Marak Akun Joki, Driver Taksi Online Aksi Mogok Makan
loading...
A
A
A
SEMARANG - Sejumlah pengemudi taksi online di Kota Semarang , Jawa Tengah, siap menggelar aksi mogok makan karena maraknya akun tuyul atau joki. Mereka juga menuntut PT Gojek Indonesia (GI) mengembalikan 17 akun milik anggota Asosiasi Driver Online (ADO) Semarang.
“Kali ini aksi dari rekan-rekan driver online yang tergabung di ADO akan melakukan aksi mogok makan yang akan dilaksanakan di kantor Gojek Semarang,” kata Juru bicara ADO Semarang, Astrid Jovanka, Selasa (22/9/2020). (Baca juga: Mengenal 10 Raksasa Taksi Online di Dunia, Inilah Mereka )
Menurut dia, aksi ini dipicu karena tidak adanya kejelasan dari PT GI mengenai keputusan untuk pengembalian akun pribadi yang ditukar dari akun joki. Kalau flasback ke belakang, di awal mulai Gojek masuk di Indonesia khususnya Jawa tengah ini banyak yang berlomba-lomba bisa bergabung menjadi mitra. (Baca juga: Tekan Pelanggar Protokol Kesehatan, 30 Mobil Patroli Diterjunkan )
"Dengan keterbatasan pengetahuan akan aturan main yang jelas dan seiring waktu banyak sekali akun pribadi yang ter-suspend. Sehingga mau tidak mau membeli akun lagi dengan menggunakan nama lain atau akun joki,” cerita dia.
Dia mengatakan, beberapa waktu lalu diterapkan kebijakan baru dari PT GI yakni pengemudi yang menggunakan akun joki secara otomatis tak bisa digunakan lagi. Sebab, sistem keamanan baru itu akan melakukan verifikasi wajah pengemudi untuk menjamin keamanan penumpang.
“Kebijakan ini sebetulnya mendapat respons positif dari sisi driver karena mereka juga lebih senang jika menggunakan akun pribadi daripada menggunakan akun orang lain. Kendati demikian 17 orang driver online yang tergabung di ADO tidak mendapat kejelasan kenapa akun pribadi mereka tidak bisa dikembalikan. Padahal mereka sudah melaporkan sesuai dengan petunjuk arahan melaporkan akun joki mereka dan berharap ditukar dengan akun pribadi yang sebelumnya ter-suspend,” kata dia.
Dia mengatakan, aksi mogok makan ini akan berlangsung mulai 23 September 2020 dan akan terus berlangsung hingga tuntutan kami dikabulkan. "Bukan sebuah ancaman tapi ini bentuk rasa iba kami bukan hanya untuk 17 akun rekan yang tergabung di ADO melainkan juga untuk akun-akun pribadi di luar sana,” kata perempuan berparas ayu itu.
Sementara itu, Head Regional Corporate Affairs Gojek Jabar, Jateng dan DIY, Arum Prasodjo, mengatakan, pihaknya terbuka terhadap rencana pengemudi taksi online yang hendak melakukan aksi mogok makan. Dia mengimbau massa dapat berkomunikasi dan menyampaikan aspirasinya secara baik dan mengikuti protokol kesehatan.
“Untuk melindungi keamanan akun mitra dan menjaga kepercayaan pelanggan, Gojek mewajibkan mitra untuk menggunakan akun miliknya sendiri. Penggunaan akun milik orang lain (akun joki) tidak diperbolehkan dan merupakan pelanggaran terhadap tata tertib Gojek sehingga akun tersebut akan dinonaktifkan,” kata dia degan nada tegas.
“Kali ini aksi dari rekan-rekan driver online yang tergabung di ADO akan melakukan aksi mogok makan yang akan dilaksanakan di kantor Gojek Semarang,” kata Juru bicara ADO Semarang, Astrid Jovanka, Selasa (22/9/2020). (Baca juga: Mengenal 10 Raksasa Taksi Online di Dunia, Inilah Mereka )
Menurut dia, aksi ini dipicu karena tidak adanya kejelasan dari PT GI mengenai keputusan untuk pengembalian akun pribadi yang ditukar dari akun joki. Kalau flasback ke belakang, di awal mulai Gojek masuk di Indonesia khususnya Jawa tengah ini banyak yang berlomba-lomba bisa bergabung menjadi mitra. (Baca juga: Tekan Pelanggar Protokol Kesehatan, 30 Mobil Patroli Diterjunkan )
"Dengan keterbatasan pengetahuan akan aturan main yang jelas dan seiring waktu banyak sekali akun pribadi yang ter-suspend. Sehingga mau tidak mau membeli akun lagi dengan menggunakan nama lain atau akun joki,” cerita dia.
Dia mengatakan, beberapa waktu lalu diterapkan kebijakan baru dari PT GI yakni pengemudi yang menggunakan akun joki secara otomatis tak bisa digunakan lagi. Sebab, sistem keamanan baru itu akan melakukan verifikasi wajah pengemudi untuk menjamin keamanan penumpang.
“Kebijakan ini sebetulnya mendapat respons positif dari sisi driver karena mereka juga lebih senang jika menggunakan akun pribadi daripada menggunakan akun orang lain. Kendati demikian 17 orang driver online yang tergabung di ADO tidak mendapat kejelasan kenapa akun pribadi mereka tidak bisa dikembalikan. Padahal mereka sudah melaporkan sesuai dengan petunjuk arahan melaporkan akun joki mereka dan berharap ditukar dengan akun pribadi yang sebelumnya ter-suspend,” kata dia.
Dia mengatakan, aksi mogok makan ini akan berlangsung mulai 23 September 2020 dan akan terus berlangsung hingga tuntutan kami dikabulkan. "Bukan sebuah ancaman tapi ini bentuk rasa iba kami bukan hanya untuk 17 akun rekan yang tergabung di ADO melainkan juga untuk akun-akun pribadi di luar sana,” kata perempuan berparas ayu itu.
Sementara itu, Head Regional Corporate Affairs Gojek Jabar, Jateng dan DIY, Arum Prasodjo, mengatakan, pihaknya terbuka terhadap rencana pengemudi taksi online yang hendak melakukan aksi mogok makan. Dia mengimbau massa dapat berkomunikasi dan menyampaikan aspirasinya secara baik dan mengikuti protokol kesehatan.
“Untuk melindungi keamanan akun mitra dan menjaga kepercayaan pelanggan, Gojek mewajibkan mitra untuk menggunakan akun miliknya sendiri. Penggunaan akun milik orang lain (akun joki) tidak diperbolehkan dan merupakan pelanggaran terhadap tata tertib Gojek sehingga akun tersebut akan dinonaktifkan,” kata dia degan nada tegas.
(nth)