Tradisi Potong Rambut Gimbal Pada Puncak Dieng Culture Festival 2020

Kamis, 17 September 2020 - 13:57 WIB
loading...
Tradisi Potong Rambut Gimbal Pada Puncak Dieng Culture Festival 2020
Tradisi Potong Rambut Gimbal Pada Puncak Dieng Culture Festival 2020
A A A
BANJARNEGARA - Event Dieng Culture Festival (DCF) 2020 digelar secara virtual. DCF 2020 yang berlangsung selama dua hari, 16-17 September 2020 berbeda dari tahun sebelumnya.

Dibuka dengan pertunjukan Sendratari Anak Gimbal, dilanjut webinar dan doa bersama, tradisi tahunan tersebut berjalan lancar.

Malamnya, dua kelompok musik ikut meramaikan panggung Jazz Atas Awan. Yakni Rubah Di Selatan dan Kailasa. Dam, secara mengejutkan, Letto band asal Yogyakarta yang sempat dikabarkan batal tampil, akhirnya main memaukau di keesokan harinya.

Hingga di puncak acara, tradisi ritual pencukuran rambut gimbal (gembel). Acara yang digelar di Rumah Budaya Dieng itu dimulai dengan jamasan sekitar pukul 09.00 WIB dan dipungkasi doa oleh Ketua Adat Dieng, Mbah Sumanto pada pukul 11.35 WIB.

Serangkaian acara dilaksanakan secara tertutup dengan undangan terbatas, dengan penarapan protokol kesehatan. Sedangkan masyarakat umum bisa menyaksikan melalui media sosial YouTube, Instagram dan Facebook.

Untuk mendukung gelaran tersebut, akun Facebook Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut menyiarkan secara live. Itu juga mengantisipasi kehadiran pengunjung ke lokasi langsung.

(Baca juga: Satu Terduga Pelaku Pembunuhan Staf KPU Yahukimo Papua Ditangkap )

Ketua Panitia DCF 2020, Alif Fauzi mengatakan bahwa gelaran DCF tahun ini tidak perlu disaksikan langsung di lokasi, tapi bisa melalui akun media sosial. Besar harapan memang akun Gubernur Jawa Tengah bisa menyiarkan secara live.

"Tahun ini DCF digelar secara virtual, penonton bisa akses melalui siaran di media sosial. Waktu audiensi kami memang memohon bisa disiarkan lewat akun Pak Gubernur," kata Alif, Kamis (17/9/2020).

DCF 2020 memang harus digelar meski di tengah pandemi. Sehingga pelaksanaannya harus disesuaikan dengan standar kesehatan yang berlaku. "Tidak ada pengunjung hanya panitia dan tamu undangan. Dan, itu yang di lokasi juga taat protokol kesehatan. Kami kerjasama dengan beberapa pihak," ujarnya.

Niken, salah seorang tamu undangan mengungkapkan bahwa penyiaran live akun Gubernur Jawa Tengah tersebut membantu akses warga untuk menyaksikan jalannya kegiatan tradisi DCF 2020.

"Karena memang kondisi pandemi tidak boleh ada kegiatan yang menimbulkan keramaian. Jadi, harus digelar secara virtual. Nah, kalau akun Facebook pak Gubernur ikut menyiarkan itu sangat bagus," ungkapnya.

Selain mempermudah akses, akun Gubernur Jawa Tengah memiliki follower yang banyak. "Jadi, kegiatan ini bisa diakses lebih banyak orang meski lewat media sosial," imbuhnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9052 seconds (0.1#10.140)