Haul Sultan Agung Hanyokrokusumo di Solo Berlangsung Khidmat
loading...
A
A
A
SOLO - Acara Kholdalem atau Haul Sultan Agung Hanyokrokusumo yang digelar Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo berlangsung khidmat, Minggu (20/9/2020). Acara tahlil dan dzikir berlangsung di Sasana Sumewo Pagelaran Keraton Solo dan dilanjutkan di Masjid Agung Solo .
(Baca juga: 4 Bandara Tak Mampu Deteksi Sabu yang Disembunyikan Dalam Anus NN )
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta , GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) mengatakan, wilujengan Sinuhun Sultan Agung Hanyokrokusumo telah dua kali dilaksanakan. Tahun lalu melibatkan 5.000 orang. Namun untuk penyelenggaraan kali ini dibatasi karena ada pandemi COVID-19 . "Wilujengan ini untuk mengingatkan kembali asal usul kita. Eyang Sultan Agung juga telah menjadi pahlawan nasional," kata Gusti Moeng.
Selain doa tahlil dzikir, dalam wilujengan juga terdapat nasi gurih, ingkung, gedang dan suruh ayu, sego asahan, ketan kolak apem. Dalam haul, juga terdapat jenang abang putih sebagai simbol jadinya manusia dari bapak dan ibu. Jenang abang melambangkan ibu dan jenang putih melambangkan bapak. Begitu seterusnya naik hingga sampai kepada Tuhan. Sehingga manusia harus selalu ingat dan bersyukur kepada Tuhan.
Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta , KPH Eddy Wirabhumi mengatakan, acara dibatasi 200-300 orang dan dilaksanakan secara sederhana. (Baca juga: 2 Kapal Ikan Vietnam Disergap KRI Usman Harun-359 di Natuna Utara )
Haul pada intinya mengirimkan doa agar Sultan Agung Hanyokrokusumo ditempatkan di tempat yang semestinya sesuai amal perjuangannya dulu. Haul juga memperingati perjuangan Sultan Agung untuk masyarakat, negara dan bangsanya. Dalam suasana pandemi COVID-19 , juga memanjatkan doa agar wabah yang tengah berlangsung dapat segera berlalu.
(Baca juga: 4 Bandara Tak Mampu Deteksi Sabu yang Disembunyikan Dalam Anus NN )
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta , GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) mengatakan, wilujengan Sinuhun Sultan Agung Hanyokrokusumo telah dua kali dilaksanakan. Tahun lalu melibatkan 5.000 orang. Namun untuk penyelenggaraan kali ini dibatasi karena ada pandemi COVID-19 . "Wilujengan ini untuk mengingatkan kembali asal usul kita. Eyang Sultan Agung juga telah menjadi pahlawan nasional," kata Gusti Moeng.
Selain doa tahlil dzikir, dalam wilujengan juga terdapat nasi gurih, ingkung, gedang dan suruh ayu, sego asahan, ketan kolak apem. Dalam haul, juga terdapat jenang abang putih sebagai simbol jadinya manusia dari bapak dan ibu. Jenang abang melambangkan ibu dan jenang putih melambangkan bapak. Begitu seterusnya naik hingga sampai kepada Tuhan. Sehingga manusia harus selalu ingat dan bersyukur kepada Tuhan.
Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta , KPH Eddy Wirabhumi mengatakan, acara dibatasi 200-300 orang dan dilaksanakan secara sederhana. (Baca juga: 2 Kapal Ikan Vietnam Disergap KRI Usman Harun-359 di Natuna Utara )
Haul pada intinya mengirimkan doa agar Sultan Agung Hanyokrokusumo ditempatkan di tempat yang semestinya sesuai amal perjuangannya dulu. Haul juga memperingati perjuangan Sultan Agung untuk masyarakat, negara dan bangsanya. Dalam suasana pandemi COVID-19 , juga memanjatkan doa agar wabah yang tengah berlangsung dapat segera berlalu.
(eyt)