didiskusikan bersama atau dikaji ulang, sehingga semakin memperkaya pemikiran yang ada di dalam tulisan tersebut, agar layak untuk dikonsumsi publik.
(eyt)